PLM 25 ~ How Stupid I Am

993 51 5
                                    

"Apakah kau tak mengetahui perasaanku saat kau lebih membela pria lain daripada diriku? Aku cemburu... Cemburu ini sangat membakar diriku hingga menjadi serpihan abu yang tak berguna. Aku merasa bodoh, kau tahu? Bodoh karena membiarkan dirimu tinggal bersama pria itu!"

-Oliver Leinster-

❤️❤️❤️

Joanna menatap Oliver dengan pandangan berbeda. Ia menyadari satu hal yang membuatnya kembali ragu pada suaminya itu. Perlahan Joanna mundur membuat jarak antara dirinya dengan Oliver. Pikirannya melayang pada kejadian malam itu. Dimana malam itu membuat sebuah nyawa hadir di dalam perutnya.

"Joanna..." Ucap Oliver khawatir melihat perubahan raut wajah Joanna.

Kembali Joanna menatap Oliver. Kali ini dengan tatapan tajamnya. Membuat Oliver was-was melihatnya.

"Joanna, kau kenapa?" tanya Oliver lembut.

"Kau tidak mencintaiku, Oliver!" Lirihnya dengan nada tegas. "Buat apa kau kemari?"

Oliver melotot kaget, "Joanna, aku mencintaimu! Aku sudah mengatakannya padamu..."

Joanna menggeleng tak percaya. "Tidak! Kamu bilang sendiri kalau kamu mencintai Cynthia. Bahkan ketika Kita melakukan hubungan suami istri, dengan kejamnya kau bilang bahwa kau mencintai perempuan itu." Air Mata Joanna kembali menetes pilu.

Oliver terdiam. Hatinya bagai teriris pedang mendegar penuturan Joanna. Ditambah melihat air mata yang menetes di pelupuk mata istrinya itu. Ia mengaku salah. Dan menyadari bahwa semua itu memang perlakuan yang sangat kejam daripada sekadar bentakan yang pernah Oliver lakukan pada Joanna. Oliver melemas berharap Joanna mau memaafkannya.

"Joanna, aku tahu aku sangat kejam terhadapmu selama ini. Aku mengakui itu, Sayang, " Oliver menghela nafas menyesal. " Untuk itu aku kemari meminta maaf padamu dan ingin menjemputmu untuk memperbaiki hubungan Kita bersama anak Kita".

Joanna memeluk perutnya posesif. "Kata siapa ini anak Kita? Ini anakku..."

"Tapi Joan..." Seru Oliver menahan amarahnya.

Seketika seseorang memasuki rumah itu dan menghampiri Joanna. Orang itu menatap mata Oliver tajam.

Oliver pun demikian, ia menatap orang yang ada dihadapannya dengan pandangan menusuk. Seolah orang itu adalah makhluk beracun yang bisa membuat Joanna tunduk padanya.

Sedangkan Joanna menatap orang itu dengan tatapan kaget, tak percaya, bingung, takut, sehingga membuatnya pucat seketika.

❤️❤️

Kenneth keluar dari mobilnya. Ia menatap bangunan megah itu dengan perasaan bangga luar biasa. Setelah di pecat di perusahaan Oliver lantaran pria itu mengetahui dirinya memiliki rasa terhadap Joanna, Kenneth mencari pekerjaan yang sama dengan kariernya kala itu. Dan ia diterima di perusahaan yang tak kalah bagusnya dengan perusahaan Oliver.

Tangannya mengepal mengingat kekejaman Oliver saat memecatnya. Ia tersenyum sinis. "Lihat saja, Oliver... Kau boleh memecatku. Tapi bukan berarti aku mengalah darimu untuk mendapatkan Joanna."

"Hello, Kenneth." Terdengar suara wanita dari arah belakang, dan menepuk pundak Kenneth bersahabat.

Kenneth meliriknya dan tersenyum manis. "Nona Cynthia..." Panggilnya sedikit mesra tatkala Cynthia merangkul pundaknya pelan.

Please, Love Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang