from me to you : explanation
••
n
ormal pov
bosannya menunggu sendirian.
tapi sonia tidak akan bosan jika ada buku di tangannya. sambil menunggu ojek online menjemputnya, sonia memangku tasnya yang cukup berat di atas pahanya sambil melanjutkan acara membaca bukunya. buku yang dibacanya kali ini adalah introduction of online jurnalistics mengingat sonia mulai menggeluti dunia jurnalistik online. sonia akan menulis di web mulai sekarang.sonia menghentikan acara bacanya dan menutup buku hardcover tersebut saat mengingat kumpulan-kumpulan surat yang tersasar di lokernya.
tapi setelah diingat lagi, surat-surat itu tidak tersasar atau salah kirim, melainkan memang benar-benar ditujukan untuk dirinya.
tertulis nama sonia disana dan sonia yakin, di sekolah kusuma bangsa hanya ada satu sonia dan itu adalah dirinya.
"XY/42/179. maksudnya apa? itu nomor surat kali ya??"
sonia membolak-balikkan suratnya, melihat di bagian depan, belakang dan dalam amplopnya. benar-benar tidak ada nama pengirim disana.
satu-satunya informasi hanyalah kode XY/42/179 yang sama sekali tidak sonia mengerti. kode itu sepertinya nomor surat. tapi sonia tidak yakin.
"terus, siapa sih ini iseng banget sok-sokan jadi misterius. norak banget. disaat orang-orang sudah pasti punya smartphone, nih orang masiiih aja pake surat. ck."
sonia menyelipkan surat itu ke dalam buku hardcovernya sebagai pembatas dan bersiap-siap pulang karena mas ojeknya sudah datang.
••
sudah dua hari sonia tidak menitip barang atau mengambil barang dari lokernya, dan sonia sudah banyak sekali mendapatkan surat.
kebanyakan suratnya berisi kalimat-kalimat romantis penuh gombalan yang sudah pasti hanya bualan membuat sonia langsung memasukkan surat-surat itu kembali ke dalam amplopnya.
blam!
sonia menutup pintu lokernya agak kuat. kesal sekali. rasa penasaran dan dijahili naik ke permukaan.
"siapa sih iseng banget sama gue?!?!??? norak tau gak!"
sengaja sonia membesarkan suaranya, barangkali ada saja yang tersindir dan bertingkah mencurigakan
tapi saat sonia melihat ke arah sekitarnya, orang-orang malah bersikap acuh.
memangnya apa peduli orang-orang dengan sonia yang berteriak tiba-tiba seperti orang kesetanan. tidak ada yang peduli."masih pagi, jangan teriak-teriak dong. belum sarapan ya?"
sonia menoleh ke belakang. ada joshua yang menyodorkan roti sandwich sari roti kepadanya.
"makasih, jo. gak, bukan masalah belum sarapan."
"terus apa? lo 'kan kalo belum makan bawaannya maraaaaah terus. kalo bukan itu, sekarang apa?"
sonia sempat melempar tatapan tajam kepada joshua yang hanya dibalas kekehan lembut darinya.
"ada deh." ujar sonia sambil memasukkan roti pemberian joshua ke dalam tasnya.
"nanti aja gue ceritain ke lo kalo gue udah cerita ke yerina."
joshua berdecak kecewa.
"maaf, nanti yerina merasa terkhianati lagi. udah dulu ya, sampai ketemu di klub jurnalistik tercinta!"
sonia melambaikan kedua tangannya pada joshua- temannya di klub jurnalistik, jurusan ipa yang hobi main gitar.
joshua balas melambaikan tangan ke arah sonia. lalu mengambil tangan kanan sonia untuk dikuncinya bersama tangannya.
"ok. gue tunggu ceritanya ya son! sampe ketemu di kelas jurnal!"
sonia agak kaget saat tangannya terkunci dengan tangan joshua. tapi sonia berpikir positif jika itu adalah cara untuk bersalaman dengan teman dekat.
meet the second character,
joshua pranegara
+teman sonia di klub jurnalistik+salah satu pemain gitar di lorong-lorong kelas dan di dekat tangga kelas sepuluh
+cinta buku dan gitar, tapi gitar lebih besar
+a social butterfly
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] from me to you; 1995
Short Storysonia selalu menemukan surat penggemar harian di lokernya. ia terjebak di dalam banyak kemungkinan dan terjebak di dalam teorinya sendiri. sonia harus menemukan pengirim surat penggemar yang sebenarnya. diantara banyak laki-laki yang terus berada di...