#5

33.4K 3.6K 259
                                    

👆👆 Tervangsadh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👆👆 Tervangsadh..

👆👆👆Terkejoedh, Terkeyodh 👇👇👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


👆👆👆Terkejoedh, Terkeyodh 👇👇👇

👆👆👆Terkejoedh, Terkeyodh 👇👇👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Pintu kamat terbuka, menampilkan Kim Taehyung melangkah memasuki kamar dengan satu gelas besar kopi hitam ditangan kanannya. Sudah menjadi kebiasaan pria dewasa itu, membantu menyeduh kopi hitam setiap kali kekasihnya lembur menggarap tugas. Entah apakah saat ini bisa disebut lembur, sedangkan jam saja masih menunjuk pada pukul lima sore.
Dalam kasus seperti ini, Taehyung tampak persis seperti budak Jeon Jungkook. Perlu diingat, hanya saat seperti ini. Sepele, hanya karena Taehyung selalu suka saat Jungkook sibuk berkelut dengan tugas ketimbang wara wiri bersama geng tidak jelasnya.

Gelas diletakkan diatas nakas, Taehyung beralih mendudukkan diri ditepi ranjang. Memerhatikan punggung sempit manisnya; selama Jungkook tengkurap menggarap tugas dengan laptop menyala dihadapan.

"Masih lama?"       Taehyung bertanya lembut seraya memainkan rambut bagian belakang Jungkook.

Pemuda Jeon menoleh sekilas, yang kemudian kembali fokus pada laptop sambil sesekali menggeram sebal saat mendapati soal yang menurutnya sulit.
Jangan salahkan Taehyung yang hanya diam seolah tidak peduli. Salahkan Jungkook yang selalu menolak tawaran bantuan dari Taehyung. Dengan dalih Jungkook ingin mandiri tanpa bantuan orang lain.

Relation ㅡ kth+jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang