"tunggu. kau gadis kopi kemarin, kan?"
"bukan," ujarku sinis. "lepaskan aku."
bukannya melepas tanganku, lelaki itu malah mempererat genggamannya.
ia kemudian menyeringai. "aku tidak salah orang ternyata."
"kubilang lepaskan tanganku," desisku kesal.
"aku hanya ingin meminta maaf atas apa yang terjadi kemarin. sungguh, semuanya hanya ketidak sengajaan."
cih, pasti dia hanya beralasan agar bisa menyentuh dadaku.
"sudah aku maafkan. sekarang lepaskan tanganku."
lelaki ini masih tidak ingin melepas tangannya. dengan sedikit tenaga aku menarik tanganku hingga terlepas dari genggamannya. aku melipat kedua tanganku di depan dada, menatapnya kesal.
"sungguh, maafkan aku."
"iya, iya aku maafkan." aku membalikkan badanku untuk segera pergi, tetapi tanganku kembali ditahan oleh lelaki ini.
"kau terlalu cepat memaafkanku. aku menjadi tambah merasa bersalah."
"jangan berlebihan. bukankah aku sudah bilang bahwa kau sudah kumaafkan? sekarang lepaskan tanganku!"
lelaki itu melepaskan tangannya. "kalau begitu biarkan aku mengganti bajumu."
"tidak usah. lagi pula bajuku tidak hanya itu saja."
"tapi aku bersikeras. aku merasa tidak enak."
"sudah kubilang kalau kau tidak perlu repot-repot mengganti bajuku."
"kalau kau tidak mau membeli baju bersamaku, aku akan membelikannya untukmu. siapa namamu?"
oh, jadi selama ini ia bertele-tele meminta maaf dan bersikeras mengganti bajuku hanya untuk mengetahui namaku?
"kenapa kau ingin tahu namaku? memangnya kalau kau menyebutkan namaku di toko baju, pegawainya akan mengambilkan baju yang ukurannya pas dengan tubuhku?"
taehyung meringis mendengar ucapanku. "b-bukan begitu. kalau aku tidak melihatmu di mana pun, aku bisa menitipkannya pada orang lain. kepada mashiro, mungkin?"
ngomong-ngomong soal mashiro, gadis itu sudah menghilang entah kemana. cepat sekali dia pergi.
aku menaikkan sebelah alisku mendengar alasannya. menimang-nimang perkataan lelaki itu. cukup masuk akal juga. kalau dengan memberi tahu namaku aku tidak perlu melihatnya lagi, aku akan dengan senang hati memberi tahunya namaku.
"min sena," ujarku dingin.
lelaki itu tersenyum kemudian menyodorkan tangannya untuk menjabat tanganku. "namaku kim taehyung."
aku tidak membalas jabatan tangannya, hanya menatap tangan kekar lelaki itu. setelah 10 detik mengulurkan tangannya, taehyung kemudian menepuk tangannya dan tertawa getir.
"senang berkenalan denganmu, min sena," ucap taehyung kemudian melenggang pergi keluar kelas meninggalkanku sendirian di tempat ini.
aku menggerutu kesal melihat kepergian lelaki berambut karamel itu. tch, dasar orang cabul yang mencari kesempatan di dalam kesempitan.
dengan kesal aku berjalan keluar gedung, menunggu yoongi datang. untung saja hari ini cuma ada satu kelas, karena yang aku butuhkan saat ini hanyalah kasur kesayanganku.
aku menunggu di depan gedung, persis di tempat yoongi menurunkanku.
kakiku tidak berhenti mengetuk-ngetuk jalanan, berharap yoongi cepat datang. mataku juga berkali-kali melihat jam yang melingkar pada tangan kiriku. seharusnya sih yoongi sudah datang sekarang, tetapi sampai saat ini ia tidak datang juga.
aku mencoba untuk berpikir positif, berpikir bahwa yoongi hanya tengah kesulitan mengeluarkan mobilnya.
tapi tiba-tiba saja ponselku bergetar, menandakan bahwa pesan telah masuk. dengan segera aku membukanya. ternyata pesan dari min yoongi.
from: min yoongi sok swag
bisa kau pulang sendiri? kalau kau tidak bisa naik bis, naik taksi saja. aku ada urusan mendadak.aku berdecak sebal. seriously, min yoongi?! aku bahkan belum familiar sama sekali dengan tempat ini. bagaimana caranya mencari taksi di jalanan seoul yang ramai ini?
sepertinya hari ini aku benar-benar tidak beruntung.
aku menghentak-hentakkan kakiku kesal sembari berjalan mencari taksi.
tin tin!
suara klakson mobil langsung menghentikkan langkahku. aku mendongakkan kepalaku, melihat mobil mana yang dengan seenaknya meng-klaksonku.
ternyata sebuah sedan mercedes benz hitam. mobilnya mengkilat, kelihatan cukup mahal.
tiba-tiba saja jendela mobil tersebut turun, menampilkan lelaki menyebalkan berambut karamel yang bernama kim taehyung.
lelaki itu tersenyum sumringah, tampak seperti orang lugu, idiot lebih cocok mungkin.
"mau menumpang denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perks Of Knowing You; kth | ✔
Fanfictioni'm just happy to know you. -bahasa indonesia [lower case intended] 30032018 ::bxngtanism- '2018'::