"Pelukanmu menghangatkan hatiku yang dingin. Menghidupkan jiwaku yang mati. Membangunkan ragaku yang hancur. Dan kau berhasil mengembalikan senyuman tulusku walau hanya setipis kertas. Pelukan itulah yang membuatku jatuh cinta padamu. I love you... Joanna."
-Oliver Leinster-
❤️❤️❤️
Pagi itu, Joanna terbangun karena sinar mentari menyapu wajahnya. Membuat tidurnya terusik karena silau. Ia sedikit menggeliat dan perlahan membuka mata indahnya. Seketika, pandangan pertama yang ia dapat adalah sosok orang yang sangat ia cintai dan ia rindukan akhir-akhir ini.
Ya! Setelah kembalinya ia kepada Oliver dalam waktu seminggu terakhir, ia tidak pernah jauh-jauh dari Oliver. Terlebih Oliver tahu Joanna sedang hamil muda. Dan Oliver tidak mungkin meninggalkannya ke kantor. Toh ada Rommy – orang kepercayaannya – yang bisa diandalkan untuk menjaga perkembangan perusahaan.
"Oliver... Aku sangat mencintaimu hingga aku menyukai apapun yang ada pada dirimu. Sungguh..." Lirih Joanna sambil tangannya mengelus wajah tampan Oliver.
Seketika air matanya menetes, "Aku tidak bisa membohongi perasaanku lagi, Oliver... Aku butuh kamu untuk saat ini dan seterusnya."
Merasakan sentuhan Joanna, Oliver perlahan membuka matanya. Pertama-tama ia merasakan silaunya cahaya mentari. Tapi setelah menyesuaikan itu, ia menatap wajah bidadari tepat di hadapannya. "Sayang..."
Joanna mendesah menikmati suara serak Oliver. Dia suka suara pria itu... Sangat merdu.
"Sejak kapan namaku menjadi Sayang?" Goda Joanna dengan menahan senyumnya. Posisi mereka tidak berubah untuk saat ini.
Oliver tersenyum nakal. "Sejak kau menjadi Ny. Leinster," ia mencubit pipi chubby istrinya, maklum faktor ibu hamil. Tapi itu membuat Joanna bertambah seksi di mata Oliver.
Joanna tertawa mendengar penuturan Oliver. Ia menutup wajahnya malu ketika Oliver memandangnya dengan tatapan penuh cinta.
"Ya Tuhaaan...!"
Joanna menghentikan tawanya, dan menatap Oliver sedikit cemas. "Ada apa, Oliver?"
"Tidak ada... Hanya saja, aku sungguh mencintaimu, Joanna. Bahkan ketika kau tertawa seperti tadi saja sudah membuat jantungku berdebar," kata Oliver frustasi.
Joanna tersenyum, "Kau bisa saja... Aku jadi ragu."
"Kenapa ragu? Kan aku udah berkata jujur, Sayang..."
"Berkata jujur saja tidak cukup untuk membuat orang percaya. Prove it!" Tantang Joanna.
Oliver menautkan alisnya heran, "Kau butuh bukti? Okay, akan ku buktikan."
Oliver meraih pundak Joanna dan dengan sengaja dan perlahan, ia menurunkan gaun tidur Joanna dari pundaknya. Joanna terkejut menyadari tingkah Oliver. Ia tahu maksud Oliver...
"Ka-kamu mau apa?" Tanya Joanna gugup. Tak sanggup menatap mata Oliver yang memandangnya penuh cinta.
"Aku akan mengobati rindu..." ucap Oliver datar tapi penuh arti.
Perlahan ia mendekatkan wajahnya kepada Joanna. Hidung mereka menempel, mata Joanna sudah tertutup menanti apa yang akan terjadi selanjutnya. Sementara Oliver masih menatap mata tertutup itu, lalu tatapannya berpindah pada bibir ranum istrinya. Tidak butuh waktu lama, ia menempelkan bibir itu dengan bibirnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/135088092-288-k747068.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Love Me!
Romance"Kupeluk tubuh rapuhmu erat. Tak akan kubiarkan kau lari dariku. Aku selalu berada disampingmu. Walau kau tak akan membalas perasaanku, aku akan selalu mencintaimu. Please, love me!" -Joanna Carey- "Pelukanmu menghangatkan hatiku yang dingin. Mengh...