from me to you : flirty guy
••
sonia menatap ponselnya lamat-lamat. ia mendesah napas setelahnya.
"dia lagi, dia lagi."
"siapa?" tanya yerina. sonia memberikan ponselnya pada yerina, memaksanya untuk membaca apa yang tertampil di dalam layar ponselnya.
"arvi? sejak kapan lo deket sama arvi?" tanya yerina setelah membaca percapakan antara sonia dan arvi yang seperti dalam masa pendekatan.
"udah lama sih. pas kita lks—latihan kepemimpinan siswa kemarin kami udah deket." aku sonia.
"anjir udah lama! kok lo ga cerita siii???"
yerina memberengut kesal karena lagi-lagi, sonia memendam ceritanya sendiri. padahal sudah yerina peringatkan berkali-kali untuk bercerita kepadanya tentang cerita apa saja yang terjadi apalagi kepada sonia. apalagi seperti situasi sekarang—yang menyangkut pasangan hidup sonia (mungkin).
"gue ga cerita karena ga penting untuk diceritain."
sonia membuka lokernya dan ia tidak akan terkejut lagi dengan surat yang tiba-tiba muncul di lokernya. sonia sudah cukup terbiasa sekarang.
"wah gue dapet hadiah nih dari si sender."
sonia memasukkan suratnya ke dalam amplop seperti semula dan mengeluarkan hadiah—minuman isontonik dari si pengirim surat.
"kira-kira ini minuman diracun gak ya?"
"kalo ga mau sini buat gue aja!" yerina hampir saja merebut hadiah itu dari sonia, tapi sonia dengan cepat mengelaknya.
"jangan, mau gue minum. lumayan, rezeki dari fans. ea."
yerina menunjukkan ekspresi datarnya. "dasar."
••
drrt drrt
ponsel sonia bergetar di dalam sakunya.
karena pelajaran sedang berlangsung, sonia mengabaikan getaran ponselnya.
ddrrt drrt
tapi getaran pada ponselnya makin banyak, tidak berhenti.
"siapa sih?" gumam sonia menggerutu sebal. tangannya masih sibuk menulis di bukunya dan sama sekali tidak mengindahkan getaran ponselnya.
ddrrrt drrrt
sonia geram. siapa sih yang membombardirnya dengan pesan saat ditengah pelajaran? sonia sudah berburuk sangka kepada yerina si pelaku yang membuat ponselnya bergetar. tapi saat melihat ke arah yerina, temannya itu malah sibuk menulis dan memperhatikan papan tulis bergantian.
oh, berarti bukan yerina si pengganggu itu.
dddrrt dddrttt
oke. karena mungkin darurat, sonia diam-diam mengeluarkan ponsel dari sakunya dan mengecek siapa yang membuat ponselnya bergetar sedari tadi.
arvilian pratama muncul di kotak notifikasinya.
arvilian pratama
09:03 p. m
arvi
p
p
parvi
hai soniaarvi
lagi ada kelas gak? ngantin yuk?sonia memutar bola matanya jengah.
dia lagi, dia lagi.
arvilian pratama
arvi
p
p
parvi
hai soniaarvi
lagi ada kelas gak? ngantin yuk?sonia
sori vi
gue ada kelas
lg belajar
arvi
ohh yaudah dehh
belajar aja son
maaf ganggusonia
iya vi. maaf ya
lain kali aja yaarvi
iyaaaa
belajar yg rajin ya soniaaa
biar bisa dapet nilai besar dan dapet nilai dihatiku
heheck. sampis.
••
sonia berjalan sendirian di koridor kelas yang sekarang sepi mengingat seluruh siswa sudah memasuki kelas masing-masing untuk belajar. seusai dipanggil dari kantor, sonia berniat untuk pergi ke kantin sebentar untuk membeli minum. tenggorokannya tiba-tiba ingin diisi minum, padahal sonia sudah minum banyak tadi.
setelah berjalan dari kantin yang letaknya paling awal sampai ujung, sonia belum juga bisa menentukan minuman apa yang akan dia beli.
minuman berasa atau tidak berasa?
minuman dingin atau minuman tidak dingin?
jus buah atau—"beli ini aja."
sonia tersentak. kenapa sih orang-orang suka sekali muncul tiba-tiba disaat sonia sedang fokus?
detak jantung sonia meningkat tiba-tiba dan sonia kesal tentang itu."beli yang ini aja, minuman kesukaan gua ini."
laki-laki yang datang tiba-tiba itu arvi, sambil menyodorkan minuman rekomendasinya ke tangan sonia.
"ini minuman kesukaan lo, vi?"
arvi mengangguk. "iya. gimana? lo suka minumannya?"
membutuhkan waktu bagi sonia untuk mengartikan maksud arvi.
kenapa arvi bertanya seperti itu padanya?
dia bertanya seolah untuk memastikan apakah sonia telah meminum minuman isotonik yang sama dengan si pengirim surat ini dengan baik.
apa ada kemungkinan bahwa si pengirim surat itu adalah arvi?
oke, sonia tambah bingung.
meet the other character,
arvilian pratama
••
a. n
say hi to mas vi!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] from me to you; 1995
Short Storysonia selalu menemukan surat penggemar harian di lokernya. ia terjebak di dalam banyak kemungkinan dan terjebak di dalam teorinya sendiri. sonia harus menemukan pengirim surat penggemar yang sebenarnya. diantara banyak laki-laki yang terus berada di...