Tombak yang di selimuti angin hancur berkeping-keping. Tapi itu belum seberapa, karena sekitar lima tombak berbeda elemen kembali melesat ke arah Suzume.
"Hah!" Ia menghembuskan napas kasar.
.
.
.
.
.Suzume menyadarkan tubuh di salah satu pohon. Ia mengatur napas sejenak. Ia melirik ke arah depan.
"Sudah tidak ada...," gumam Suzume pelan.
Syutt!
Sebuah tombak melesat dari arah belakang. Suzume segera menyadarinya. Ia menuduk. Tombak itu menancap di pohon ia bersandar.
"Fiuh... Untung saja." ucapnya.
Dari empat mata angin muncul kembali tombak-tombak yang diselimuti aura gelap.
Suzume diam sejenak. Ia merasakan kekuatan aneh mengalir di tubuhnya.
"Hmm... Aku merasakan energi yang besar." gumamnya.
Ia mengenggam pedangnya erat. Ia menggunakan kekuatan dari bidak knight.
"Hiatt!!!" Serunya semangat.
Suzume mengayunkan pedang dengan berputar 360°. Kedua tombak berhasil di hancurkan. Tersisa dua lagi.
Ia berlari cepat seperti sebuah kuda. Ia membentuk huruf L besar.
Golden Knigth Slash
Trang!
Trang!
Kedua tombak itu berhasil terbelah menjadi dua bagian. Suzume tersenyum tipis.
"Jadi, ini kekuatan sebenarnya dari bidak knigth." ujar Suzume senang.
"Aku baru menyadarinya. Aku bisa berlari dengan cepat seperti kuda dan mengayunkan pedang seperti ksatria handal." lanjutnya.
Tiba-tiba Huda muncul di hadapannya. Ia terbang di atas langit.
"Gichù...," panggil Suzume riang.
"Kau telah menggunakan kekuatan bidak knigth dengan baik." puji Huda.
"Terima kasih, Gichù." sahut Suzume bangga.
"Sekarang mari kita bertarung." tantang Huda.
"Dengan senang hati..." balas Suzume. Ia sudah siap mengayunkan pedangnya erat.
.
.
.
.Di tempat Sten...
Sten tengah beristirahat duduk di sekumpulan batu besar. Ia memandang lingkungan sekitarnya.
"Fiuh... Ini cukup melelahkan." gumam Sten.
Ia mengoyang-goyangkan tongkat sihirnya pelan. Ia tak menyangka bisa berada di Jepang untuk mencari keberadaan keturunan Lucifer Jr. Lalu bertarung dengannya dan berakhir menjadi salah satu bidaknya.
"Xixixi... Hidup ini memang menarik." kata Sten tertawa.
Beberapa anak panah dan tombak melesat ke arahnya. Sten segera berdiri dan merapalkan sebuah mantera.
Sebuah dinding terbuar dari api merah melindungi dirinya.
Wall of Flame
Syutt!
Trang!
Namun, sebagian anak panah dan tombak berhasil menembus dinding api miliknya. Ia segera melakukan gerakan mundur.
"Xixixi..." tawa khas Sten.
Jubah milik Sten berkibar terkena hembusan angin. Ia menatap tajam ke arah serangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucifer DxD
FantasySaya kembali lagi dengan cerita baru nih hehe... Cerita ini terinspirasi dari anime High School DxD. Tapi, saya tidak sampai mengcopy paste loh! . . . . . Seorang pemuda yang menutupi jati dirinya sebagai penerus keturunan dari Kaum Malaikat/Iblis y...