Jennie terduduk diam di dalam mobil Hoseok. Ya, saat ini ia berada di dalam mobil namja bermarga Jung itu. Saat Hoseok mengatakan akan membawanya pergi mencari udara segar, namja itu benar-benar serius membawanya keluar dari area sekolah. Tidak ada penolakan dari Jennie, namun bukan berarti dia mengiyakan ajakan Hoseok, Jennie hanya masih bingung dan terus berkutat dengan pikirannya. Hoseok duduk di atas kap bagian depan mobilnya, namja itu sempat menelpon seseorang sebelum akhirnya hanya duduk dan bermain ponsel di sana.
Jennie menarik napas panjang. Entahlah, ia juga tidak tahu apa ikut dengan Hoseok adalah hal yang benar. Bagaimana pun juga, Jennie adalah yeojachingu Taehyung bukan? Ah, benar, Taehyung, Jennie bahkan tidak tahu dimana namja itu sekarang. Sial, ternyata berstatus sebagai yeojachingu juga tidak memberikan Jennie kuasa apapun atas Taehyung. Namja itu tetap seenaknya. Ya, Jennie kembali ia tinggalkan dalam keadaan yang sama sekali tidak Jennie mengerti.
Tak lama menunggu, sosok Jimin keluar dari pintu. Saat ini mereka sedang berada di parkiran indoor milik sekolah. Jimin segera menghampiri Hoseok dengan tangan yang membawa sesuatu, Jennie mengenali benda yang Jimin bawa, ya, tasnya. Tak lama berselang, Yoongi dan Rose muncul diikuti Lisa dan Jungkook.
Yoongi dengan sangat lembut merangkul Rose hingga masuk ke dalam mobilnya yang berada di seberang sebelah kiri mobil Hoseok yang Jennie tumpangi. Terdengar sangat bodoh, tapi Jennie merasa Rose sangat beruntung memiliki Yoongi di sampingnya. Namja itu tidak pernah berhenti peduli pada Rose entah apapun kondisinya.
Lisa dan Jungkook mengambil arah yang berlawanan, kedua sejoli itu masuk ke dalam mobil dan langsung tancap gas. Jungkook membunyikan klakson saat melewati Hoseok, Jimin dan juga mobil Yoongi.
Jimin menyerahkan tas Jennie pada Hoseok, "Aku akan menjemputnya nanti."
"Tenanglah. Aku tidak akan melakukan apapun padanya, Jim." Sahut Hoseok.
Terlihat jelas raut wajah khawatir Jimin saat mengetahui Hoseok akan membawa Jennie. Hoseok menelponnya tadi, meminta Jimin membawakan tas Jennie. Mendengar hal itu tentu membuat Jimin menyimpulkan bahwa Taehyung benar-benar hanya mengurus saudari kembarnya dan membiarkan Jennie sendirian, lagi. Jimin merasa lega dan khawatir disaat yang bersamaan begitu mengetahui Hoseok lah yang berinisiatif menemani Jennie. Entah, mungkin karena Jimin masih berpikir Hoseok akan membongkar semuanya pada yeoja itu.
Hoseok menepuk pundak Jimin, berharap temannya itu berhenti untuk khawatir.
"Fokus pada Rose. Dia membutuhkanmu dan Yoongi. Kau tahu, Jisoo memiliki pendukung yang lebih banyak."
"Ini bukan persaingan, Jung." Bantah Jimin.
"Arra.. Tapi Jisoo punya Taehyung, Namjoon dan Seokjin di saat yang bersamaan, mungkin Jungkook juga akan ada di sisinya jika Lisa tidak peduli pada Rose." ujar Hoseok.
"Ini bukan lagi di antara kita, Jim. Yeoja-yeoja itu mulai terlibat dan mereka tidak akan bergerak sendirian, kau paham maksudku kan?" lanjutnya.
Apa yang dikatakan Hoseok membuat Jimin berpikir, segalanya semakin rumit sekarang karena Rose melangkah masuk disusul dengan Jisoo. Cepat atau lambat Lisa juga akan ikut campur karena kepeduliannya dengan Rose. Ini bukan lagi tentang bangtan, bahkan bangtan terpecah karena semua ini. Terbagi menjadi dua bagian yang tidak sama rata. Ya, Jisoo memiliki lebih banyak orang yang peduli padanya dibandingkan Rose. Jimin menatap ke arah Hoseok.
"Lalu, kau? Dimana kau berdiri?"
Hoseok tersenyum tipis, "Di tengah."
"Aku tidak membela siapapun atau berpihak pada siapapun. Seperti yang kau tahu, entah itu Jisoo atau Rose, aku tidak pernah terikat apapun dengan mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS x BLACKPINK - Betting in Love
FanfictionCast : all BTS member, all Blackpink member, and other cast Genre : School life, romance Berawal dari taruhan yang sering dilakukan mereka dan berujung dengan cerita cinta (/) Tertarik? Suka? Baca dulu, Vote, lalu Comment. Kritik dan saran sangat d...