Mjolnir milik Mystia masih mengeluarkan kekuatan sihir yang sangat besar. Tekanan sihir itu membuat beberapa orang terperangkap.
Huda tak mau kalah. Ia mengumpulkan energi pada pedangnya. Aura hitam dan putih bersatu menjadi satu.
Pedang itu ia angkat ke atas hingga energi kekuatan berkumpul. Ia menatap Mystia tajam.
"Terimalah ini!" seru Huda.
Ia ayunkan pedang miliknya cepat. Tebasan energi sihir beraura hitam dan putih menerjang cepat ke arah lawan.
Satan's Sword: Judgment
Mystia tersenyum sedih. Ia tak tahu apakah keputusan ini benar atau salah. Ia hanya menuruti perintah langsung dari sang penolongnya.
"Semoga ini menjadi keputusanku..."
Mjlonir miliknya ia lepaskan, lalu dihantamkan ke tanah. Percikan petir berwarna kuning menyilaukan pandangan mereka.
Dumm!!!
Decision of the God of Lightning
"I-ini terlalu silau," gumam Lili. Kedua mata ia tutup walau tak rapat. Ia hanya menjadi penonton saja di sana.
Serangan tebasan pedang Huda dan Mjlonir mulai saling beradu. Kedua serangan menerjang cepat untuk bertemu.
"Aku takkan mengalah...," kata Huda tegas. Ia terus menyalurkan kekuatan pada serangan miliknya.
Mystia tersenyum miris. Liquid bening perlahan jatuh.
"Hiat!!" seru keduanya.
Tebasan serangan Huda mendorong mundur kilatan petir Mjlonir. Mystia tetap bertahan. Keputusan yang ia ambil sudah bulat. Setidaknya dia tak ingin menyakiti sosok di depannya.
Slash!!
Blzztt!!
"Terima kasih telah memberikan waktu yang menyenangkan, walau hanya sebentar saja," ucap Mystia tulus.
Airmata sudah membasahi kedua pipi. Huda melihat sekilas kesedihan Mystia. Ia tertegun, namun tekadnya sudah bulat untuk menyelesaikan masalah ini. Festival sekolah masih menunggu mereka.
.
.
.
."Selesai!" seru Hime. Ia menatap ke arah Oki dan Suzume.
"Mari kita lakukan," ajak Hime tersenyum tipis. Oki dan Suzume mengangukan kepala kecil.
Miya yang dikendalikan melemparkan tulang-tulang bom. Suzume menebas semua serangan dengan pedang yang diselimuti aura emas.
Duar!
Slash!
"Giliranku!"
Oki melompat ke kanan dan kiri seperti zig-zag. Ia menyelimuti kedua kaki dengan tanah. Ia juga mengunakan bidak Rock di serangannya kali ini.
"Kick Earth!"
Miya yang tak siap dengan serangan itu, mendapatkan tendangan telak. Ia sampai menghantam gedung di belakangnya.
Hime tak menyiakan kesempatan ini. Ia terbang mendekati Miya yang masih terjebak di antara reruntuhan batu.
"Frozen!"
Miya dengan tatapan kosong berusaha bangkit, tetapi kedua kaki dan tangan membeku secara perlahan. Muncullah empat pilar yang menjulang tinggi. Pilar-pilar itu terbuat dari es.
"Ice Prison!"
Keempat pilar membentuk sebuah sel-sel yang menyatu menjadi sebuah penjara es. Serangan Hime kali ini menguras hampir setengah kekuatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucifer DxD
FantasySaya kembali lagi dengan cerita baru nih hehe... Cerita ini terinspirasi dari anime High School DxD. Tapi, saya tidak sampai mengcopy paste loh! . . . . . Seorang pemuda yang menutupi jati dirinya sebagai penerus keturunan dari Kaum Malaikat/Iblis y...