PLM 19 ~ Angry

1.3K 65 1
                                    

"Apa yang aku rasakan adalah apa yang aku alami. Kemarahan menjalar dalam hati membuatku semakin benci terhadapnya. Mengapa dia harus berusaha berubah untukku?! Sungguh aku tidak suka dengan cara dia menarik perhatianku untuk jatuh padanya!"

-Oliver Leinster-

❤️❤️❤️

Suasana yang ramai tidak membuat kedua perempuan itu kehilangan semangat. Terlebih Olivia yang sangat antusias menggeret Joanna kesana kemari hanya untuk menunjukkan sesuatu padanya.

Joanna sendiri masih bingung dengan perubahan adik iparnya itu. Dulu, sebelum ia menikah dengan Oliver, sikapnya seperti tidak tahu tata krama. Sekarang, malah sebaliknya. Sebenarnya apa yang membuatnya berubah baik seperti ini pada Joanna?

"Joan... lihat deh! Bagus, kan?" seru Olivia menunjukkan sebuah gaun yang sangat indah di mata Joanna. "Kayaknya gaun ini cocok deh buat kamu."

Joanna menatap takjub gaun berwarna marun itu. Selain simpel, gaun tanpa lengan itu terbuat begitu sempurna. Pasti harganya juga sempurna! Tebak Joanna dalam hati. Dan benar saja! Ketika matanya menangkap bandrol yang tergantung di kerah gaunnya, seketika matanya membulat sempurna.

Masa harga gaun saja seperti harga sebuah mobil??

"Hey! Kenapa bengong? Ayo cobain deh, pasti suka dan cocok banget di tubuh kamu!"

Suara Olivia berhasil menyadarkannya. "Nggak, Liv! Kamu lihat deh harganya! Mahal banget tahu nggak? Mending buat beli mobil."

Joanna tidak habis pikir, memang ada ya orang yang mau membeli sebuah gaun yang harganya selangit itu? Ya tentu saja ada. Olivia contohnya!

"Aduh... kamu belum sadar ya?" Olivia menatap Joanna jengah. "Kamu itu memiliki suami yang kaya! Tenang saja lah... masalah uang, suamimu itu mampu membelikanmu apa saja. Jangankan gaun ini, pesawat tempur pun ia bisa membelinya!"

Sekarang Joanna tahu, mengapa orang kaya sangat mencintai barang-barang yang branded. Karena mereka punya uang! Dan uang adalah segalanya bagi mereka. Tanpa sadar Joanna menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.

"Joanna!" tegur Olivia yang menyadari Joanna kembali melamun.

"Tetap saja, Liv... aku nggak bisa membeli gaun mahal ini. Bagaimana pun, aku masih menghargai uang," tolaknya dengan halus.

Olivia menghela nafas lelah. Kemudian, ia mengambil ponsel di tasnya dan sambungan panggilan pun terdengar. Ia menunggu seseorang mengangkat teleponnya itu. Dalam hitungan detik, ia mendengar suara seseorang di seberang sana. "Halo?"

Joanna mengernyit bingung. Olivia lagi menelpon siapa?

"Ya, Kak! Istrimu ini susah sekali dibilangin. Mungkin dia tidak mau membuat uangmu habis. Padahal dengan ia membeli sebuah gaun saja, tidak membuatmu jatuh miskin," sungut Olivia pada lawan bicaranya. "Jadi aku harus apa?"

Cukup sudah! Joanna tahu Olivia lagi bicara dengan siapa. OLIVER! Ngapain gadis itu menelpon kakaknya? Dan tadi, mengapa ia harus mengadu seperti itu pada Oliver?

Huhft...!

Klik!

Olivia mematikan panggilannya dan beralih pada Joanna. "Oke! Sekarang, masuk ruang PAS atau kau aku tinggal di sini?"

Please, Love Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang