"sangat buruk," ucap mashiro. "aku bahkan takut memegang ponselmu. takut partikel kacanya mengenai jariku yang cantik."
aku mendengus. bukan komentar ini yang aku inginkan dari mashiro.
layar ponselku tidak sekedar retak, tapi pecah. kemarin aku bahkan mengomeli taehyung sampai kuping lelaki itu panas dan ia langsung mengirimkanku kembali ke rumah. sungguh, dari kemarin wajahnya tampak masam.
"bagaimana bisa sampai seperti ini, sih?" tanya mashiro.
gara-gara si sialan kim taehyung. ingin sekali aku menjawab seperti itu, tapi aku malas menjelaskan mashiro tentang apa yang terjadi sebenarnya antara aku dan taehyung. nanti dia salah paham. kami bukan apa-apa.
"jatuh," jawabku. "menggelinding di tangga pendek." alasan klasik yang bagus untuk layar ponsel yang pecah seperti ini, kan?
"kau tidak memperbaikinya?"
"tidak. masih bisa dipakai. lagi pula orang tuaku sedang di luar kota dan uangku terbatas."
"ckck, ceroboh sekali dirimu."
kami berdua kemudian berjalan keluar dari kelas. untung saja hari ini hanya ada satu kelas, jadi aku bisa menghabiskan sisa waktuku untuk tidur.
tapi baru saja kami berdua melangkahkan kaki kami keluar kelas, langkah kami langsung dihentikan oleh seorang lelaki. lelaki itu menatapku tajam.
"ikut denganku," ucapnya lalu mengulurkan tangannya kepadaku.
aku bisa merasakan mashiro menyikuku. dia tertawa kecil, terdengar seperti menggodaku.
aku memberikan wajah tidak sukaku. aku sedang malas berhadapan dengan taehyung saat ini. berani-beraninya lelaki itu muncul di hadapanku setelah menghancurkan ponsel berhargaku!
"oh ayolah," ujar taehyung tidak sabaran.
mashiro tiba-tiba saja mendorongku agar lebih dekat dengan taehyung, dan taehyung menggunakan kesempatan itu untuk melingkarkan tangannya di pundakku. lelaki itu tersenyum lebar ke arah mashiro.
"aku akan pergi. kalian bersenang-senanglah." mashiro kemudian terkikik geli dan berjalan menjauh, mendahului kami.
aku menatap taehyung tidak suka. wajahku cemberut dan tanganku terlipat di depan dada.
cup
apa-apaan itu?! kenapa dia suka sekali mencuri ciuman!
"jangan cemberut gitu dong, princess."
"seandainya kalau kau tidak mengotak-atik ponselku kemarin, kejadiannya tidak akan seperti ini!" desisku kesal.
taehyung menengadahkan tangannya. "mana ponselmu? coba lihat."
dengan berat hati aku mengeluarkan ponselku dari saku celanaku dan memberikannya pada taehyung.
taehyung mengulum bibirnya. "uhm ... cukup parah," ujarnya lalu mengantongi ponselku ke celananya.
"apa yang kau lakukan?!" aku mencoba untuk meraih ponselku, tetapi taehyung terlalu cepat untuk menghindar.
"ikut saja denganku," ucapnya lalu menarik pergelangan tanganku. lelaki itu membawaku masuk ke dalam mobilnya.
selama di mobil taehyung tidak mengatakan kemana dia akan membawaku. dia terlihat fokus dengan jalanan. aku sudah menanyakannya berkali-kali tentang kemana ia akan membawaku, tapi lelaki itu selalu menjawab, "lihat saja nanti."
setelah 20 menit berkendara, taehyung akhirnya memakirkan mobilnya. kami berdua segera turun dari mobil dan aku akhirnya tahu kemana lelaki itu membawaku.
taehyung menggamit tanganku, mencoba untuk menuntunku masuk, tetapi aku hanya berdiri di tempatku. "kenapa?" tanya taehyung.
"kau tidak perlu melakukannya, tae. aku memang marah, tetapi kau tidak usah ganti rugi seperti ini. harganya pasti tidak mu--"
cup
i swear to god, taehyung tidak pernah gagal membuatku jantungan dengan aksinya. aku langsung bungkam. taehyung sangat tahu bagaimana cara membuatku terdiam.
"aku yang melemparnya dan aku yang harus bertanggung jawabnya," ujarnya lalu menarik tanganku untuk masuk ke dalam gerai ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perks Of Knowing You; kth | ✔
Fanfictioni'm just happy to know you. -bahasa indonesia [lower case intended] 30032018 ::bxngtanism- '2018'::