"mau menumpang denganku?"
aku menatap lelaki itu ragu.
kalau aku ikut dengannya, aku bisa menghemat uangku. aku juga tidak perlu susah-susah mencari taksi yang lewat. tapi, ada kemungkinan kalau dia akan macam-macam denganku. bagaimana kalau dia memegang-megang tubuhku lagi? ugh, memikirkannya saja sudah membuatku bergidik.
ya sudah, lebih baik naik taksi saja.
"terima kasih atas tawarannya," ucapku sinis kemudian kembali melanjutkan langkahku.
taehyung melajukan mobilnya dengan pelan, sesuai dengan langkah kakiku.
"kau serius? kau tidak perlu membayar," ucapnya lagi.
"terima kasih atas tawarannya kim taehyung, tapi kau tidak usah bersikap sok baik kepadaku," desisku.
taehyung mengerutkan keningnya mendengar ucapanku. "sok baik? aku memang menawarkanmu karena aku tulus ingin membantumu," ujarnya.
"entah kau tulus atau tidak, aku tetap tidak akan menerima tawaranmu."
setelah itu aku bisa mendengar suara mesin mobil dimatikan. tidak lama kemudian disusul dengan suara membuka dan menutup pintu.
taehyung berlari kecil sampai ia sampai tepat di hadapanku, menghadang langkahku. badannya yang tinggi dan lebar tentu saja berhasil menghentikan langkah tubuhku yang mungil ini.
"apa kau masih marah padaku?" tanyanya.
aku memutar bola mataku malas. bagaimana tidak marah setelah dilecehkan secara seksual di depan umum?
aku tidak membalas pertanyaan lelaki itu.
"kau masih marah rupanya," ujar taehyung, menarik kesimpulannya sendiri. taehyung kemudian menaruh kedua telapak tangan besarnya di kedua bahuku, membuatku berjengit dan mendongakkan kepalaku. aku menatap lelaki ini dengan bingung.
"aku tahu kau sebenarnya belum memaafkanku sepenuhnya. jadi, biarkan aku meminta maaf kembali setulus-tulusnya. aku tidak pernah berniat untuk melecehkanmu di depan publik, tanganku hanya refleks melakukannya."
bagaimana taehyung memerangkapku di dalam tangannya, membuatku bergidik ngeri. suara baritonnya membuatku merinding. taehyung sekarang terlihat seperti beruang jahat yang terperangkap di dalam tubuh pangeran.
tch, pangeran macam apa. fokus min sena!
taehyung menatapku dalam. bentuk mata almond-nya dan iris gelap lelaki itu membuat hatiku bergetar. dia benar-benar tampan.
alis tebal dan hidung mancungnya mempertegas ketampanan lelaki itu. jangan lupakan rahang tegas dan tajamnya itu. jarimu seakan bisa terluka jika menyentuhnya. apakah dia sungguh-sungguh manusia?
sekali lagi, fokus min sena!
aku berdeham. "aku bilang aku sudah memaafkanmu, kim taehyung. sekarang lepaskan tanganmu dan biarkan aku pergi."
taehyung melepaskan tangannya dari bahuku. lelaki itu menggaruk-garuk tengkuknya. "jadi kau mau menerima tawaranku untuk pulang bersamaku?" tanyanya dengan nada yang polos.
ugh, kenapa taehyung yang serius ini bisa berubah menjadi lelaki lugu dalam waktu satu detik?
"terima kasih atas tawarannya kim taehyung, tapi aku--"
"aku anggap kau menerima tawaranku," ujar taehyung dengan seenaknya kemudian menarik pergelangan tanganku dan memaksaku untuk masuk ke dalam mobilnya. lelaki itu tersenyum lebar sebelum menutup pintu mobilnya.
aku menghela napasku pasrah. yang perlu aku lakukan saat ini hanyalah berdoa agar aku bisa kembali pulang dengan keadaan yang selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perks Of Knowing You; kth | ✔
Fiksi Penggemari'm just happy to know you. -bahasa indonesia [lower case intended] 30032018 ::bxngtanism- '2018'::