Tubuh Hime tak bisa digerakan akibat bayangan miliknya telah di kunci oleh jurus Nara. Ia hanya terdiam menikmati seluruh wilayah sekolah yang sudah membeku karena ulahnya sendiri.
Thunderstorm
Langit menjadi gelap. Air hujan turun dengan deras membasahi sekolah. Suara gemuruh petir begitu terdengar di telinga.
Namun, perubahan cuaca itu tiba-tiba menyerang Agni. Sambaran petir yang hebat mengenai sang dewa tersebut.
"Sora!" seru Nara.
"Maaf aku telat," balas Sora tersenyum tipis.
Tiba-tiba saja beberapa bola api berukuran sedang melesat tajam ke arah Sora. Tetapi serangan itu berhasil di tahan oleh pelindung tak kasat mata.
"Hoam, mengganggu waktu tidurku saja." ujar Vino. Sebelah tangannya ia rentangkan ke depan, lalu ia turunkan diikuti dengan pelindung yang menghilang.
"Pria pemalas beraksi juga." sindir Ken yang fokus dengan layar laptop.
"Kau bicara apa bocah tengik!" seru Vino kesal.
"Sudah hentikan!" bentak Chelsea.
"Horohoro..." tawa khas Perona.
Semua anggota klan Phoenix telah berkumpul kecuali sang Raja yang masih berada di dalam kawah. Belum ada tanda-tanda lagi darinya.
Sosok Agni masih terlihat baik-baik saja. Tak ada luka ataupun goresan di tubuhnya.
"Seranganmu boleh juga nona cuaca," ujar Agni menatap Sora.
Mereka memasang posisi siaga terkecuali Hime. Ia tak dapat bergerak sedikitpun.
Langit menjadi cerah kembali. Namun, sebuah benda dalam jumlah yang tergolong banyak terjun dari atas ke bawah dengan sangat cepat.
"I-itukan..." kata Sora terkejut.
Rain of Meteor Fire
Ternyata yang telah mengerahkan serangan itu adalah sang Dewa Api, Agni. Sesaat ia terkena sambaran petir, ia telah mengaktifkan serangan miliknya.
"Terimalah hadiah dariku," ucapnya.
Para anggota klan Phenex mulai mengeluarkan serangan pamungkas mereka untuk melawan serangan Agni.
Di mulai dari Nara yang menciptakan bayangan shuriken raksasa. Sora menciptakan sebuah pusaran angin tornado besar.
Perona mengeluarkan roh-roh putih besar yang banyak. Chelsea melemparkan jarum-jarum yang sudah di lapisi bubuk mesiu.
Vino menciptakan pelindung raksasa untuk menghalau hasil efek serangan nanti. Ken baru saja mengklik salah satu tombol. Keluarlah data-data komputer yang membentuk rantai kumpulan data.
"Tch! Aku tak bisa ikut menyerang!" kesal Hime.
Shurikenshadou
Tornado Whirlpool Weather
Hollow White Spirit
Explosive Needle
Data Chain
Blue Guard Protector
Duar!!!
Bommzz!!!
Ledakan antar baku hantam dari masing-masing serangan tak dapat direlakan. Efek yang begitu besar mampu membuat keseimbangan kekkai milik Huda terganggu.
Hujan api meteor berubah menjadi serpihan api yang terjatuh ke bawah. Hal itu membuat sedikit demi sedikit lapisan es di area sekolah mulai meleleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucifer DxD
FantasySaya kembali lagi dengan cerita baru nih hehe... Cerita ini terinspirasi dari anime High School DxD. Tapi, saya tidak sampai mengcopy paste loh! . . . . . Seorang pemuda yang menutupi jati dirinya sebagai penerus keturunan dari Kaum Malaikat/Iblis y...