Betting in Love pt 38

2.5K 208 19
                                    

Haihai~~~




Aku update~~~








.

.

.




Jimin duduk di kursinya sambil bermain game di ponsel yang sedari tadi tak lepas dari tangannya. Ya, bel istirahat sudah berbunyi, bahkan sejak 15 menit yang lalu, tapi Jimin memilih tetap berada ditempatnya dan tidak berniat beranjak sedikitpun. Entahlah, ia hanya merasa malas untuk keluar kelas, tapi bukan karena ia memang suka dan niat untuk belajar didalam kelas. Baiklah, terkadang memang ia memilih untuk membaca buku untuk mengisi waktu luangnya yang terlalu banyak, tapi tidak selalu, karena tentu saja Jimin akan merasa bosan dan sakit pada matanya jika terus-menerus membaca buku.

Tak ada orang lain selain Jimin di kelas, namja itu memang benar-benar tengah menikmati waktu tenangnya sendirian. Namun waktu tenangnya itu harus terusik begitu seseorang melangkah masuk kedalam kelas, dan sungguh sial nasib Jimin karena orang itu adalah orang yang sedang ia hindari beberapa waktu terakhir. Ya, Jennie.

Meski terfokus pada game dihadapannya, Jimin tetap bisa melihat pergerakan yeoja itu lewat sudut matanya, ia bahkan melihat Jennie sejak yeoja itu masuk sampai dia benar-benar duduk dikursinya yang berada tak jauh dari kursi Jimin saat ini. Oh ayolah, ini tidak baik, tidak akan pernah baik. Ya, Jimin memang sudah mendeklarasikan perasaannya terhadap Jennie pada anggota bangtan di perdebatan sengit kemarin, tapi disaat ia harus berhadapan dengan Jennie, entah kenapa ia kehilangan keberaniannya.

Keberanian untuk menyatakan dengan resiko ditolak tanpa persiapan, atau keberanian menyatakan dan memulai namun harus menerima resiko meninggalkannya tak lama lagi. Jimin tidak membenci Jennie, atau pertaruhan itu, ia benci dirinya sendiri. Ia benci dirinya yang terkurung dalam bayang-bayang tradisi keluarga yang akan membuatnya pergi meninggalkan apa yang menjadi hidupnya saat ini.

Jangan samakan Jimin dengan Rose yang sudah membeberkan semua dan kembali dengan Yoongi. Yoongi mencintai Rose, ada kepastian untuk hubungan keduanya, Yoongi akan melakukan apa saja demi Rose. Tapi tidak dengan Jimin dan Jennie.

Jimin menyerah, ya, ia menyerah dan langsung bangun dari duduknya lalu bergegas hendak keluar dari kelas. Ia tidak bisa hanya berdua dengan Jennie. Tapi memang sial nasibnya hari ini, satu suara yang keluar dari mulut yeoja itu berhasil membuat langkahnya terhenti seketika.

"Jimin.."

Hanya satu kata, ya, Jennie hanya menyebut namanya. Tapi Jimin melemah dan tidak bisa melangkahkan kakinya menjauh dari yeoja itu.

Jennie bangun dari duduknya, berjalan beberapa langkah hingga berada dibelakang Jimin. Terdengar helaan napas sebelum yeoja itu kembali mengeluarkan suaranya.

"Mianhae,.. Tapi kalau boleh kutahu, apa salahku hingga kau menghindar?"

Jimin membeku. Pikirannya berkecamuk tak henti. Pertanyaan itu membuatnya semakin membenci dirinya sendiri. Tidak, Jennie tidak pernah salah karena sejak awal semua titik kesalahan bertumpu pada Jimin. Alasan mengapa Jimin menghindar, bukan karena ia membenci Jennie, tapi ia berharap Jennie bisa membencinya agar ia sendiri bisa mengurangi perasaannya terhadap yeoja itu.

BTS x BLACKPINK - Betting in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang