Prolog

3.3K 115 6
                                    

Seorang pria tampan keluar dari mobil mewah dengan kacamata hitam yang bertengger indah di hidung mancungnya. Juga kemeja putih dengan dua kancing teratas yang sudah tanggal membuat penampilannya seperti ladykiller yang siap mengundang para wanita yang memandangnya.

Pria itu berjalan memasuki rumah besar miliknya, dengan diikuti para pengawal berbadan kekar dibelakangnya.

“Oliver.”

Panggil seseorang membuat pria yang bernama Oliver menghentikan langkahnya ketika ingin menaiki tangga menuju kamarnya.

Oliver menoleh, “Papa,” jawabnya datar.

Seseorang yang dipanggil papa itu mendekati Oliver. Terlihat jelas bahwa Oliver mewarisi fisik sempurnanya dari sang papa. Mengetahui papanya berdarah Inggris, dan ibunya berdarah Indonesia. Oliver lebih mendominasi kepada papanya.

Ibunya telah meninggalkannya sepuluh tahun yang lalu. Membuat diri Oliver dikekang untuk menjadi anak yang mandiri juga dinaungi dengan didikan cukup keras dari papanya. Membuatnya menjadi pribadi yang dingin dan sangat ditakuti oleh pesaing dalam dunia bisnisnya.

“Kamu sudah kembali. Bagaimana hidupmu di sana? Apa menyenangkan?”

Oliver baru sampai dari Inggris – tempat kelahirannya – untuk mengurusi bisnisnya di sana selama dua tahun belakangan ini. Setelah merasa cukup aman keadaan perusahaannya di sana, Oliver memutuskan pulang ke Indonesia dan mengurusi bisnisnya di negeri ini. Walau sebenarnya ia merasa betah di sana karena apapun yang ia lakukan dan inginkan, semuanya akan terpenuhi. Seperti halnya wanita.

Oliver sering berhubungan liar dengan wanita-wanita di sana tanpa ada hukum yang berlaku jika melakukannya. Tidak seperti di Indonesia yang melarang berhubungan liar dengan wanita yang belum dinikahinya. Pikirnya...

“Cukup menyenangkan. Terlebih saat aku kencan dengan wanita tanpa beban!” jawabnya masih dengan nada datar.

Papa Oliver yang bernama Marco tersenyum miring mendengar penuturan anaknya. “Sepertinya kau harus mencari gadis untuk dinikahi.”

Oliver hanya mengernyit tak suka, dan memandang Marco tajam. Demi apapun ia belum siap berkomitmen!

❤️❤️❤️

12 Januari 2018

Please, Love Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang