((COMPLETED))
Memiliki kekasih labil dengan selisih usia jauh lebih muda, telak membuat kesabaran seorang pria dewasa layaknya Kim Taehyung serasa diuji,
Terlebih Jungkook adalah salah satu mahasiswa bengal yang kerap kali membuat onar.
Vkook | Tae...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•°•°•°•
"Jadi, sejak kapan?"
Nyonya Kim berucap pelan dengan jantung masih berdebar kencang. Dadanya terasa sesak seperti baru saja terhantam benda besar.
"Satu tahun, mungkin." Taehyung menjawab tak acuh. Terlampau persetan dengan raut kecewa sang ibu. Memilih menggenggam tangan Jungkook yang juga duduk disebelahnya. Berupaya memberi kekuatan jika saja Taeyeonㅡ ibunya, tiba-tiba mengambil keputusan seenaknya. Berharap Jungkook tidak takut ataupun menyerah ditengah jalan.
Nyonya Kim menghela napas panjang. Jemari tangan memijat pelipis yang sidikit pening akibat disuguhi kejutan luar biasa. "Kenapa diam saja. tidak bicara pada ibu."
Taehyung balas mengerutkan dahi sedikit jengah. Kepala menoleh kearah Jungkook sekilas, sebelum kembali menatap sang ibu penuh tanya. "Untuk apa?" Jeda, Taehyung mendengus pelan. "Cari penyakit."
Nyonya Kim benar-benar terlihat frustasi. Sakit sendiri, merasa teramat bersalah pada anaknya. Akan tetapi, apapun yang terjadi dalam kasus ini, Taeyeon menganggap dirinyalah biang dari semuanya. Sebab dirinyapun sadar, ketika Taehyung berusia lima, ia bercerai dengan suaminya dan menikah lagi. Lantas menyerahkan Taehyung pada sang ibuㅡ nenek Taehyung untuk dirawat. Terlampau sibuk dengan keluarga barunya, tanpa sekalipun memerhatikan pertumbuhan Taehyung.
Dan pula sadar ketika Taehyung lulus kuliah, Taeyeon memaksa Taehyung untuk tinggal bersamanya beserta suami dan anak kedua, yang berarti adik Taehyung juga. Bahkan setelah itupun Taeyeon tidak juga menaruh perhatian pada Taehyung. Sebab merasa Taehyung sudah dewasa, sehingga memiliki kebebasan menentukan pilihan.
Maka ketika menyadari bahwa anaknya salah jalan pun, Taeyeon tidak ingin menghakimi Taehyung. Bukan lagi haknya merusak kebahagiaan anaknya untuk kesekian kali. Maka mau tidak mau, rela tidak rela, Taeyeon tetap harus menerima dengan lapang dada keadaan yang menimpa anaknya sekarang.
"Apa ini alasanmu selalu menolak Kristal?" Lantas Taehyung mengangguk malas sebagai balasan. "Harusnya kalian bicara pada ibu. Tau seperti ini kan ibu tidak akan merencanakan perjodohan. Kau tidak harus terbebani dengan keingingan ibu."
Baik Jungkook maupun Taehyung sama-sama menatap Nyonya Kim penuh tanya. Sedikit heran dengan respon diluar fikiran mereka. Yang mereka fikir, Nyonya Kim akan melarang hubungan dan meminta Jungkook menjauhi Taehyung; seperti plot-plot cerita mainstream dalam drama murahan yang sering tayang ditelevisi.
"Eh?" Jungkook menegakkan posisi duduk. Menatap kearah Taehyung sesaat sebelum kembali fokus pada nyonya Kim. "Bisa tolongㅡ diulangi lagi, bibi."
"Panggil ibu," Menyahut cepat sembari terkekeh singkat. Nyonya Kim menghela napas panjang sebelum menatap Jungkook lembut. "Jangan salah faham. Kalian pasti berfikir ibu tidak akan memberi restu kan?" Lagi, Jungkook mengangguk kikuk sebagai balasan. Jemari tangan menggerayang paha Taehyung, meraih telapak tangan hangat sang kekasih dan menggenggamnya.
Sayangnya, masih ada setitik keraguan disela bahagianya. Jungkook tampak gugup, merasa bimbang dengan hatinya sendiri. Terlebih saat merasakan tangan besar Taehyung mengelus rambutnya sayang. Hatinya mencelos, serasa dihantam beratnya rasa bersalah.
"Ibu tau jalan yang kalian ambil ini salah. Tetapi ibu tidak bisa berlaku apa-apa kan, Sekalipun mati-matian menentang, toh belum tentu juga Taehyung akan menurut. Justru kemungkinan terburuk yang akan terjadi ialah Taehyung meninggalkan ibu untuk menjagamu. Dan ibu jelas tidak ingin hal itu terjadi." Jeda, Nyonya Kim menyeka air mata yang sedari tadi tidak hentinya mengalir. Tersenyum tipis sembari meremat jemarinya sendiri. "Maka dari detik ini, ibu memberi restu penuh untuk hubungan kalian. Hanya satu yang ibu minta, saling percaya, saling menjaga dan sayangi satu sama lain. Taehyung sudah dewasa, tidak boleh bermain-main lagi. Dan untuk Jungkook, tolong bahagiakan Taehyung, sayangi dia seperti kamu mendatangi dirimu sendiri."
Lagi-lagi Jungkook mengangguk. Balas tersenyum tipis ketika sadar Taehyung merangkul bahunya sembari sesekali mencium puncak kepalanya sayang. Dari awal menjalin hubunganpun Jungkook tau, bahwa Taehyung benar-benar mencintainya. Cinta yang sungguh bermula dari hati, bukan hanya tuntutan nafsu dan nafsu belaka.
"Terima kasih, ibu."
Terlebih saat rungunya mendengar suara rendah nan tulus disertai binar bahagia terpancar dari kedua hazelnya, Jungkook paham. Taehyung mencintainya lebih dari apapun. Dan Jungkook sadar, bahwa cinta dan kasih sayang tulus Taehyung jauh dan jauh lebih besar dibanding rasa yang dimilikinya.
"Bagaimana dengan orang tuamu, Jungkook?"
Kembali, suara halus nyonya Kim menyadarkan Jungkook dari lamunan. Spontan menoleh hanya untuk meminta nyonya Kim mengulang kembali pertanyaannya. Yang mana dengan begitu sabarnya Taeyeon mengulang pertanyaan sekali lagi, dengan tempo lebih pelan dari sebelumnya.
Menjadikan Jungkook kembali kikuk mencari jawaban yang pas. Sebagaimana ketidak ingingannya membuat ibu Taehyung kecewa.
"Eumㅡ ibuku belum tau." Berkata jujur pada akhirnya. Jungkook berucap pelan dan sedikit mengambang. "Atau mungkin sudah tau, aku juga tidak tau."
Anggukan kepala Taeyeon menjadi balasan. Wanita itu menghela napas panjang, sebelum kembali berucap. "Kalau begitu berikan nomor telepon ibumu, aku ingin mengajaknya bicara."
Mengangguk ragu, Jungkook menarik menerima ponsel milik ibu Kim yang ulurkan kearahnya. Sembari menggigit pipi bagian dalam, jemarinya mulai mengetik satu persatu angka yang sudah ia hafal diluar kepala. Lantas menyerahkan kembali pada ibu Kim; membiarkan ibu dari kekasihnya menyimpan dan memberi nama sendiri.
Selanjutnya, ketiganya hanya saling berbincang dengan suasana lumayan canggung. Sebab dari awal, baik Jungkook maupun Taehyung memang tidak pernah dekat dengan Taeyeon.
"Baik, ibu pulang dulu. Ingat pesan ibu, saling menyayangi satu sama lain. Saling memberi kebahagiaan, saling percaya dan dapat dipercaya."
•••
TBC
Guys... Tanya dong,
Kalo beli album bts, barang yang paling kalian incer/pengenin banget itu apa?
CDㅡ?
Photocardㅡ?
Photobookㅡ?
Posterㅡ?
Biasanya cuma itu sih.. tapi kalo "Tear" nanti ada tambahan mini notes(?) Sama apa gitu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.