Apa yang terjadi?
Ya, pertanyaan itu yang ada di pikiran Jimin saat ini. Apa yang terjadi? Tepatnya, apa yang terjadi di antara Taehyung dan Jennie. Masih teringat jelas bagaimana Taehyung mempertahankan Jennie dengan cara berlutut di hadapan anggota bangtan yang lain. Hal itu adalah hal yang tidak pernah Taehyung lakukan pada siapapun dan untuk siapapun. Jimin mulai berpikir jika dirinya adalah penyebab berakhirnya hubungan mereka, tapi sejauh ini Jimin sudah berusaha keras untuk tetap berada di jarak tertentu dan tidak ikut campur urusan kedua sejoli itu. Pengecualian jika keadaan memaksa Jimin membantu Jennie.
Kabar itu akan sangat menyenangkan jika posisi Jimin adalah seseorang yang mencintai Jennie dan sedang berjuang sepenuh hati untuk mendapatkannya. Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Taehyung tetap sahabatnya, sekalipun Jimin mencintai atau peduli pada Jennie, merebutnya dari Taehyung tidak akan mungkin ia lakukan. Terlepas dari apapun permulaan yang mereka lakukan. Kedua orang itu, baik Taehyung maupun Jennie, mereka penting.
Jimin menoleh ke arah Taehyung yang duduk di kursi tepat di sampingnya. Taehyung sepertinya benar-benar terluka saat ini. Lihat saja, namja itu bahkan membaca buku pelajaran dan memperhatikan pelajaran dengan seksama, seakan dengan melakukan semua itu ia bisa mengalihkan pikirannya.
"Berhenti menatapku."
Peringatan itu diucapkan dengan nada pelan namun sangat tegas.
"Gwenchana?"
Sial. Jimin tidak bisa menahan dirinya untuk tidak bertanya meskipun Jimin sudah tahu jawabannya. Taehyung tidak baik-baik saja. Entahlah, ia hanya bingung apa yang harus dia bicarakan pada Taehyung.
"Tutup mulutmu, aku tidak ingin bertengkar sekarang."
Taehyung benar-benar sedang berusaha untuk mengatur emosinya, terlihat jelas karena tidak ada nada emosi di sana. Namja itu menjawab Jimin dengan sangat tenang. Jimin menarik napas lalu mengalihkan pandangannya. Akan percuma jika Jimin lanjutkan, Taehyung bisa saja hilang kendali dan menghajarnya. Jimin mengalihkan pandangannya ke depan, ya, dimana seorang yeoja yang menyita hatinya duduk di sana. Sama seperti dirinya mengkhawatirkan Taehyung, Jimin juga tidak bisa berbohong tentang bagaimana ia khawatir akan Jennie.
Menurut Jimin, Jennie benar-benar pandai menyembunyikan perasaannya. Perihal Yoongi, dan kini, Taehyung. Jennie berhasil membuat orang lain percaya bahwa sebenarnya tidak terjadi apa-apa, dan ia tidak merasakan kesakitan apa-apa. Meskipun kenyataannya, Jennie mungkin tidak sekuat itu menahan apa yang ia rasa. Beberapa kali, yeoja itu juga meluap, dan beruntung, Jimin ada di sana.
Bel istirahat berbunyi. Seisi kelas menarik napas lega, beberapa langsung meninggalkan buku serta alat tulis mereka di atas meja lalu beranjak keluar. Taehyung menutup bukunya, memeriksa ponselnya sebelum akhirnya berdiri. Namja itu menoleh ke kursi di sebelahnya, melihat Jimin tengah terfokus pada seseorang. Diikutinya arah pandang Jimin dan menemukan Jennie lah orang itu.
Benar. Jimin memang masih mencintai yeoja itu, dan mungkin cinta yang Jimin miliki lebih besar dan lebih baik dibandingkan yang Taehyung miliki. Terdengar membual? Taehyung memang belum melupakan bagaimana Jimin pergi makan siang bersama Jennie kemarin, tapi setelah ia sadar, Jimin bahkan tidak tahu hubungannya dan Jennie sudah berakhir. Tidak, Taehyung bukan merelakan Jennie untuk temannya itu. Tapi setidaknya, selama dirinya tidak berdaya untuk tetap berada di samping Jennie, Jimin bisa melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS x BLACKPINK - Betting in Love
FanfictionCast : all BTS member, all Blackpink member, and other cast Genre : School life, romance Berawal dari taruhan yang sering dilakukan mereka dan berujung dengan cerita cinta (/) Tertarik? Suka? Baca dulu, Vote, lalu Comment. Kritik dan saran sangat d...