13 Sebenarnya

134 17 11
                                    

"Hahaha... tamu tak di undang sudah berhasil kutangkap." ujar Rey sombong.

Huda yang sudah sampai menatap benci ke arah Rey. "Cepat lepaskan!" teriaknya penuh amarah.

"Hahaha... Kalau kau ingin gadis ini selamat. Kau harus berhasil mengalahkanku!" sahut Rey menantang.

Huda terlihat sangat geram. Ia mengutuk dirinya yang tak datang tepat waktu.
.
.
.
.
.

Huda mulai menyerang Rey dengan cepat. Ia ayunkan pedang baik horizontal maupun vertikel.

Rey sendiri menahan setiap serangan Huda dengan satu tangan. Ia mengepalkan sebelah tangan yang telah di selimuti sinar gelap.

Punch Black

Huda yang tak sadar akan serangan tersebut. Ia mundur beberapa langkah. Ia menggunakan pedang sebagai pacuan.

"Huda...," gumam Bella lirih.

Ia sangat sedih melihat Huda bertarung melawan seseorang demi dirinya. Ia sampai meneteskan air mata.

"Masih belum!" seru Huda.

Pedang miliknya mengeluarkan cahaya dan kegelapan yang terang. Ia tengah memfokuskan energi di pedang.

HolyDark Damage

Aura yang besar membuat orang-orang yang memiliki fisik tak kuat akan terjatuh hingga tak sadarkan diri.

Serangan itu mengarah langsung ke Rey. Rey sendiri membuat gelombang kegelapan untuk menahan serangan. Namun, tekanan yang diberikan oleh pedang Huda lebih besar.

Gelombang kegelapan itu lenyap, tebasan kuat menembus Rey.

Blatzz!!

"Selesai ju--"

"Hahaha... Kau bisa melukaiku." ucap Rey memotong perkataan Huda.

Salah satu sayap gagak milik Rey terbelah menjadi dua. Kini ia hanya memiliki tiga sayap saja.

Rey menatap tajam Huda. Ia mengeluarkan sebuah aura yang sangat gelap.

"Dia mulai serius...," ucap Sten.

Ia bisa merasakan aura yang kuat dari si petinggi klan malaikat jatuh. Ia mengenggam tongkat sihir erat untuk menghadapi sesuatu yang akan terjadi.

"I-ini... sangat kuat...," ujar Suzume. Ia sampai gemetaran merasakan aura yang mencekam.

"Aku takkan gentar! Keluarkan seluruh kekuatan yang kau miliki!" seru Huda sekaligus menantang Rey dengan serius.

"Hahaha... Kita lihat saja, siapa yang akan bertahan dan siapa yang akan... MATI!!!" sahut Rey tajam.
.
.
.
.

Hiro yang sudah dekat dengan gerbang sekolah terhenti karena merasakan aura yang berbahaya.

"Gawat! Musuh sudah mengeluarkan kekuatan sebenarnya!" kata Hiro kepada anggota lain.

"Lalu apa yang harus kita lakukan, Phemex-sama?" tanya Sora.

"Kita akan membuat sebuah kekkai untuk melindungi sekolah ini." jawab Hiro serius.

"Baik, kami akan melakukan sesuai perintah anda, Phenex-sama!" sahut Hime.

"Sekarang berpencar!" seru Hiro.

Dan semua mulai berpencar ke titik-titik arah mata angin di sekitar sekolah ISH. Mereka berniat akan membuat kekkai yang besar dan kuat.

Setelah semua menuju ke tempat yang dituju. Mereka mengeluarkan kekuatan iblis. Lingkaran rune merah bersimbol burung Phoenix muncul di bawah pijakan.

Lucifer DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang