KEIRORA ✨ 30

1.8K 141 9
                                    

Hari ini, Keira, Keiro, Belda, Aaron serta teman-teman SMP Keira sedang membahas bagaimana cara yang tepat untuk menjatuhkan Cindy. Mereka membahas masalah itu di kediaman Belda yang kebetulan sedang ditinggal pergi oleh orang tuanya. Awalnya, Aaron melarang Keira untuk ikut dengan alasan yang akan mereka lakukan nantinya adalah perbuatan 'jahat' dan Aaron tak mau Keira terlibat dalam 'kejahatan' itu. Akan tetapi, Keira menentang mentah-mentah dan tetap memaksakan untuk ikut dengan alasan kalau semua ini adalah masalahnya sehingga ia harus ikut andil dalam rencana apapun yang berkaitan dengan Cindy.

Keduanya sempat berdebat panjang. Sampai akhirnya Keiro melerai dan memperbolehkan Keira ikut dengan catatan Keira tak boleh terlalu ikut campur pada pelaksanaannya. Keira mendengus, ia merasa tak puas dengan keputusan Keiro. Tapi keputusan Keiro sudah bulat dan ia tak mau lagi mengganti keputusannya.

"Jadi, ada yang punya ide buat balas semua kejahatan Cindy?" Pertanyaan Aaron membuka percakapan serius diantara mereka.

Diam, tak ada jawaban. Semuanya sibuk berpikir cara apa yang tepat untuk membalas semua kejahatan Cindy.

"Emmm... Firasat gue, Cindy udah tahu kalau kemarin gue jelasin semua rencana busuknya ke Keira. Itu artinya, nggak lama lagi Cindy bakal nyebarin foto aib gue. Bahkan mungkin foto aib Keira juga bakal ia sebar, tentunya dengan segala macam editan yang membuat foto itu tampak 'buruk' di mata orang yang melihat," lanjut Aaron sembari melempar pandangan ke teman-temannya.

"Wah, gawat! Itu artinya kita harus makin waspada dan bertindak lebih cepat!" cetus Alfan.

Dhino menggeleng tak setuju. "Kita emang harus waspada sama semua tindak-tanduk Cindy. Tapi bukan berarti kita harus mengambil tindakan dengan gegabah. Salah satu langkah saja, bisa-bisa semua yang telah kita rencakan akan gagal," sanggah Dhino dengan penuh penekanan.

"Ya, gue setuju sama Dhino," dukung Farid.

"Terus kita harus ngapain?" tanya Belda yang mulai khawatir kalau-kalau tiba-tiba Cindy menyebarkan foto-foto aib sahabatnya.

Keiro berdehem. "Sabar dulu, kita bahas rencana ini matang-matang. Soal Cindy yang bakal nyebarin foto aib Aaron dan Keira, kita pikir terakhir karena menurut gue itu nggak terlalu penting. Kenapa?  Karena nantinya kita juga bakal bisa sebarin bukti berupa video itu. Yang terpenting sekarang adalah gimana caranya membuat Cindy jera dan menanggung malu seperti saat dulu ia mempermalukan Keira," tandas Keiro tegas dengan nada tak terbantahkan.

Semua setuju dengan ucapan Aaron. Mereka memang akan membiarkan Cindy berulah sesukanya terlebih dahulu. Baru nanti, ketika waktunya tiba, mereka diam-diam akan menyerang balik Cindy, dan membuat Cindy kapok untuk berulah lagi.

Semuanya terdiam. Larut dalam pikiran masing-masing. Hanya Keira yang sejak tadi tidak terlalu fokus dengan apa yang sedang dibahas. Pikirannya melalangbuana. Sejenak ia memikirkan soal Cindy, tak sampai lima menit, pikirannya sudah berganti, lima menit berikutnya, Keira sudah memikirkan hal-hal lain yang sebenarnya tidak penting. Berulang kali seperti itu.

Kepala Keira terasa penat, entah karena apa. Mungkin karena banyaknya pikiran yang menghantui benaknya. Mungkin juga karena ia masih kaget dengan semua fakta yang kemarin Aaron tuturkan. Semakin lama, badan Keira terasa semakin lemas. Pandangannya memburam seiring dengan kepalanya yang semakin berat. Detik berikutnya, tubuh Keira sudah merosot ke lantai dan seketika membuat teman-temannya panik.

✨KEIRORA✨

Keira terbangun dari pingsannya. Kepalanya masih terasa penat dan badannya belum sepenuhnya pulih. Ia mengerjap-erjapkan mata dan menyadari bahwa ia tidak berada di rumahnya. Keira melirik ke arah pintu ruangan, dilihatnya Belda yang sedang berjalan panik menghampirinya.

KEIRORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang