22 Serangan Dadakan

89 11 0
                                    

Vino dan Chelsea sudah memasuki kawasan belakang sekolah yang di penuhi oleh pepohonan lebat. Mereka muncul dari lingkaran sihir berwarna merah.

"Hoamm... Suasana di sini membuat diriku mengantuk." ucap Vino menguap. Ia merentangkan kedua tangan ke udara.

"Tch! Kau ini nggak dimana-dimana pasti mengantuk!" seru Chelsea kesal. Ia mempoutkan bibir cemberut.

"Aku tak peduli..." balas Vino malas.

Ia berjalan menuju salah satu pohon rindang yang besar. Ia benar-benar akan melakukan ritual tidur yang sempat ternganggu sebelumnya.

Chelsea mengeluarkan sebuah benda tajam berukuran kecil. Ia lemparkan dengan kecepatan kilat mengarah ke Vino yang sudah memejamkan mata.

Trang!

Benda tajam yaitu jarum terpental setelah terkena pelindung tak kasat mata milik Vino.

"Kau jangan menyerangku, lebih baik menyerang mereka saja." ucap Vino dalam mode tidur.

"Yak! Kau berisik sekali!" seru Chelsea kesal.

Tiba-tiba beberapa datenshi muncul di atas langit. Bulu-bulu hitam bertebaran sembarangan.

Salah satu dari mereka langsung menyerang. Tombak hitam melesat cepat ke arah Vino.

Namun, dengan sekali hempasan tombak hitam itu melesat kembali ke arahnya.

"Arghh!" jerit malaikat jatuh kesakitan. Ia telah tertusuk tombaknya sendiri.

"Itulah akibatnya bila menyerang tanpa perintah dariku." ucap malaikat jatuh yang memiliki aura kuat daripada malaikat jatuh lainnya.

Ia mengenakan sebuah pakaian yang di balut warna serba hitam. Tak lupa dengan kacamata hitam yang bertengger di antara kedua mata.

"Dua anggota bidak klan Phenex. Vino si barrier absolut dan Chelsea si ondecover girl." ucap sang malaikat jatuh atau pemimpin kelompok tersebut.

"Rupanya kita terkenal juga di kalangan datenshi." ujar Chelsea tersenyum. Ia sudah mengeluarkan beberapa jarum kecil dan peralatan make up.

"Kalian serang gadis itu. Biarkan aku yang akan menyerang si pria pemalas." perintah pemimpin malaikat jatuh alias Gladi.

Dua malaikat jatuh terbang lalu mengepung Chelsea. Mereka sudah melesatkan tiga buah tombak hitam yang salah satunya di lumuri racun.

"Kau telah salah meremehkan gadis sepertiku."

Chelsea menerima serangan itu dengan sukarela. Tetapi ia telah merencanakan sesuatu.

Powder Mist

Tiba-tiba saja sekeliling area Chelsea muncul kabut putih atau kabut bedak. Para malaikat jatuh tak bisa dibuat melihat olehnya.

"Sial, dia menghilangkan dirinya." ujar malaikat jatuh mengenakan topi bundar.

"Serangan ini tidak ada apa-"

Sebelum ucapannya selesai, tubuhnya telah tertusuk jarum kecil tepat di belakang leher. Ia pun langsung jatuh ke bawah dalam keadaan tak bernyawa.

Paralyzing Needle

"Inilah hadiah dariku untuk kalian." ujar Chelsea tersenyum.

Dua malaikat jatuh lain juga ikut terjatuh. Mereka sudah tak bernyawa lagi. Tubuh mereka berubah menjadi abu dan bulu-bulu hitam bertebarangan di atas.

"Masih ada lagi ya..." gumam Chelsea melihat sekumpulan malaikat jatuh terbang mengarah padanya.
.
.
.
.

Di tempat Bella...

Lucifer DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang