Part 20

3.2K 168 9
                                    

Bagaimana cara kita mendapatkan cinta? Iya, berjuang. Memperjuangkan sesuatu dengan sekuat tenaga, menjadikannya nomor satu, melindunginya dengan segenap jiwa raga. Begitulah caranya.

Tapi ternyata, ada hal yang lebih penting dari berjuang. Setelah mendapatkannya, apa yang harus kita lakukan?

Caranya adalah... mempertahankannya.

Jo belum sempat menjelaskan apa pun kepada Hellen. Jangankan begitu, mengejarnya saja tidak. Jo terpaksa harus membopong Natty ke mobilnya lantaran gadis itu jatuh pingsan. Mungkin, Natty terlalu memikirkan nasibnya, atau kelanjutan cerita cinta segitiganya dengan Jo dan Hellen.

Chelsea pamit pulang dan mengatakan kepada Jo bahwa ia yang akan mencari Hellen. Meyakinkan Jo bahwa Hellen akan baik-baik saja. Walaupun, mengejar Hellen tadinya adalah saran darinya. Natty dibawa ke rumah barunya oleh kedua orang tuanya.

Pagi ini, melalui telepon kedua orang tua Natty mengatakan bahwa anaknya demam tinggi dan tidak bisa hadir ke sekolah. Jo mengiyakan saat diminta untuk mengizinkan Natty ke wali kelas 11 IPA 3.

Sungguh, Jo amat bersyukur hari ini. Setidaknya, ia bisa sedikit bernapas lega dari seseorang yang menurutnya parasit. Ia juga bisa menjelaskan apa-apa yang harus ia terangkan kepada Hellen, kesalahpahaman yang membuat Hellen begitu marah sampai tidak menjawab satu pun panggilannya.

Di dalam mobil, Jo tak henti-henti memutar otaknya. Mencari alasan yang tepat. Mulutnya berkomat-kamit seperti hendak wawancara pekerjaan.

Tangannya meraih ponsel di atas dashboard. Mengirim sebuah pesan singkat untuk Hellen. Tak peduli, dibalas atau tidak. Atau bahkan, Hellen tidak membacanya.

To : Ms. Berisik
085722649xxx

Belakang perpus, jam istirahat.

¤¤¤¤¤ ¤¤¤¤¤

Kita semua tahu, paham sekali, bahwa penyesalan selalu datang di akhir. Kalau di awal namanya... pendaftaran.

Setiap siswa memandangnya heran, namun, tetap menyapanya dengan hangat. Berjalan tanpa ada rasa takut lagi. Tidak perlu menunduk saat berpapasan dengannya.

Hellen tidak peduli semua itu. Tidak peduli apa pun tanggapan mereka dengan wajah kusutnya. Sebelah tangannya menyanggah kepala. Sebelah lainnya memainkan pipet dengan mengaduk minuman berkali-kali.

Chelsea menatapnya prihatin. "Plis deh, dia cuma pacar, dan lo bertingkah kayak istri ditinggal mati suami! Udah berapa taun lo gak dikasi nafkah, hah?"

"Ck!" Hellen berdecak.

Setengah hatinya setuju dengan perkataan Chelsea. Hatinya terlalu rapuh untuk menahan semua gejolak yang terpendam. Marah, sedih, sakit, semua bercampur, terbungkus menjadi satu. Dibungkus, direkatkan dengan selotip. Diikat dengan tali yang kuat. Seolah-olah, semua rasa itu sudah tidak bisa hilang lagi.

Tapi, setengah hati lagi menolak. Tentu saja, dengan dia mengiyakan, sama artinya dia kalah. Berhadapan dengan kenyataan, bahwa seorang Hellen runtuh pertahanannya hanya karena cinta monyet. Tunggu... apa cinta di SMA masih dikatakan cinta monyet? Beri tahu Hellen sekarang juga.

Kemudian, logikanya justru menimbang. Apakah ini balasan terhadap apa yang telah Hellen lakukan di masa lalu? Mempermainkan perasaan laki-laki yang menyukainya. Menjadikannya pacar dalam semalam. Esok, setelah bosan, mencampakkannya begitu saja. Bukankah Tuhan selalu membalas semua perbuatan kita?

That Devil Is My Angel #ODOC_TheWWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang