"kita akan kemana?"
"jalan-jalan di seoul. kau pasti belum tahu banyak tempat di sini."
"lalu kemana kita akan pergi sekarang?"
"sarapan. aku tahu tempat wafel yang enak," ujarnya.
kami kemudian menaiki mobil dalam diam. bukan diam yang canggung, tetapi entah kenapa aku menikmati perjalanannya. aku juga bisa mendengar taehyung menggumamkan lagu dengan suara beratnya.
tempat yang kami tuju tidak jauh dari rumahku. kira-kira memakan waktu sekitar 15 menit. setelah memakirkan mobilnya, di tempat yang tersedia, kami berdua langsung keluar dari mobil. tapi tampaknya taehyung langsung berubah tidak senang, melihat dari ekspresinya saja.
"kenapa?" tanyaku.
"seharusnya kau menungguku sampai aku membukakan pintunya."
aku mendengus. "cih, aku tidak begitu terkesan saat orang melakukan orang seperti itu. aku lebih terkesan kalau orang-orang mentraktirku makan," ucapku. siapa yang akan menolak makanan gratis?
taehyung tersenyum lebar. "aku memang berniat untuk mentraktirmu dari awal. ayo," ujarnya lalu menggenggam tangan kananku, menarikku masuk ke dalam restoran yang khusus menjual wafel.
kami berdua langsung mencari tempat duduk. di pojok ruangan. tidak ama kemudian seorang pelayan menghampiri kami dengan buku menu dan catatan.
kami berdua membaca menunya. aku mengulum bibirku, memikirkan apa yang harus aku beli. aku sangat suka makanan manis, dan wafel adalah salah satu favoritku. dihadapkan oleh berbagai macam menu wafel di depanku membuatku bingung.
"blueberry waffle. dengan ekstra whip cream," pesan taehyung. lelaki itu kemudian meletakkan menunya di atas meja, ia menopang dagunya di atas tangannya. "sudah tahu mau pesan apa?"
aku menggigit bibirku bingung. ah ... aku sangat suka stroberi, tapi hatiku mengatakan cookies and cream. cokelat tidak buruk juga. berry waffle terlihat menggiurkan. tunggu, apakah ini wafel es krim? bagaimana ini?
taehyung terkekeh melihat ekspresiku yang terlihat sedang berdebat ingin memesan apa. "apa ada rekomendasi?" tanyaku kepada pelayan yang sedang menunggu.
pelayan tersebut kemudian menunjukkan menu spesial hari ini dan tanpa pikir panjang aku langsung memesannya. setelah itu taehyung memesan dua jus jeruk karena kebetulan kami berdua sedang tidak dalam mood untuk minum kopi.
pelayan itu pergi dan meninggalkan aku dan taehyung. taehyung tetap setia menopang dagunya sambil menatapku. entah kenapa pipiku langsung memerah ditatap seperti itu.
"apa?" tanyaku mulai risih.
"tidak. kau hanya terlihat cantik hari ini," ujarnya.
aku mengibaskan rambutku ke belakang. "tidak perlu dipuji seperti itu. aku tahu aku cantik," ucapku penuh percaya diri.
taehyung malah terkekeh melihat sikapku. "jadi kapan kita official?" tanyanya to the point.
aku mengerutkan keningku. official apanya? pasti lelaki ini sinting.
"aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku, min sena. kemarin sore dan tadi pagi soal aku menjadi pacarmu."
"apa kau gila? kita bahkan belum mengenal selama sebulan! apa kau memang tipe orang yang suka mempermainkan wanita ya? sudah berapa banyak wanita yang jatuh dalam perangkapmu?" desisku kesal.
wajah taehyung langsung berubah serius, membuatku terheran-heran dengannya. jarang sekali aku melihat taehyung dengan ekspresi ini.
"aku sudah bilang kalau aku tidak pernah bermain-main," ucapnya dengan suara beratnya.
"aku bahkan tidak tahu apapun tentangmu. kau pikir perasaanku bisa dimainkan?"
"tidak. aku akan memberimu waktu untuk mengenal diriku lebih jauh. dan aku yakin, saat kau mulai mengenal diriku, kau akan jatuh ke dalam pesonaku," ujarnya lalu menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perks Of Knowing You; kth | ✔
Fanfictioni'm just happy to know you. -bahasa indonesia [lower case intended] 30032018 ::bxngtanism- '2018'::