"Bagaimana bisa ditanganmu?"
Tanya seorang gadis yang mendatangi apartemennya dimalam yang begitu larut. Tersenyum begitu cantik dengan gerai rambut hitam legam bergelombang yang memberi kesan anggun pada dirinya."Kau meninggalkannya di dashboard ku."
Taehyung tersenyum tampan seraya memberi anggukan pelan. Terlihat sumringah dengan aura bahagia yang lebih bersinar dibanding hari biasanya. Sebelah tangan terulur untuk menyerahkan iphone x red series pada sipemilik. "Mau masuk dulu?" Tawarnya, yang kemudian segera ditolak halus oleh seseorang yang masih berdiri didepan pintu apartemennya."Tidak, terima kasih. Sudah larut malam, tidak enak dengan tetanggamu." Jawabnya disertai candaan ringan.
Taehyung cukup bersyukur gadis tersebut menolak tawarannya. Sebab niat tawarannya dari awal memang hanya untuk berbasa-basi. Bagaimanapun ia sadar, ada Jungkook didalam sana yang bisa saja mengamuk kalau-kalau ia membiarkan seorang gadis memasuki apartemen mereka. "Aku tidak punya tetangga." Taehyung menjawab cepat dengan candaan yang sama. Menjadikan Yoona tertawa renyah dengan suara halusnya.
"Pulang dengan siapa?"Mengendik bahu acuh, Yoona terlihat menggaruk sikunya ragu. Lantas menoleh kesegala arah untuk kemudian memberi jawaban yang cukup masuk akal. "Pakai taksi?"
Sebuah jawaban yang justru terdengar seperti pertanyaan. Menjadikan Taehyung mengerutkan dahi tidak terlalu suka, untuk kemudian memberi tawaran kembali.
"Kuantar? Jam seperti ini tidak ada taksi." Ucapnya sembari melirik jam tangan yang melingkari pergelangannya."Taehyung, tidak perlu, astaga. Aku merepotkanmu."
"Tidak masalah. Tunggu disini."
Untuk kali ini Taehyung tidak bercanda atau sekedar basa basi. Terbukti ketika pria itu melenggang pergi untuk melangkah menuju kamar berniat mengambil jaket untuk dipinjamkan, atau entahlah, mungkin diberikan pada Yoona. Cuaca cukup dingin dan ia sedikit kasihan melihat gadis yang dulu pernah disukai hanya mengenakan rok span diatas lutut serta kemeja tipis lengan pendek.Niatnya,
Akan tetapi baru saja membuka pintu kamar, Taehyung lebih dulu dikejutkan oleh keberadaan Jungkook yang berdiri tepat didepan pintu. Sengaja menghalangi jalannya dengan raut wajah garang yang teramat sangat berbeda dari biasanya.
Sesaat Taehyung mengerutkan dahi, Jungkook cemburu dan ia tau itu. Tetapi tidak ada waktu baginya untuk sekedar meladeni kemarahan kekaaih manjanya. Bukan bermaksud menyepelekan, hanya saja Yoona masih ada diluar sana. Dan Taehyung tetap pada rencana awal, yaitu mengantar Yoona pulang, baru kemudian menenangkan kecemburuan kekasihnya.
"Jangan ditengah jalan, sayang."
Taehyung memberi peringatan dengan gesture nya yang lembut penuh kasih sayang.Tidak ada jawaban, Jungkook masih keukeuh berdiri pada posisi semula. Tatap mata menajam, jemari tangan mengepal erat bersamaan dengan gerahamnya bergemerutuk tempramen. Sejauh yang ia tau, Taehyung tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Tidak pernah tertarik dan tidak sekalipun peduli pada orang lain, baik iti laki-laki ataupun perempuan. Kecuali dengannya. Hanya dirinya.
"Mau kemana?!"
"Mengambil jaket,"
"Untuk apa?!"
"Kuberikan pada temanku. Cuaca dingin, dan hanya memakai pakaian minim, aku khawatir dia akan sakit." Jawaban Taehyung terdengar begitu datar dan tenang. Cukup rapi tanpa terselip kata yang belepotan.
"Untuk apa kau peduli? Temanmu bukan anak-anak. Dia memilih pakaiannya sendiri. Kalaupun sakit, dia bisa datang ke Rumah Sakit." Jungkook menjawab tidak kalah tenang, meski raut wajahnya tidak bisa berbohong. Menampakkan sorot angkara yang begitu membahana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relation ㅡ kth+jjk
Fanfic((COMPLETED)) Memiliki kekasih labil dengan selisih usia jauh lebih muda, telak membuat kesabaran seorang pria dewasa layaknya Kim Taehyung serasa diuji, Terlebih Jungkook adalah salah satu mahasiswa bengal yang kerap kali membuat onar. Vkook | Tae...