#19

19.9K 2.5K 359
                                    

•°•°•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°•°•

"Hyung, aku mencintaimu."

Jungkook berbisik terengah tepat didepan bibir Taehyung. Mengecupnya singkat, kemudian menarik tengkuk Taehyung untuk memperdalam ciuman. Bibirnya terbuka seraya mendeguk tertahan begitu merasakan pergerakan Taehyung menjadi lebih kasar hingga menimbulkan rasa ngilu pada tubuh bagian bawahnya. Rasanya perih dan panas tetapi nikmat dalam waktu yang bersamaan.

Dan kala itu Jungkook meyakini dirinya telah menjelma menjadi masokis gila karena menyukai segala perlakuan kasar Taehyung padanya.

Kim Taehyung tidak menjawab apapun selain hanya menggerakkan pinggulnya semakin kasar dan lebih kasar lagi. Tidak pula membalas ciuman Jungkook atau sekedar memberi rangsangan pada kekasih manis yang tersedu dibawah kuasanya.

Taehyung marah, kecewa, bahkan rasa sakit itu seolah mengerak dilubuk hatinya, memaksa untuk tetap tinggal tanpa ingin pergi. Semacam berniat menggeroti relung hatinya secara perlahan dan membiarkannya mati setelah menderita dalam kurun waktu yang lama.

Terlampau sulit merelakan Jungkook untuk orang lain meski susah payah ia mencoba. Bukan karena kemesraannya dengan Eunha, tetapi tingkah Jungkook yang menganggapnya seperti orang asing yang tidak saling mengenal sebelumnya.

Karenanya, ketika pesta mendekati selesai, Taehyung melangkah perlahan mendekati Jungkook untuk kemudian berbisik didepan telinganya. Lantas melenggang pergi dari kerumunan para tamu undangan, diikuti Jungkook yang mengekor dengan jarak cukup jauh dibelakang.
Pria Kim memasuki satu kamar hotel yang dipersiapkan khusus untuknya dan Kristal bermalam disana. Lantas menutup pintunya kasar sesaat setelah melihat Jungkook turut masuk dan berdiri disampingnya.

Tidak ada basa basi diantara mereka. Taehyung hanya diam dengan raut wajah datar yang terlihat mengerikan seperti biasanya. Dan Jungkook yang juga bertahan dengan raut acuh sok tidak pedulinya. Pria itu lantas menarik tubuh Jungkook untuk kemudian mencium bibirnya kasar. Syarat akan emosi dan ambisi. Menjadikan Jungkook hanya pasrah dan menurut sebab tidak ingin Taehyung melakukan hal buruk yang akan berakibat fatal jika seseorang mengetahuinya.














"Kau senang, Jeon?"

Ditengah aktifitasnya, Taehyung mendesis tajam. Menatap angkuh wajah sembab Jungkook yang masih berlinang air mata tanpa ada niat menghapusnya. Pada akhirnya Taehyung menunduk, menenggelamkan kepala diantara ceruk leher menggigit kencang tanpa peduli jika akan meninggalkan bercak merah nantinya. Lantas memperlambat tempo gerakan begitu mencapai puncaknya sendiri, tanpa ada niat mencari tau bagaimana keadaan Jungkook saat ini.

Katakanlah Taehyung itu sadistik, sebab ia selalu suka, semacam ada kepuasan tersendiri setiap melihat Jungkook berada dalam keadaan mengenaskan karena ulahnya.            "Seperti ini kan yang kau mau?"

Tidak menjawab, Jungkook hanya mengepal jemari tangan dibalik punggung lebar Taehyung. Kedua mata basahnya terpejam disertai geraham yang mengatup rapat. Sesekali mendesis kesakitan ketika gelombang perih itu kembali menghujam area belakangnya. Taehyung tidak lagi bergerak, akan tetapi sisa kesakitan itu tidak juga menghilang.

Relation ㅡ kth+jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang