KEIRORA ✨ 28

1.7K 160 4
                                    

"Ron..."

Aaron tergagap. "S-sorry. Gue lanjutin ceritanya. Singkat cerita, gue dan Cindy sama-sama ngerencanain sesuatu buat lo. Rencana Cindy adalah ngebuat lo jatuh sejatuh-jatuhnya sekaligus mempermalukan lo. Sementara rencana gue adalah menyelamatkan lo dari rencana busuk Cindy."

Dan Keira hanya bisa meneguk ludah mendengar apa yang baru saja Aaron ucapkan.

⬇⬇⬇

Aaron menghela napas sebelum berbicara panjang. "Sejak awal, gue tahu kalau Cindy ngerencanain hal buruk buat lo. Sejak saat itu pula, gue langsung hubungin Cindy dan minta dia menghentikan semuanya. Jelas saja Cindy menolak mentah-mentah perintah gue. Akhirnya, gue memutuskan untuk membuat perjanjian dengan Cindy. Sayangnya, sebelum gue sempat mengutarakan soal isi perjanjian yang udah gue susun sebelumnya, Cindy sengaja ngelakuin hal bodoh yang bisa jadi senjata buat ngejatuhin gue."

Keira mengerutkan kening, tak mengerti.
Cindy berbuat bodoh? Senjata untuk menjatuhkan Aaron? Perjanjian? Ahhh semua itu bikin kepala gue pusing!

"Lo inget kan saat gue berbincang serius dengan Cindy di salah satu mall di kota ini?" tanya Aaron sebelum melanjutkan ceritanya.

Keira mengangguk. Di ingat betul. Saat itu dia sedang mengantarkan Allen untuk membelikan kado buat bunda Allen.

"Sebelumnya, gue emang udah hubungin Cindy buat ketemuan di mall itu. Gue pikir mall adalah tempat yang ramai, jadi Cindy nggak mungkin macem-macem. Tapi ternyata gue salah besar! Saat Cindy jalan buat ngehampirin gue, dia sengaja menjatuhkan badannya ke arah gue!"

"Otomatis, gue tangkap dia donk, biar badannya nggak semakin nempel dengan badan gue. Tangan gue udah nahan badan dia. Gue inget betul, saat itu gue nahan dia di sekitar pundaknya. Saat gue masih kaget dengan semua itu, sopir Cindy dengan seenaknya ambil gambar gue dan Cindy!"

"Parahnya lagi, setelah kejadian itu, Cindy bisikin sesuatu ke gue, dia bilang 'tenang aja, foto lo nggak bakal kesebar kalau lo nurut sama gue. Oh iya satu lagi, kalau sekali aja lo macem-macem sama gue, gue pastiin foto ini bakal kesebar, dengan posisi tangan lo yang sebenernya di pundak, jadi akan telihat di bagian dada gue, gimana? Gue pinter kan?!'. Iya lo pinter, bangsat!"

Keira menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Jujur, dia cukup bingung dengan penjelasan Aaron yang terkesan berbelit-belit.

"Astaga, Ra, gue yakin seratus persen lo nggak paham sama penjelasan gue?!" terka Aaron sembari memperhatikan raut wajah Keira yang kebingungan.

"Enggak," jawab Keira polos.

Aaron berdecak. "Oh, damn!" umpatnya. "gue ulang nih, awas aja kalau lo masih belum paham juga. Jadi intinya, Cindy sengaja ngejatuhin badannya ke gue, biar gue nangkep dia. Nah pas gue tangkep dia, sopirnya Cindy langsung ambil gambar dengan posisi tangan gue masih nahan bagian pundaknya Cindy. Lo tau kan Cindy itu ahli soal editing-editing gitu."

Keira mengangguk, dia mulai paham arah pembicaraan Aaron.

"Nah foto yang tadi diambil sama sopirnya itu, bakal diedit sama Cindy, dimana dieditannya bakal terlihat kalau gue itu megang bagian dada Cindy, meski kenyataannya yang gue pegang itu pundaknya dia. Kalau foto yang udah diedit kesebar, otomatis image gue bakalan jelek donk. Gue nggak mau sampai hal itu terjadi. Apalagi pasti Cindy bakal bikin drama yang lebih parah dimana dia bakal bilang kalau gue melakukan pelecehanlah, apalah, inilah, itulah, dan lain lain. Nah, jadi foto aib itu yang nantinya bakal ia jadiin senjata untuk menjatuhkan gue."

"Oke gue paham," celetuk Keira sembari menatap Aaron.

Aaron tersenyum kecil. "Bagus deh! Gue mau ngasih tahu fakta yang mengejutkan lagi buat lo. Lo siap?"

KEIRORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang