03 New Family

443 40 23
                                    

"Haha iya... Di dalam dirimu telah berada bidak Knight, yang berarti kau adalah seorang ksatria di dalam keluarga. Dan aku sendiri yang menjadi Raja tentunya." ucap Huda.

"Sebaiknya kita pergi dari sini sebelum mereka melihat wujud kita seperti ini." lanjutnya.

Sebuah lingkaran putih hitam muncul di bawah kaki mereka. Dan dalam sekejap keduanya telah menghilang. Semua para murid maupun guru kembali sadar dan tidak mengingat kejadian apapun.
.
.
.
.
.

Di atap sekolah...

Huda dan Suzume berada di atap sekolah. Keduanya tengah melihat keadaan di lapangan sekolah. Nampak tidak ada bekas pertarungan maupun kerusakan.

"Hah! Untung aku sudah membuat sebuah ruang dimensi," ucap Huda lesuh.

Huda lalu menyandarkan punggung di pagar pembatas. Ia menatap ke atas langit yang tenang dan cerah.

"Hari yang melelahkan...," gumamnya.

Suzume ikut menyandarkan tubuh di pembatas dan menatap ke langit. Ia tersenyum mengigat kejadian beberapa menit yang lalu.

"Aku merasa senang lebih dekat dengan dirinya." batin Suzume senang.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Suzume tiba-tiba.

"Hmm... Aku belum memikirkan sejauh ini." jawab Huda pelan.

Suzume menoleh ke arah Huda. "Kamu benar keturunan Lucifer?" tanyanya penasaran.

"Iya!" jawab Huda cepat.

Huda menghela napas berat. Ia pun melangkah pergi meninggalkan atap sekolah.

"Eeehh! Kau mau pergi kemana? Tunggu aku!" teriak Suzume panik. Ia segera mengikuti kemana Huda pergi.
.
.
.
.

Klub Pustakawan...

Keduanya berhenti di pintu bercat cokelat. Tak ada yang membuka pintu tersebut.

"Kenapa kita berhenti di depan klub pustakawan?" tanya Suzume bingung.

"Aku sudah memutuskan..," jeda Huda. "Akan bergabung ke dalam klub ini." lanjutnya tersenyum tipis.

"Eeehh! Sungguh!" seru Suzume tak percaya. Ia merasa seperti tengah bermimpi di siang bolong.

"Hmm...," gumam Huda malas.

Dalam hitungan detik, Suzume memegang ganggang pintu. Lalu ia membuka pintu tersebut.

"Selamat bergabung di klub pustakawan kami." seru Suzume riang.

Keduanya pun masuk ke dalam. Namun, tak nampak satupun orang yang berada di dalam. Hanya beberapa barang yang sudah berdebu dan tak terpakai.

"Sepi dan berantakan...," ujar Huda.

Suzume menundukkan kepala. Huda yang melihat hal itu jadi merasa bersalah.

"Maaf, aku tak bermaksud un--,"

"Memang klub ini sangat sepi. Aku mempunyai suatu impian untuk membangun kembali klub pustakawan dan mengajak orang-orang untuk bergabung ke dalamnya. Saat aku mendengar kau ingin masuk ke dalam klub ini, aku merasa senang sekali." jelas Suzume yang telah memotong ucapan Huda.

Suzume tersenyum simpul. Ia menatap Huda dengan mata yang berbinar-binar seperti bintang.

"Hmm... Jadi, klub ini belum resmi di buka kembali." ujar Huda.

"Iya! Dan aku memutuskan untuk menjadikanmu sebagai Ketua di Klub Pustakawan. Aku sendiri akan menjadi wakilnya." sahut Suzume.

"Hah! Merepotkan!" umpat Huda tak suka.

Lucifer DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang