((COMPLETED))
Memiliki kekasih labil dengan selisih usia jauh lebih muda, telak membuat kesabaran seorang pria dewasa layaknya Kim Taehyung serasa diuji,
Terlebih Jungkook adalah salah satu mahasiswa bengal yang kerap kali membuat onar.
Vkook | Tae...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•°•
"Minggu depan aku mau ke Italy."
Spontan, dahi Taehyung mengerut. Heran. Menolehkan kepala kesamping menatap kekasih manisnya, yang justru memilih menyamankan diri seraya mengusalkan wajah diantara ceruk lehernya. "Untuk apa?"
Tidak ada jawaban, Jungkook semakin mengeratkan pelukan pada pinggang Taehyung. Menumpangkan kaki jenjangnya diatas kedua paha dosennya.
Merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres, Taehyung mencoba menggerak-gerakkan tangan Jungkook diatas perutnya. Memainkan telinga kekasihnya sekedar ingin menarik atensi. "Kau bahkan baru kembali tadi malam, setelah pergi berhari-hari tanpa memberiku kabar." Lanjutnya menuntut penjelasan.
Pemuda Jeon mendongak. Mengedip kikuk sembari menatap Taehyung tidak enak hati. Sedikit beringsut dari posisi untuk kemudian menepuk rahang tirus Taehyung menggunakan telapak tangannya. "Sudah kubilang aku ada urusan penting, hyung. Jadi, yea—"
"Sepenting itu?" Jungkook mengangguk skeptis, binar matanya menunjukkan begitu banyak keraguan, "Sampai tidak ada waktu memberiku kabar, atau sekedar mengirim pesan?" Menjadikan Taehyung memicing curiga untuk kemudian semakin memojokkannya. "Kepentingan apa?"
Dan saat seperti inilah Jungkook selalu berharap putra hades datang menjemputnya sekarang juga. Lebih baik abadi dineraka dari pada terjebak bersama Taehyung dalam keadaan murka. Masih tidak menjawab, Jungkook menggigit bibir bawahnya kalut. Segala kata yang semula tersusun rapi pada tiap-tiap ruang dalam memori otaknya mendadak lenyap. Hanya dengan tatapan tajam penuh intimidasi dari kekasihnya.
"Tidak mendengarku, Jungkook?" Suara Taehyung begitu serak dan dalam. Bagi Jungkook, terdengar seperti dirinya diselimuti amarah yang siap meledak. Sebab pemuda Jeon tau bahwa Taehyung tidak suka menunggu, termasuk untuk jawaban yang berkelit. "Jeon Jung—"
"D–dengar, aku dengar hyung." Jungkook menyahut cepat sembari menatap Taehyung sok garang. "Aku benar-benar sibuk saat itu, mengerjakan tugas kimia."
"Kimia?"
Pertanyaan satu kata, akan tetapi mampu membuat Jungkook memucat meratapi kebodohannya sendiri. Terlebih ketika sorot matanya tanpa sengaja melihat Taehyung menyeringai pongah kearahnya. Demi Tuhan, Jungkook benar-benar asal bicara, sampai melupakan fakta bahwa Kim Taehyung adalah dosen yang mengajar Kimia dikampusnya. "Maksudku Fisika."
Dan seketika Jungkook bungkam ketika mengingat bahwa Miss Hyuna, dosen pengajar fisika dikampusnya sedang mengambil cuti sejak dua minggu lalu tanpa memberi dosen pengganti. Membiarkan kelas yang mendapat jadwal pelajarannya senantiasa kosong dan riuh karena memang dibebaskan.