01 Lucifer

1.6K 85 199
                                    

Di sebuah sekolah yang letaknya jauh dari keramaian. Sekolah itu terletak di sebuah desa terpencil. Namun, banyak siswa siswi dari dalam desa maupun luar desa sekolah di sana.

Nama sekolah itu adalah Inazuma High School atau bisa di singkat IHS. IHS merupakan sekolah dengan bangunan bergaya kuno dan memiliki 3 lantai. IHS juga merupakan sekolah populer, karena memiliki banyak lulusan terbaik.

Seorang pemuda berambut hitam tengah menaiki sebuah sepeda. Ia memakai seragam sekolah khas IHS. Seragam laki-laki yaitu bagian atas kemeja putih pendek dengan blazer warna merah serta dasi hitam. Bagian bawah celana hitam panjang berbahan kain dan sepatu hitam bercorak garis-garis putih.

Pemuda itu terus menggoes sepedanya hingga sampai di parkiran khusus sepeda. Ia memarkirkan sepedanya lalu berjalan melewati lapangan menuju ke dalam kelas.

Iris mata merahnya memandang baik siswa maupun siswi murid IHS. Ia selalu senang bertemu dengan orang-orang yang memiliki berbagai macan karakter.

"Hmm... Hari yang indah." Gumamnya.

Tepat bel berbunyi yang menandakan aktivitas belajar mengajar akan segera di mulai. Pemuda itu sampai di dalam kelas dan duduk di bangku paling belakang dekat jendela.

Seorang guru berpakaian rapi dengan kemeja merahnya memasuki kelas. Aura yang disebarkan guru itu membuat bulu kuduk murid-murid kelas 11 IPA 1 merinding disko. Guru itu terkenal dengan sifat tegas dan galak.

"Baik... Kita akan memulai pelajaran pertama. Buka buku Matematika kalian halaman 11." Ucap guru tersebut.

"Iya!" Jawab mereka serempak dengan lemas.

Dua jam telah berlalu, pelajaran pertama yaitu Matematika telah berakhir. Semua murid menghela napas lega. Mereka memutuskan untuk pergi ke kantin mengisi perut yang sudah berdemo.

Namun, tidak bagi pemuda itu. Ia memilih untuk tetap di dalam kelas. Ia selalu membawa bekal (bento) buatan ibu tercinta. Menu bekal hari ini adalah omlet, onigiri dan sayur buncis.

"Ittadakimasu!" Serunya lalu melahap bekal itu hingga habis tak tersisa.

"Wah-wah, selalu saja menyendiri di dalam kelas." Ucap seorang wanita.

Ia telah berdiri di hadapan pemuda itu. Ia tengah tersenyum tipis.

"Mau apa kau kemari?" Tanya pemuda itu to the point.

"Fufufu... Aku hanya ingin mengajakmu bergabung dengan klubku saja." Jawab wanita itu.

"Maaf, aku tidak tertarik." Balas pemuda itu.

"Ahh! Aku di tolak lagi." Jedanya. "Kamu jahat sekali, Taiki Huda."

"Iya!" Sahut pemuda yang memiliki nama lengkap Taiki Huda, biasa di panggil Huda.

"Baiklah! Aku takkan menyerah begitu saja!" Seru wanita itu semangat. Rambut violet panjangnya bergerak mengikuti langkah ia pergi.

"Hmm... Apa sebenarnya yang kau mau dariku, Suzume?" Gumam Huda melihat langkah wanita itu atau Edogawa Suzume yang semakin menjauh lalu menghilang.

Huda menutup bekal yang telah kosong. Waktu istirahat masih tersisa 30 menit lagi. Ia berjalan untuk menuju ke perpustakaan. Dimana merupakan tempat favorit sekaligus tempat ia berpikir tenang.
.
.
.
.

Di Perpustakaan...

Huda sudah duduk di kursi bagian belakang perpustakaan. Di tempat itu sangat sepi dan jarang dikunjungi oleh murid.

Ia membuka sebuah buku yang berjudul '77 Iblis Satan'. Ia membaca dengan tenang, sesekali bibirnya bergerak membaca isi dari buku.

Cring!

Lucifer DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang