"Ini bukan akhir dari kisah cinta Kita. Ini adalah awal dari Kehidupan Kita yang penuh warna kebahagiaan. Hadirnya malaikat kecil ditengah-tengah Kita membuat semuanya terasa indah. Ada cinta dan kasih sayang yang bertambah dan membuat semuanya terasa cerah. Terimakasih, kau mencintaiku dengan begitu megah."
~Joanna Carey~
❤️❤️❤️
Teriakan Olivia menggema berbarengan dengan suara tembakan yang memekakan telinga itu menghunus tubuh Oliver.
Keadaan diruangan itu sangat tegang. Teriakan Olivia serta tangisnya tak berhenti. Ia menangisi kakaknya dan Joanna yang begitu menyedihkan. Sesekali ia berteriak meminta tolong, tetapi mulutnya kembali dibekam oleh tangan Ryan. Olivia berontak marah. Tak peduli dengan nyawanya saat ini. Tak peduli jika mereka membunuhnya. Ia sudah kehilangan orang-orang yang dicintainya. Sungguh sangat menyedihkan.
Cynthia melihat ke bawah apartemen di balkon yang pagarnya sudah ia copot. Tak ada tanda-tanda kematian di sana. Ia mengernyitkan dahi.
Kemana mayat Joanna? Pikirnya.
"Ryan, mayat wanita itu tidak ada dibawah sana. Kira-kira menurutmu apakah sudah ada orang yang menemukannya?"
Olivia yang mendengar itu hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Tidak mungkin Joanna meninggal. Ia tidak percaya walau ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Joanna melompat di balkon sialan itu. Orang bodoh pun ngerti, tentu Joanna akan meninggal jika melompat!
Sebelum Ryan menjawab, Cynthia berseru lagi, "Ryan, sebaiknya Kita segera pergi dan mengecek ke bawah, menyingkirkan mayat wanita itu."
"Lalu bagaimana dengan dia?" Ryan melihat Olivia yang sedang menangis. Tubuhnya masih terikat kaku di sana.
"Tinggalkan saja." kata Cynthia kejam. "AYO!!"
"Angkat tangan!"
Baru beberapa mereka melangkah, mereka sudah dikepung polisi. Cynthia dan Ryan terkejut mendapati itu. Tangannya terangkat dengan sedikit gemetar. Sementara senjata yang sempat ia bawa tergeletak disamping tubuh Oliver yang terbujur kaku.
"Sh*t!!" desis Cynthia.
Disamping Cynthia dan Ryan yang sedang diringkus polisi, dua orang memasuki ruangan itu. Terlihat di sana Joanna menangis menatap Oliver yang tak berdaya. Kemudian ia berlari menghampiri tubuh suaminya itu. Tak lama kemudian, seseorang lagi menyusulnya dari belakang. Membantu melepaskan ikatan ditubuh Olivia.
"Kenneth? Kenapa kau ada disini? Dan... Joanna..." Ia tak mampu berkata lagi karena tangisnya. Ia tak percaya Joanna ada didepan matanya dengan keadaan yang baik-baik saja.
"Ceritanya panjang Olivia..."
Sedangkan Cynthia yang melihat itu hanya menggeram marah. "Sialan kalian!!! Pengecutt!! Beraninya memanggil polisi! Lihat saja, aku akan balas kalian semua. Akan ku bunuh kalian semua!!!"
Ryan hanya bisa menunduk dalam menyesali perbuatannya. Kesalahan yang ia perbuat tanpa berpikir panjang membuatnya menyesal. Ia ingat anak dan istrinya yang tak mengetahui hal ini. Jika ia dipenjara, bagaimana dengan mereka?...
"Kau berhak menerima hukuman ini, Cynthia!" geram Kenneth tajam.
Cynthia mendelik ke pemilik suara itu. "Pengkhianat kau Kenneth!!! Harusnya kau juga berada diposisi ini!!"
Kenneth hanya diam tak menjawab perkataan Cynthia.
"Pak, dia juga pernah bekerjasama dengan Saya! Seharusnya Bapak juga menangkap dia!!" katanya pada polisi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Love Me!
Romance"Kupeluk tubuh rapuhmu erat. Tak akan kubiarkan kau lari dariku. Aku selalu berada disampingmu. Walau kau tak akan membalas perasaanku, aku akan selalu mencintaimu. Please, love me!" -Joanna Carey- "Pelukanmu menghangatkan hatiku yang dingin. Mengh...