Di Klub Pustakawan...
Huda tengah menatap langit di balik jendela. Terik matahari semakin menyengat di kala siang hari.
Sten telah kembali setelah meletakan kedua siswi di ruang kelas. Ia menikmati teh hangat.
Bella sedang menyiapkan makan siang. Karena sebentar lagi waktu istirahat akan segera tiba.
Hanamura berada di ruang perawatan. Ia sibuk meracik obat-obatan untuk dirinya.
Lalu Putu masih tertidur di kamar kosong. Ia tengah memulihkan diri serta luka yang ia dapati sebelumnya.
"Nikmatnya..." gumam Sten menghabiskan secangkir teh.
"Masalah baru akan segera muncul. Kita harus selalu waspada..." ucap Huda masih fokus memandang langit.
"Xixixixi... Masalah dengan dewa ya." sahut Sten tertarik.
"Untungnya saat ini para leluhur klan iblis tak menghetahui kehadiran mereka di sini." balas Huda.
"Memang kenapa kalau mereka sampai tahu?" tanya Sten penasaran.
Huda mengalihkan pandangan ke arah sang penyihir. "Mereka akan di bunuh langsung." jawabnya.
Sten terkejut. Ia tak pernah berpikiran bahwa para leluhur iblis memiliki masalah dengan para dewa.
Atmosfir di ruang tengah menjadi mencekam. Tetapi suasana kembali berubah normal setelah Bella datang dengan membawa berbagai jenis makanan.
"Makan siang telah siap." seru Bella ceria.
Kriek!
Pintu depan klub pustakawan terbuka. Ternyata di sana sudah berdiri Oki, Suzume serta Lili telah tiba.
"Wahh... Kebetulan sekali kalian sudah datang." ujar Bella.
"Memang kenapa?" tanya Suzume. Ia melangkah menuju ke tengah antara ruang tamu dan makan.
"Makan siang telah siap." jawab Bella tersenyum manis.
"Asyik! Ada sup wortel juga!" seru Oki semangat.
"Berisik sekali kau maniak wortel!" sindir Suzume.
"Aku tak peduli, wanita besi!" balas Oki cuek. Ia sudah duduk di meja makan. Air liur seakan keluar dari mulutnya.
"Hahaha... Kalian ini selalu saja bertengkar." sahut Lili terhibur melihat kelakuan Oki dan Suzume.
Diam-diam Huda memperhatikan wajah manis Bella. Semburat tipis berwarna merah muncul di kedua pipinya.
"Xixixi... Kalau suka langsung saja cium," bisik Sten menggoda.
Bugh!
Salah satu sikut tangan Huda menusuk perut Sten. Ia pun berjalan santai menuju ke arah meja makan. Hanamura juga telah hadir di sana.
Suasana ramai muncul di meja makan. Semua tengah berkumpul sambil menyantap makanan lezat buatan Bella.
.
.
.
.Di suatu tempat pinggir desa. Sebuah portal dimensi muncul. Hewan-hewan yang berada di sana berlari menjauhi tempat tersebut.
Tiga sosok misterius muncul dari balik portal. Mereka pun mengamati sekitar lokasi. Portal dimensi juga telah menghilang.
Mereka memiliki aura kekuatan yang sangat kuat. Makanya para hewan tak berani mendekat.
"Jadi di sini tempatnya," ujar salah satu sosok berwujud pria. Di sekitar tubuhnya muncul kobaran api kecil.
"Sepertinya begitu..." sahut sosok lain berwujud wanita. Ia terlihat sangat anggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucifer DxD
FantasySaya kembali lagi dengan cerita baru nih hehe... Cerita ini terinspirasi dari anime High School DxD. Tapi, saya tidak sampai mengcopy paste loh! . . . . . Seorang pemuda yang menutupi jati dirinya sebagai penerus keturunan dari Kaum Malaikat/Iblis y...