Chapter #18°²

11.3K 1.3K 223
                                    

"Mau jadi istrinya abang kumis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau jadi istrinya abang kumis.."





•°•°•




Taehyung hanya terus melangkah disepanjang koridor kampus tanpa menghiraukan keberadaan Eunha yang terlihat berdiri gelisah didepan kelas Jungkook. Bahkan tidak sedikitpun ada niat menoleh sekedar menyapa, memilih acuh dan melewati tubuhnya begitu saja memasuki kelas Jungkook seraya menutup pintu kelas sebelum pelajaran dimulai.

Disepanjang pelajaran berlangsung, titik fokus Taehyung hanya tertuju pada satu mahasiswa kesayangan yang duduk dimeja nomor dua dari belakang. Terlihat menunduk teramat dalam dan Taehyung paham benar, pemuda itu fokus berkutik dengan ponselnya.

Tidak berselang lama, Jungkook terlihat mengangkat sebelah tangan guna menarik perhatian dosennya. Menjadikan Taehyung menatapnya teramat tajam penuh implikasi, menunggu sambil menerka-nerka kiranya hal penting apa yang akan disampaikan Jungkook ditengah dirinya menjelaskan pelajaran.

"Professor Kim, bisa ijin ketoilet, sebentar?"       Jungkook bangkit berdiri untuk kemudian mengutarakan permintaannya ragu-ragu.

"Tidak!"         

"T—tapi aku sudah—"

"Duduk!"          Permintaan ditolak. Jelas, sebab Taehyung tau, tujuan utama Jungkook bukan suatu urusan yang berhubungan dengan panggilan alam, melainkan untuk menemui gadis murahan yang tidak tau malu selalu mencari perhatian kekasihnya.


Maka tidak ada lagi alasan bagi Jungkook untuk menentang. Taehyung dan dominasinya, selalu mengalahkan segalanya. Setelahnya Jungkook hanya kembali duduk dan mengotak atik layar ponsel. Mengetik beberapa kata untuk dikirim pada seseorang diseberang sana. Eunha tentu saja.

"Berhenti berbalas pesan, perhatikan pelajaran, atau ku sita ponselmu, Jeon Jungkook?!"
Taehyung menggeram marah dari posisinya. Sehingga ancaman yang sebenarnya hanya ditujukan untuk Jungkook, pada akhirnya mampu membuat seluruh penghuni kelas membisu. Kalut dalam ketakutan yang mendalam. Sudah pernah dijelaskan bukan, professor Kim adalah dosen tertampan dikampus, tetapi juga terkenal paling sangar dan paling kejam saat memberi hukuman.


Jungkook sendiri jelas sudah hilang nyali. Karenanya ia hanya segera memasukkan ponsel kedalam saku celana untuk kemudian memfokuskan pandangan kedepan; papan tulis. Meski sebenarnyapun isi fikirannya masih berlarian entah kemana.


Begitu jam istirahat selesai, Jungkook segera berlari kalang kabut keluar kelas mendahului mahasiswa lain. Bahkan tanpa sungkan menyerobot jalan yang dilalui dosennya. Persetan dengan sopan santun, dengan kekasihnya sendiri bebas 'kan.
Tujuannya kantin, sebab ia lebih dulu meminta pada Eunha supaya menunggunya disalah satu meja kosong disana. Begitu melihat sosok Eunha melambaikan sebelah tangan, Jungkook hanya segera mendekat untuk kemudian menarik agak kasar tangan Eunha untuk dibawa menjauh dari keramaian.

Relation ㅡ kth+jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang