Seminggu telah berlalu, kelompok Lucifer Jr yang bernama Inazuma terlihat makin kompak. Walau jumlah mereka hanya berempat tak memungkinkan mereka untuk mengalah dengan lawan. Beberapa kali mereka bertarung membasmi para Daten-shi.
Kini mereka tengah berkumpul di Klub Pustakawan. Di jam istirahat mereka masing-masing membawa bekal dan makanan yang sempat membeli di kantin.
"Wahh... sepertinya enak sekali bekal milikmu Gichò." ucap Suzume melihat bekal milik Huda.
Bekal Huda itu berupa ikan tuna yang di potong membentuk persegi, lalu salad buah dan onigiri.
"Yaa hari ini Okà-san mengirimkan bekal dari heaven." jawab Huda. Ia sudah siap makan dengan kedua sumpitnya.
"Enaknya...," ucap Suzume iri.
"Tempat tinggal orang tuamu memang seperti apa, Huda?" tanya Sten tertarik.
"Hmm...," gumam Huda.
Huda menghela napas sejenak. Lalu ia berpikir untuk memilih kata-kata yang mudah di mengerti.
"Ayo, ceritakan, Tuan!" seru Oki antusias.
"Baiklah...," ujar Huda pelan.
"Okà-san merupakan keturunan asli seorang malaikat. Ia tinggal di surga bagian paling atas. Otò-san merupakan keturunan asli seorang iblis. Ia tinggal di bagian neraka paling bawah." jelasnya.
"Aku jadi ingin pergi ke surga." ungkap Suzume.
"Xixixixi... sepertinya berkunjung ke neraka menarik juga." sambung Sten.
Oki terdiam. Ia menundukan kepala.
"Ada apa denganmu, maniak wortel?" tanya Suzume penasaran.
"Hiks...," terdengar suara tangisan dari Oki.
"Ehh! Kenapa kau menangis?" tanya Suzume kembali. Ia mengangkat kepala Oki tegak.
Sebutir air mata mengenang di kelopak matanya. "A-aku hiks... jadi ingat kam-kampung halamanku sa-saja.." jawab Oki. Air mata pun terjatuh.
"Tenanglah...," ucap Huda menepuk pundak Oki.
Suzume sendiri memeluk tubuh Oki untuk memberikan kekuatan dan penenang.
"Memang apa yang terjadi dengan kampung halamanmu?" tanya Sten penasaran.
"Hiks... Kampung halamanku telah di serang oleh para Daten-shi." jawab Oki lirih.
"Iya! Aku menemukan dirinya di dalam gang sempit. Keadaannya saat itu terluka cukup parah." sambung Huda menahan emosi.
"Hmm... begitu ceritanya." sahut Sten.
"Sudah-sudah yang penting kamu sudah berkumpul dengan kami. Kita kan satu keluarga sekarang." kata Suzume lembut.
"Te-terima kasih semuanya.." ucap Oki tersenyum. Ia sudah sangat tenang.
Mereka pun melanjutkan makan siang yang tertunda. Beberapa menit kemudian bel sekolah telah berbunyi.
.
.
.
.Pulang sekolah...
Kelompok Inazuma menuju ke Klub Pustakawan. Sesekali mereka bercanda dan mengobrol selama perjalanan.
Sampainya di ruangan, mereka langsung masuk ke dalam. Huda menutup pintu dengan keras.
"Hei! Bisa tidak kau menutupnya pelan-pelan!" teriak Sten terkejut.
Suzume dan Oki mengelus dadanya pelan. Keduanya hampir saja meluapkan emosi bila tidak melihat tatapan Huda yang tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucifer DxD
FantasySaya kembali lagi dengan cerita baru nih hehe... Cerita ini terinspirasi dari anime High School DxD. Tapi, saya tidak sampai mengcopy paste loh! . . . . . Seorang pemuda yang menutupi jati dirinya sebagai penerus keturunan dari Kaum Malaikat/Iblis y...