02 The King

684 48 82
                                    

"Hahaha... Kau memiliki bala bantuan dari seorang wanita. Menyedihkan sekali Lucifer Junior ini," ejek Barto sambil tertawa meremehkan.

"Berisik sekali malaikat jatuh ini!" sindir sosok wanita itu.

Tawa Barto pun terhenti. Ia menatap benci wanita itu. Ia paling tak suka di cibir oleh makhluk rendahan sepertinya.

"Lebih baik kau pergi saja dari sini, Suzume!" ucap Huda datar.
.
.
.
.
.

Huda terbang menghindari serangan demi serangan tombak hitam milik Barto. Ia terus membuat sebuah kubah pelindung transparan.

Duarr!!!

"Mau lari sampai kemanapun aku takkan membiarkanmu hidup! Hahaha...," kata Barto tertawa puas.

Golden Star's

Tebasan berbentuk bintang emas menghujani Barto. Serangan itu berasal dari Suzume.

Barto menghindari serangan itu dengan mudah. Ia pun melesat cepat ke arah Suzume berada.

"Jangan ikut campur gadis tengik!" ucap Barto.

Barto menendang punggung Suzume keras hingga ia terjatuh. Suzume yang tak bisa mengelak hanya pasrah menerima serangan itu.

"Arghh!" jerit Suzume kesakitan.

Huda tak tinggal diam. Ia menyerang sang malaikat jatuh menggunakan panah suci miliknya.

Holly Arrow

Panah suci bertambah besar lalu melesat cepat. Barto menahan serangan itu dengan trisula hitam.

Duarr!!!

Barto hampir saja terjatuh bila tidak mengepakan sayap hitamnya cepat. Ia memandang penuh amarah ke Huda.

"Cih! Melindungi seorang makhluk rendahan! Menjijikan!" ujar Barto.

Huda terbang mendekat ke arah Suzume tersungkur. Ia melihat keadaan wanita itu datar.

"Sudah kubilang untuk pergi dari sini, tapi kau tak mau mendengarkanku!" ucap Huda memberi nasehat. Walau sebenarnya hatinya merasa khawatir.

"Ugh! Kau mencemaskanku rupanya." balas Suzume tersenyum tipis. Ia mengelap bibirnya yang mengeluarkan noda merah.
.
.
.
.

Barto melakukan serangan balik. Ia menciptakan sejumlah tombak hitam di langit. Lalu salah satu tangannya mengarah ke bawah.

Tombak-tombak hitam itu mengikuti gerakan dari tangan Barto. Seringai kecil muncul di bibirnya.

"Matilah kalian berdua!" serunya.

Rain Spear's

Hujan tombak-tombak hitam menerjang cepat ke tempat Suzume dan Huda berada. Keduanya menatap dengan terkejut.

"Hahaha... Sampai jumpa lagi!" kata Barto. Lalu ia pun menghilang di balik lingkaran dimensi hitam.

Huda berpikir untuk menciptkan sebuah kubah pelindung yang lebih besar. Tapi itu tak mampu untuk menahan semua serangan. Saat ini tenaganya belum sepenuhnya muncul.

Tanpa diduga Suzume berdiri dengan bantuan pedang emas yang ia tancapkan ke tanah. Ia bangun secara perlahan-lahan.

"Biarkan aku saja yang menghadapi ini. Lebih baik kau pergi saja dari sini." ucap Suzume mantap. Ada tekad kuat dibalik iris mata pinknya.

Suzume menutup mata sejenak. Lalu pedang emas yang ia pegang semakin mengeluarkan aura cahaya keemasan. Ia pun membuka kedua matanya.

"Jangan menghentikanku!" seru Suzume melihat gerak gerik Huda yang ingin mencegahnya.

Lucifer DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang