"Aish, menyebalkan!" gerutu Taehyung seraya keluar dari mobilnya.
Dia telat karena harus mencairkan sisa cek yang dia punya untuk memenuhi kebutuhannya selama satu minggu ini. ya, diam-diam, Taehyung sudah memiliki beberapa lembar cek yang sudah bertanda tangan sang ayah, cek-cek itu dia gunakan setiap kali dia mendapat hukuman dan tidak bisa meminjam uang dari Jisoo. Seperti saat ini.
Taehyung memasuki gedung sekolahnya. Hari ini rapat kedisplinan. Benar-benar merepotkan, batinnya dalam hati. Taehyung sebenarnya lelah menghadiri rapat itu, sudah berulang kali dirinya dan teman-temannya menghadiri rapat itu tapi hasilnya tetap sama, pihak sekolah tidak pernah mengeluarkan mereka meskipun mereka terbukti bersalah atau semacamnya.
Dan tentu saja, itu semua karena pengaruh kekayaan dan jabatan yang keluarga mereka miliki. Keluarga Namjoon penyumbang terbesar bagi sekolah ini, sementara Hoseok memiliki hampir separuh saham yayasan sekolah ini atas namanya sendiri, dan Seokjin, dia keluarga bangsawan, mengeluarkan dia dari sekolah sama saja mencari masalah dengan keluarganya. Dan karena semua itu, mereka bertujuh selalu aman.
"Ya! Kim Taehyung!" seru Yoongi dari ujung koridor.
"Nah, itu dia mereka." gumam Taehyung sambil melangkahkan kakinya menghampiri keenam teman-temannya.
"Cih! Darimana saja, eoh?!" serang Namjoon sesaat setelah Taehyung bergabung dengan mereka.
Taehyung nyengir sambil menggaruk kepala belakangnya, "Mian. Aku harus ke bank dulu."
"Atm disita, hm??" ledek Seokjin.
"Ne, Yang Mulia.." sahut Taehyung seraya membungkukan badan seakan memberi hormat pada Seokjin.
Seokjin hanya terkekeh melihat kelakuan Taehyung.
"Geumanhaeyo. Kajja, kita keruang rapat." Ajak Hoseok.
Mereka pun melangkahkan kaki mereka menyusuri lorong menuju ke ruang rapat kedisplinan.
"Jadi, apa kali ini kita akan selamat lagi?" tanya Jimin tiba-tiba.
"Tentu saja. Hoseok bersama kita. Uang Namjoon juga masih mengalir untuk sekolah ini. dan Yang Mulia Tuan Muda Kim SeokJin juga ada dipihak kita." Sahut Jungkook dengan santainya. Jawaban Jungkook itu membuat yang lain terkekeh.
Masuk ruang rapat kedisplinan sekolah memang bukan lagi hal yang harus terlalu dipikirkan karena apapun masalah yang mereka buat, mereka akan selalu aman dan lolos begitu saja.
Karena mereka berjalan sambil bercanda tawa ria, tanpa sadar mereka sudah sampai didepan ruang rapat kedisplinan. Ada satu guru yang sudah menunggu mereka tepat didepan pintu, namun tidak langsung menyuruh mereka masuk dengan alasan masih ada yang harus guru-guru kedisplinan siapkan didalam. Alhasil mereka pun dibuat menunggu.
Jungkook, Namjoon dan Seokjin duduk dikursi panjang yang ada sementara yang lain memilih untuk berdiri. Hoseok menggulirkan pandangannya karena bosan, dan tiba-tiba berhenti pada satu objek yang cukup menarik perhatiannya, seorang yeoja yang sedang berdiri menyandarkan punggungnya pada tembok dekat dengan pintu masuk ruang guru, rambutnya agak kecoklatan dan lurus panjang, dia juga mengunyah permen karet dimulutnya.
"Woah.." gumam Hoseok tanpa sadar.
Gumaman Hoseok yang aneh itupun membuat keenam temannya menatap bingung kearahnya.
"Wae?? Kenapa kau tiba-tiba berkata 'woah'?" tanya Seokjin
"Dasar tukang menghayal." Desis Yoongi.
Hoseok merengut, "Ya! Aku tidak berhayal. Lihat saja disana, lihat yeoja itu." katanya sambil menunjuk kearah yeoja yang masih berada disamping pintu ruang guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS x BLACKPINK - Betting in Love
FanfictionCast : all BTS member, all Blackpink member, and other cast Genre : School life, romance Berawal dari taruhan yang sering dilakukan mereka dan berujung dengan cerita cinta (/) Tertarik? Suka? Baca dulu, Vote, lalu Comment. Kritik dan saran sangat d...