"Apa-apaan? Dasar pria pemaksa! Masa ya aku harus menikah dengannya? NO!!!"
-Joanna Carey-
❤️❤️❤️
"Pesan apa, Tuan?" kata seorang waitress yang setia menunggu Oliver memilih menu.
Joanna memandang lama waitress itu. Terlihat jelas bahwa waitress itu mencoba mengalihkan pandangan Oliver yang asyik pada buku menu agar tertuju padanya.
Dasar waitress genit!
Joanna memaki-maki waitress itu dengan perasaan kesalnya. Matanya masih tertuju pada buku menu yang menampilkan berbagai macam makanan Jepang yang menurutnya aneh, tapi sepertinya enak itu. Namun, pikirannya terus melayang pada waitress genit yang menyebalkan, dan sedang berusaha menggoda Oliver. Sampai ia tidak sadar saat Oliver menepuk bahunya, hendak menanyakan makanan apa yang ingin ia pesan.
"Kau pesan apa?"
"Emm..." Joanna bingung. Ia tidak tahu harus memesan apa akibat kelamaan melamun. "Saya pesan... sama seperti Tuan pesan."
Oliver mengernyit melihat tingkah Joanna yang kentara seperti orang yang baru kepergok melakukan sesuatu. Apa gadis itu sudah melamun? Tanyanya dalam hati.
"Oh... ternyata Tuan dan Nona hanya atasan dan bawahan ya? Saya kira pasangan suami istri," seru waitress itu tiba-tiba.
Joanna mendelik tidak suka pada waitress itu. Berbeda dengan Oliver yang biasa saja.
"Ekhem!" Oliver menetralkan suasana yang mulai tidak enak itu. "Kalau begitu, saya pesan dua tempura, dua teriyaki, dan dua minuman sake. Jangan lupa dua gelas air mineral."
Waitress itu menulis kembali pesanan yang Oliver sebutkan. "Baik. Saya akan membacakan ulang pesanan Tuan. Apa benar Tuan memesan dua tempura, dua teriyaki, dua minuman sake, dan dua gelas air mineral?"
"Mmm-hmm," gumam Oliver.
"Mohon ditunggu, Tuan."
Joanna memandang kepergian waitress itu dengan tatapan tidak suka. Dan sialnya tatapan itu ditangkap Oliver.
"Mengapa kau memandangnya seperti itu?"
Joanna menoleh cepat. "Me? No!"
"Saya mau minta maaf atas kejadian kemarin. Olivia tidak bermaksud berkata seperti itu. Ia hanya sedang marah padaku. Sebenarnya dia gadis yang baik." Seketika Oliver mengungkapkan hal yang Joanna sendiri sudah melupakannya.
Joanna memandang Oliver penuh tanda tanya. "Olivia?"
"Gadis yang mengataimu kemarin malam," jelas Oliver setelah melihat tatapan bingung Joanna.
"Oh! Saya ingat. Tapi mengapa Tuan yang meminta maaf?" tanya Joanna ketus. "Ah... saya tahu... karena dia pacar Tuan, right?"
Oliver tersenyum miring. "No, she's my sister."
Joanna terdiam sejenak. "Adikmu? Mengapa kau tak bilang dari awal?!"
Oliver menangkap nada suara Joanna yang sedikit marah. "Kenapa? Kau cemburu saat belum tahu Olivia adikku?"
Joanna melotot menyadari Oliver sedang menggodanya. "Enak aja! Ngapain saya harus cemburu sama gadis tidak tahu sopan santun itu?"
"Bagaimana pun dia adikku. Tidak seharusnya kau berkata seperti itu!" tegas Oliver.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Love Me!
Romance"Kupeluk tubuh rapuhmu erat. Tak akan kubiarkan kau lari dariku. Aku selalu berada disampingmu. Walau kau tak akan membalas perasaanku, aku akan selalu mencintaimu. Please, love me!" -Joanna Carey- "Pelukanmu menghangatkan hatiku yang dingin. Mengh...