Chapter #20°²

9.2K 1.3K 162
                                    

"Hyung,"      
Hingga terlewat beberapa menit sejak mereka berpelukan, Jungkook terlihat masih enggan melepas posisi nyamannya. Mendekap tubuh Taehyung begitu erat, tak kalah erat dari genggaman jemari tangan pada kemeja bagian belakang kekasihnya.

Dadanya sesak, seputar matanya memanas. Lehernya serasa dicekik hingga dirinya tak mampu lagi mengirim napas dalam paru-parunya.

Apakah dibohongi rasanya sesakit ini?

Apa Taehyung juga merasakan hal yang sama saat ia bohong untuk menuruti ibunya, pergi dengan Eunha dulu?

"Iya sayang?"         Bahkan panggilan sayang dari Taehyung tidak sedikitpun mampu mengurangi desakan kepedihan dalam hatinya. Panggilan halus yang dikebanyakan hari selalu menjadi favoritnya, dalam sekejap begitu terasa hambar.

"Kau mencintaiku?"        Masih dari posisinya, Jungkook mencoba membuka suara. Melontarkan pertanyaan dengan hati-hati, sebab benaknya dilanda dilema. Dirinya berharap Taehyung tidak bohong, tetapi hatinya terlampau takut apabila Taehyung berkata jujur bahwa dirinya baru saja pergi dengan seorang wanita pemilik parfum yang menyisakan aroma menyengat disekujur tubuhnya.

"Sangat."

"Mau berjuang bersama?"

"Tentu."

"Siap hidup berdua selamanya?"

"Tentu."

"Kau pernah membohongiku?"

"Tentu... Tidak."

Jawaban Taehyung yang agak lambat membuat Jungkook mendongak sembari mengerutkan dahi. Menatap wajah Taehyung intens, sekedar membawa ekspresi kekasihnya, memastikan ada dan tidaknya gambaran kebohongannya disana.

Meragukan, dan Jungkook mulai curiga. Kesakitan dalam hatinya semakin menjadi, begitu sekelebat bayangan tentang Taehyung mencumbui wanita berputar dikepalanya.

"Hyung,"

"Iya sayang,"

"Hari ini pergi kemana saja?"

Seketika gerakan tangan Taehyung yang mengusap halus punggungnya terhenti. Pria itu berupaya menarik tubuh Jungkook sedikit menjauh, yang sayangnya gagal sebab Jungkook mengaitkan erat jari jemarinya dibalik punggung Taehyung. Tidak mau melepas Taehyung, apapun yang terjadi.

"Sayang?"          Pada akhirnya, giliran Taehyung yang dikerubungi rasa keingintahuan oleh tingkah aneh Jungkook. Kekasihnya bukan anak manja dan suka kepo dengan urusannya, Taehyung tau itu. Maka begitu mendapati kekasihnya bergelayutan dipundaknya, terus memanggil dan menodongnya dengan rentetan pertanyaan tak berarti, ia hanya bisa mengulas senyum meski dalam hati serasa diguyur gelombang rasa penasaran.          "Ada apa? Cerita yaa,"

Lantas gelengan kepala Jungkook menjadi balasan. Matanya memejam erat menahan genangan air mata dibalik kelopak matanya.       
"Pergi dengan siapa saja?"

"Namjoon kan."

"Siapa lagi?"

"Dosen baru, kau belum tau sepertinya."        Jeda, Taehyung mencium puncak kepala Jungkook halus, berkali-kali.              "Kenapa, hmm?"

"Dosen baru?"           Disana anggukan Taehyung menjadi balasan. Menjadikan Jungkook menarik napas dalam lalu menghembus perlahan. Menyiapkan hati untuk mendengar jawaban kekasihnya, yang ia harap mampu menepis aegala bayangan kotor dalam benaknya.           "Laki-laki, perempuan?"

Relation ㅡ kth+jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang