Taehyung menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah, ya, rumah Jennie. Setelah selesai menghadiri pesta ulangtahun Lisa tentu saja Taehyung bertanggungjawab untuk mengantar yeojachingunya itu pulang ke rumah.
"Gomawo.." ucap Jennie sambil melepas sabuk pengamannya. Taehyung hanya tersenyum sambil terus mengamati yeojanya itu.
Jennie cantik. Ya, seperti biasanya. Namun semakin cantik karena gaun yang dikenakannya malam ini. Memandang Jennie seakan kembali mengisi tenaga yang Taehyung keluarkan selama seharian. Yeoja itu sudah masuk terlalu dalam di hati Taehyung dan membuatnya menjadi salah satu orang terpenting di hidupnya.
"Jennie-ya." Panggil Taehyung
"Hm?" sahut Jennie tanpa melihat kearah namja di sampingnya itu
"Mianhae.."
Entah setan apa yang merasuki Taehyung saat itu hingga hanya kata itulah yang terucap dari bibirnya. Taehyung sadar, jika Jennie mengetahui apa yang selama ini terjadi, ia mungkin tidak akan menerima permintaan maaf Taehyung sekalipun Taehyung mengucapkannya beribu-ribu kali. Namun kali ini, Jennie hanya menoleh kearah Taehyung dan menatap namja itu dengan raut wajah kebingungan. Ya, yeoja itu tidak tahu kenapa Taehyung mengucapkan kata maaf.
"Kemarilah.." ucap Taehyung seraya menarik perlahan Jennie kepelukannya.
Masih dengan kebingungannya, Jennie menuruti Taehyung dan bahkan membalas pelukan dari namja itu.
"T-Taehyung.."
"Ne?" sahut Taehyung tanpa melepaskan pelukannya.
"Wae? Apa terjadi sesuatu?" tanya Jennie hati-hati.
Taehyung menggelengkan kepalanya. "Anni. Tidak terjadi apapun."
Dan ya, tentu saja dirinya berbohong. Taehyung tidak mungkin menceritakan apa yang dirasakannya saat ini. Rasa gundah, takut kehilangan, bercampur aduk dengan seluruh rasa bersalah akan keegoisannya selama ini. Jennie melepas pelukannya lalu menatap Taehyung dalam, berharap ada sesuatu yang ia dapatkan dari menatap mata namjanya itu.
"Jika ada sesuatu, kau bisa ceritakan padaku.." katanya lembut.
Taehyung nyaris gila saat mendengar kalimat Jennie barusan. Semakin lama menjalani hubungan ini bersama Jennie, semakin Taehyung sadar bahwa Jennie adalah yeoja yang sangat baik, dan sialnya yeoja itu sedikit demi sedikit mulai menunjukkan rasa cintanya pada Taehyung. Ya, tentu saja Taehyung senang, sangat senang karena itu berarti Jennie sudah benar-benar membuka hati bahkan membalas cintanya. Tapi di sisi lain, hal itu semakin membuat Taehyung takut, takut akan kebencian Jennie jika mengetahui apa yang selama ini Taehyung lakukan padanya.
"Gwenchana.. Tidak ada apapun yang perlu kau khawatirkan chagi.." sahut Taehyung.
"Benarkah? Lalu kenapa wajahmu seperti itu? Dan kenapa kau meminta ma-"
"Aku hanya lelah. Aku hanya lelah dan butuh pelukanmu, itu saja." Sela Taehyung cepat sebelum Jennie kembali melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang belum tentu dapat Taehyung jawab seluruhnya.
Meskipun masih penasaran dengan tingkah Taehyung, Jennie lebih memilih untuk menyudahi rasa penasarannya itu. Yeoja itu meletakan tangannya di pipi Taehyung dan sesekali mengusapnya pelan.
"Geure.. Pulanglah dan beristirahat, ne?"
Taehyung mengangguk dengan senyum kecil. Jennie pun menarik tangannya yang berada di pipi Taehyung lalu bersiap untuk keluar dari mobil.
"Take care, baby~" ucapnya pada namjachingunya itu seraya membuka pintu lalu keluar dari mobil.
"Jalja~" seru Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS x BLACKPINK - Betting in Love
FanficCast : all BTS member, all Blackpink member, and other cast Genre : School life, romance Berawal dari taruhan yang sering dilakukan mereka dan berujung dengan cerita cinta (/) Tertarik? Suka? Baca dulu, Vote, lalu Comment. Kritik dan saran sangat d...