10

4.3K 611 1
                                    

"jangan terlalu kasar, sena-ya."

"kasar? dia saja yang keterlaluan! kenapa dia selalu menggangguku?"

"apa sampai saat ini kau belum mengerti juga?"

"jangan pura-pura mengerti, mashiro," ucapku ketus.

"aku tidak pura-pura! aku sudah mengenal taehyung sejak sma dan aku sudah tahu tabiat lelaki itu!" pekik mashiro. nada tingginya lagi-lagi keluar.

"memangnya apa lagi?" tanyaku malas kemudian menyedot bubble tea yang ada di depanku.

"dia suka padamu."

"apa? jangan bercanda," decakku. ya kali si lelaki aneh itu suka denganku. kalau suka menggangguku sih alasannya masih bisa diterima.

"dia hanya mencoba untuk mencari kesempatan untuk terus mendapat perhatianmu, min sena," lanjut mashiro. kali ini gadis keturunan setengah jepang itu terdengar lebih serius.

tch, dasar tukang cari perhatian, desisku dalam hati.

"oh ya! kau sebaiknya unblock kontak taehyung! lelaki sinting itu terus menge-spam pesan untukku. dia memohon-mohon untuk membujukmu agar kau meng-unblock kontaknya. bermurah hatilah sedikit, hm?"

aku menghela napasku. si taehyung itu benar-benar deh. apa sih sebenarnya yang diinginkan lelaki itu?

"kalau aku di sini hanya untuk mendapat ceramah tentang taehyung darimu, sebaiknya aku pergi saja." aku mengambil bubble tea yang masih tersisa setengah kemudian berjalan keluar dari bubble tea shop. mendengar ocehan mashiro tentang taehyung membuatku sakit kepala saja.

aku berjalan di trotoar sendirian. setelah hampir dua minggu tinggal di sini, aku sudah mulai terbiasa dengan keadaan seoul. aku juga sudah mulai mengetahui sistem bis di sini, jadi aku tidak perlu repot meminta yoongi untuk menjemputku.

tanganku bergerak untuk menyumpalkan earphone ke telingaku. mendengar musik indie di pada sore hari ini memang yang terbaik. sekali-kali mulutku juga mengunyah boba yang aku sedot dari minumanku. hari ini benar-benar melelahkan.

drrt. drrt. drrt. drrt.

ponselku terus bergetar tanpa hentinya. aku menghentikan langkahku untuk mengambil ponsel yang aku letakkan di kantung celanaku. ternyata ada telpon dari yoongi. tumben dia menelponku. dengan segera aku mengangkatnya.

"halo?"

keningku berkerut. kenapa ramai sekali? bukannya yoongi sudah di rumah jam segini? apalagi ibu dan ayah harus ke daegu untuk mengurus sesuatu.

"kau dimana?" tanya  yoongi dari seberang telpon.

"perjalanan pulang. kenapa?"

"bagus. mampir ke mini market dekat rumah. belikan aku banyak snack. aku membawa banyak teman ke sini. total 7 orang termasuk aku!"

gila! yoongi membawa teman berarti itu sama saja seperti membawa celaka!

sejak sma yoongi suka sekali mengundang temannya ke rumah. ia bilang ia malas keluar rumah, makanya dia yang mengundang temannya. tapi sialnya pasti aku yang disuruh bersih-bersih besoknya. mana lagi ibu dan ayah keluar kota. tamatlah aku.

"hoi! kau masih sadar?" tanya yoongi setelah sekian lama aku tidak merespon.

"iya, iya. aku belikan!"

kali ini aku yang mematikan telpon secara sepihak. menyebalkan! aku sudah lelah dan ingin tidur. mendengar bagaimana ributnya teman-teman yoongi tadi pasti bisa kupastikan kalau aku tidak akan bisa istirahat dengan tenang di rumah.

dengan malas aku pergi ke mini market dan asal mengambil makanan ringan yang berukuran besar. pokoknya cukup untuk 7 orang lelaki yang sepertinya suka makan.

dua buah kantung plastik putih berukuran besar memenuhi tanganku. sepertinya aku membeli terlalu banyak. bodo ah! yang penting nanti yoongi tidak menyuruhku untuk kembali ke mini market untuk membeli makanan ringan lagi.

setelah sampai di rumah, aku segera membuka pintu masuk.

teriakan terdengar dari mana-mana. rak sepatunya juga berantakan sekali. penuh dengan sepatu pria. aku hanya bisa menghela napasku kasar saat melihat bagaimana keadaan ruang tengah rumahku.

gelas bekas cola berserakan. makanan ringan juga ada berceceran di mana-mana, terutama di bagian karpet. bantal sofa sudah terlempar entah kemana. mereka juga tampak sangat serius bermain playstation sampai tidak menyadari kehadiranku.

tiba-tiba saja seseorang menghampiriku dari arah dapur.

"loh? min sena? kenapa kau di sini?"

"kim taehyung?"

Perks Of Knowing You; kth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang