((COMPLETED))
Memiliki kekasih labil dengan selisih usia jauh lebih muda, telak membuat kesabaran seorang pria dewasa layaknya Kim Taehyung serasa diuji,
Terlebih Jungkook adalah salah satu mahasiswa bengal yang kerap kali membuat onar.
Vkook | Tae...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
° ° °
"Ku bilang, tidak akan menikah, maka tidak menikah." Taehyung duduk ditepi ranjang, kaki kanan terlipat, kaki kiri dibiarkan menjuntai menyentuh lantai.
"Berhenti mencampuri urusanku, dan hentikan ide kencan bodoh itu."
Panggilan diputus sepihak. Ponsel dilempar asal. Taehyung menunduk seraya mengusak surainya kasar. Bercakap dengan ibunya selalu merusak mood. Ayah biologis sudah meninggal, menyisakan ibu yang menikah lagi dengan satu pengusaha kaya. Melahirkan satu adik, seumur dengan kekasihnya.
"Ibu lagi?" Jungkook beringsut memdekat. Memeluk lelakinya dari belakang. Menenangkan. Taehyung mengangguk menjadi balasan,
Jungkook mendengus menjadi jawaban. Cantik katanya. Bagi Jungkook, Taehyung itu tidak memiliki pendirian. Saat Jungkook memberitau gadis cantik padanya, Taehyung akan menjawab Jungkook lebih cantik dan anggun. Lalu saat Jungkook menunjuk pada pemuda tampan. Taehyung akan menjawab Jungkook lebih tampan dan manly. Bahkan terkadang Jungkook bingung sendiri. Sebenarnya dimata Taehyung dia ini tampan atau cantik? Ckckck.
Bukan sekali dua kali mendengar pertengkaran Taehyung dan ibunya melalui telephone. Hubungan keduanya memang tidak bisa dikatakan baik. Taehyung tinggal bersama nenek sejak kecil hingga dewasa. Tepatnya sejak ibunya menikah lagi. Memutuskan tinggal sendiri sejak kuliah hingga sekarang.
"Hyung," Taehyung menoleh, merubah posisi menjadi berhadapan. Menaikkan alis, memberi isyarat pemuda Jeon supaya melanjutkan ucapan.
"Kau serius tidak akan menikah?"
"Kapan kau melihatku bercanda?" Bukan menjawab, Taehyung justru balik bertanya. Gelengan kepala menjadi jawaban. "Itu tau. Memilikimu sudah cukup untukku, sayang."