“Ada apa denganku? Mengapa aku merasa bersalah ketika melihatnya menangis memilukan seperti itu? Mendengar isakan tangisnya yang mampu menyayat hati seseorang yang mendengarnya… termasuk aku.”
-Oliver Leinster-
❤️❤️❤️
Sore itu Oliver keluar dari kantornya dengan penampilan yang tidak serapi waktu pagi. Maklum, pekerjaannya yang menumpuk membuat seorang Oliver tidak mengindahkan penampilannya lagi jika sore hari. Karena ia pikir, setelah pekerjaannya selesai, ia langsung pulang dan melupakan masalah yang ada di kantor.
Ketika berada di mobil, ia teringat akan Joanna. Ia hampir lupa jika istrinya itu sedang berada di rumah sakit. Itu juga karena ulahnya. Kalau bukan karena dirinya yang mendorong Joanna ke kolam renang, sudah pasti perempuan itu tidak akan berada di rumah sakit sekarang.
Nency bilang, Joanna akan pulang sore ini. Lantaran tidak ingin merasa bersalah yang semakin dalam, ia mencoba menjadi suami yang baik untuk satu kali saja. Yaitu menjemputnya ke rumah sakit lalu pulang bersama perempuan itu.
Entah mengapa hatinya ingin mengajak Joanna damai walau hanya sejenak.
❤️❤️
Setelah memberikan kuncinya ke tugas valet. Oliver melangkahkan kakinya memasuki bangunan yang cukup besar dan luas itu. Ia menyusuri koridor dengan perasaan yang tidak menentu. Ada rasa malu, dan merasa bersalah pada Joanna. Ada juga rasa marah yang masih menyelimutinya sampai sekarang karena ulah perempuan itu pada Cynthia. Namun, ia berusaha menetralkan hati dan pikirannya agar tetap pada pendiriannya.
Sebentar lagi ia akan sampai di ruang rawat Joanna tatkala matanya menangkap pemandangan yang membuat hatinya terbakar. Bagaimana tidak?! Di sana… seorang perempuan yang akan ia jemput, yang akan ia ajak damai, sedang asyik berbincang dengan seorang pria! Walau di sana ada Nency, tapi tetap saja! Oliver sangat marah!
Yang lebih membuat Oliver panas adalah ketika pria itu terus menebarkan senyumannya pada Joanna. Terlihat sangat jelas bahwa ia memiliki rasa pada istrinya itu. Dari cara pria itu menatap Joanna saja Oliver sudah tahu! Hanya pria bodoh yang tidak bisa melihatnya. Oliver menggeram marah saat melihatnya. Dasar perempuan tak punya malu! Apa ia lupa bahwa ia sudah bersuami?!
Terlihat Joanna hendak berpamitan pada pria itu. Lalu, ia menoleh pada Nency sebelum ia melangkah meninggalkan pria itu seorang diri.
Ketika Joanna mulai menjauh, Oliver melihat pria itu mengikutinya dari belakang. Membuat Oliver dapat melihat dengan jelas wajah pria itu. Seketika matanya membulat saat mengetahui siapa pria yang berani-berani tersenyum menggoda pada istrinya itu.
“Kenneth Alexio…” gumam Oliver menyeringai jahat. “Mantan atasan Joanna, sekaligus seorang manager yang menaruh hati pada perempuan itu!”
Tangannya mengepal dengan kuat seakan ingin menghancurkan wajah yang sok kegantengan itu.
❤️❤️
Joanna menunggu kedatangan Oliver malam itu di ruang tamu. Sudah kali ke berapa ia selalu melirik ke arah jendela besar yang menghubungkannya dengan halaman depan rumah. Namun, tidak ada tanda-tanda Oliver datang di sana.
Joanna menghela nafas lelah sambil melirik pada jam dinding yang menunjukkan pukul setelah dua belas malam. Hampir tengah malam ia menunggu di sini. Menyaksikan hujan rintik-rintik, dan hanya di temani dengan segelas teh hangat kesukaannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/135088092-288-k747068.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Love Me!
Lãng mạn"Kupeluk tubuh rapuhmu erat. Tak akan kubiarkan kau lari dariku. Aku selalu berada disampingmu. Walau kau tak akan membalas perasaanku, aku akan selalu mencintaimu. Please, love me!" -Joanna Carey- "Pelukanmu menghangatkan hatiku yang dingin. Mengh...