"guys! coba lihat siapa yang aku bawa kali ini!" teriak miyoung kegirangan saat kami sampai di kedai es krim.
kedai es krim ini sudah ada sejak lama, bahkan sejak aku berada di sekolah dasar. sebenarnya ini adalah kedai es krim keliling, karena ini adalah food truck. tapi, pemiliknya sepertinya sudah nyaman di sini sehingga ia berjualan di sini sepanjang hari. lagipula tidak ada petugas kepolisian yang mengusir ice cream truck ini.
karena sudah mendapat tempat permanen, pemilik kedai memasang beberapa meja kayu yang di pasang payung besar untuk menutupi kita dari sinar matahari. jadi, tidak sedikit orang yang datang kesini. lagi pula rasa es krimnya beragam dan enak, membuatku dan teman-temanku sering ke sini. hal yang mengejutkan juga bahwa taehyung mengatakan bahwa ini adalah kedai es krim favoritnya.
di bawah dua buah payung besar karena dua meja disatukan, aku bisa melihat beberapa teman sekelasku. jumlahnya sekitar delapan orang. yang ku tahu mereka adalah sebagian dari orang-orang yang memutuskan untuk melanjutkan kuliah di daegu saja.
tanganku menggenggam tangan milik taehyung erat, saat merasakan adrenalin tinggi karena melihat lelaki itu. walaupun miyoung sudah memperingatkannya tadi, tapi tetap saja, lelaki itu masih membuatku gelisah.
"hai, sena," sapanya duluan dengan senyum terlebar yang sempat aku sukai.
"h-hai, wonho," sapaku kaku. aku bisa merasakan genggaman tangan taehyung mengerat dan aku segera menoleh ke arah lelaki itu.
melihat dari ekspresinya saja, aku bisa merasakan ada yang tidak beres dengannya. taehyung menunjukkan wajah datar dan dinginnya, ia sempat menatap tajam wonho, tetapi tampaknya wonho tidak keberatan dengan hal itu.
"duduklah," ujar wonho. kemudian aku, taehyung, dan miyoung mendudukkan diri di tempat yang masih tersedia. taehyung duduk di sebelahku, dengan tangan yang masih menggenggam satu sama lain di bawah meja.
wonho masih menatapku dengan senyuman lebar khasnya, masih memberikan tatapan yang sama seperti dulu. tapi aku tidak bisa jatuh ke dalam pesonanya lagi seperti dulu, karena aku sudah memiliki taehyung.
aku bisa melihat wonho menghela napasnya kasar kemudian menatap ke arahku lagi. "apa yang kau ingin pesan? mango soft ice cream? kau masih menyukainya, 'kan?"
aku sempat tercengang mendengarnya masih mengingat es krim kesukaanku. aku menganggukkan kepalaku sebelum wonho menatap ke arah taehyung yang duduk di sebelahku.
"bagaimana denganmu ...."
"kim taehyung."
"baiklah, kim taehyung-ssi, kau ingin pesan apa?"
"samakan saja dengan sena," ujar taehyung dengan suara berat khasnya, walaupun sekarang terdengar agak mengintimidasi.
setelah berbincang-bincang masalah es krim apa yang ingin dipesan, dua dari temanku segera berdiri dan memesan es krim.
"jadi ...." kali ini temanku soojin yang membuka percakapan pertama. "bagaimana hidupmu di seoul, min sena?" tanyanya.
"well, tidak buruk. tidak jauh beda dengan daegu," ujarku sekedar.
"tapi tampaknya kau lebih bahagia di sana. lihat, penampilanmu sudah berubah, dan kau sudah menggaet seorang lelaki di sini," ucap soojin lagi lalu melirik ke arah taehyung dengan senyuman lebar. taehyung diam saja, memasang wajah datarnya, sedangkan aku sedang menerka apa yang ada dibalik senyuman soojin.
baiklah, aku akui taehyung tampan. tapi bolehkah aku merasa risih melihat soojin menatap taehyung dengan tatapan seperti itu? tidak hanya soojin, tetapi teman-teman wanitaku yang lain juga. sedangkan para lelaki hanya menatap taehyung menyelidik, apalagi wonho. walaupun ia tampak biasa saja, aku tahu ia tidak senang dengan kehadiran taehyung di sini.
"berapa lama kalian sudah berpacaran?" tanya wonho.
kami berdua terdiam. kami bahkan belum official selama 24 jam. dengan umur pacaran seumur jagung begini yang ada malah diolok oleh teman-temanku. apalagi ada wonho di sini.
taehyung tampaknya ingin menjawab pertanyaan wonho, tapi ucapannya langsung terpotong saat dua temanku yang memesan es krim membawa nampan berisi pesanan kami.
tanpa berpikir panjang lagi, aku mengambil pesananku dan merasakan bagaimana es krim kesukaanku meleleh di dalam mulutku.
"kalian belum menjawab pertanyaanku. jadi ...berapa lama?" tanya wonho lagi setelah ia menelan es krimnya.
aku ingin menjawab, tetapi sudah lebih dulu dipotong oleh taehyung.
"hm ... sekitar 3 bulan. aku sudah menyukai sena sejak aku pertama kali bertemu dengannya," ucap taehyung lalu memberikan senyuman terlebarnya kepadaku, membuat teman-teman wanitaku menjerit. pipiku saja langsung memerah saat melihat bagaimana tatapan taehyung saat ia tersenyum seperti itu kepadaku.
maklumlah, taehyung orangnya kelewat tampan, jadi tidak heran lagi jika dia sering dilirik dan diteriaki oleh wanita lain.
wonho hanya tersenyum tipis melihat interaksi kecil kami.
"aku senang kau menemukan orang yang membuatmu bahagia," ujar wonho kecil namun aku masih bisa mendengarnya.
"lalu kau sendiri? tidak ada hal yang baru?" tanyaku kepada wonho.
wonho menggelengkan kepalanya. "tidak. yang lama masih terngiang di mana-mana."
sontak ucapan wonho membuat semua teman-temanku bersorak. mataku melebar dan aku bisa merasakan tulang punggungku merinding. dia masih sama seperti dulu. blak-blakan, mulutnya tidak bisa di-edit terlebih dahulu.
taehyung hanya diam dan menatap tajam ke arah wonho, sebaliknya wonho hanya tersenyum miring ke arah taehyung. aku sudah bisa mencium sesuatu yang tidak beres sedang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perks Of Knowing You; kth | ✔
Fanfictioni'm just happy to know you. -bahasa indonesia [lower case intended] 30032018 ::bxngtanism- '2018'::