"Salahkah jika aku bahagia karena memilikimu, Oliver? Aku rasa tidak. Aku berhak atas itu semua. Kini, kupercaya... memang kau pantas menjadi ayah dari anak-anak Kita (bukan hanya aku). Dan aku percaya, kekuatan cinta akan mengalahkan segalanya. Termasuk rasa dendam sekalipun."
-Joanna Carey-
❤️❤️❤️
"Brengsek!!!"
"Kau mengataiku, Kenneth?!" Teriak Cynthia marah.
Kenneth mendelik tajam Cynthia. Tidak percaya bahwa wanita itu akan melakukan hal yang sangat keji tanpa sepengetahuannya. Ia menggeram frustasi sambil mengacak rambutnya. Kemudian kembali menatap Cynthia.
"Kenapa aku tidak tahu kalau rencananya akan seperti itu, Cynthia?!" geram Kenneth yang tak lagi memanggil Cynthia dengan embel-embel 'Nona' didepannya.
Cynthia mendengus tidak suka, "Memangnya kenapa? Aku pikir rencana itu lebih baik daripada aku harus memberikan racun ke dalam gelas kopi itu."Memangnya aku Jessica yang menaruh sianida di kopi Mirna? Gumamnya dalam hati.
"Tapi aku tidak suka dengan rencanamu yang secara tidak langsung melecehkan harga diri Joanna, Cynthia!"
"Melecehkan harga diri gimana?" kata Cynthia tak terima.
"Itu buktinya kau menyuruh seorang pria untuk memperkosa Joanna. Iya, kan?!!" Rasa kesal Kenneth tidak bisa dibendung lagi. "Kau tahu aku mencintai Joanna, Cynthia!"
"Ken! Kenapa sih kau tak bisa melupakan wanita jalang itu?! Dia itu sudah tidak perawan lagi!!!" Cynthia terpancing emosi. Kini, Kenneth tidak bisa diharapkan lagi. Ia kira, Kenneth akan mendukung segala yang ia rencanakan. Tapi nyatanya... Memang, cinta membutakan segalanya.
"Lalu bagaimana dengan kau, Cynthia?! Apakah kau masih menjaga keperawananmu? Setidaknya, Joanna ada suaminya. Jadi wajar saja..."
"BRENGSEK KAU!!!" Cynthia emosi - terlihat diwajahnya yang sudah memerah.
Kenneth terkekeh sinis. Ia yakin seratus persen bahwa wanita yang ada dihadapannya itu bukan wanita baik-baik yang mampu menjaga dirinya. Ia tak habis pikir, kenapa dirinya mau saja dibodohi wanita itu? Kenapa dirinya bisa melakukan hal keji pada Joanna? Kenapa dirinya jadi makhluk paling jahat di muka bumi ini?
Cinta....
Kenapa cinta bisa semenyakitkan ini? Jika memang dirinya mencintai Joanna, sudah pasti ia akan melindungi gadis itu bagaimanapun caranya. Bukan malah menyakitinya seperti ini. Bukankah cinta itu butuh pengorbanan? Jika memang Joanna sudah ditakdirkan untuk Oliver, mengapa dirinya mencoba menyalahkan takdir Tuhan?....
Ohh... Sungguh malang Kenneth. Ia mengembuskan nafas lelah. Rasa sesal itu muncul seketika. Ia menyadari bahwa dirinyalah yang brengsek di sini. Cinta macam apa ini?! Tak ada cinta yang menyakiti seseorang yang ia cintai, bukan?
"Maaf, Cynthia... Setelah kupikir, ternyata kita sama-sama brengsek. Cobalah untuk mengikhlaskan segalanya. Mengikhlaskan Oliver untuk Joanna."
"Apa kau bilang?!"
"Cynthia, aku tidak akan mengulangi kesalahanku yang kedua kalinya... Oh, bahkan kebeberapa kalinya terhadap Joanna. Aku si pria brengsek itu. Aku telah menyakiti wanita yang aku cintai!" Matanya memerah menatap nyalang ke arah pintu rumah Cynthia.
"Tapi, Ken... Rencana Kita hampir berhasil. Aku pastikan Joanna keguguran karena pukulan pria suruhanku itu! Dan aku yakin, Setelah kehilangan bayinya, Oliver pasti akan meninggalkan Joanna karena tak mampu menjaga anak mereka!" Cynthia mendekati Kenneth dan menyentuh pundak itu. Mencoba mengembalikan Kenneth untuk terus berperan aktif dalam rencananya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Love Me!
Romance"Kupeluk tubuh rapuhmu erat. Tak akan kubiarkan kau lari dariku. Aku selalu berada disampingmu. Walau kau tak akan membalas perasaanku, aku akan selalu mencintaimu. Please, love me!" -Joanna Carey- "Pelukanmu menghangatkan hatiku yang dingin. Mengh...