from me to you : sorry
••
setelah mengantar sonia ke uks, bobby kembali ke lapangan untuk menemui satya yang sedang menenggak air minumnya di tengah lapangan.
"woi lo becus gak sih nendang bola?"
"kalo ga becus keluar aja dari tim inti?"
satya hanya diam, ia masih betah hanya menatap tajam mata bobby.
"WOI JANGAN DIEM BAE! JAWAB!!!"
bobby mendorong bahu satya. satya hampir limbung.
"gua ga sengaja." jawab satya amat sangat singkat. bobby jengah dan terlihat marah. napasnya memburu, tatapannya setajam pisau asahan.
"untung dia ga tuli. lo tadi nendang bola tepat kena telinganya, bngst!"
bugh!
kesal dengan satya yang terlihat santai dan tidak merasa berdosa, bobby melayangkan bogem mentah dengan ringannya tepat di rahang sempurna satya. satya tersungkur ke tanah. dan bobby benar-benar kesetanan, ia menindih tubuh satya dan melayangkan banyak pukulan di pipinya, di perutnya. dimana saja hingga satya merasa sakit.
merasa telah mengeluarkan banyak darah dan sakit yang tak tertahankan, satya balik menyerang. ia tarik kerah bobby dan memukul wajah bobby berkali-kali.
pergulatan mereka tidak akan berhenti jika naya tidak datang. dan untungnya naya datang merelai mereka.
"bobby! satya! udah berantemnya!"
naya mencoba merelai satya yang terus memberikan pukulan terbaiknya pada bobby. tapi sayangnya tenaga satya lebih besar dari naya. naya pun hampir terjatuh.
untungnya ada alfa, adrian dan imam yang melerai mereka.naya pun merasa aman ketika satya berhasil dipisahkan dari bobby. naya akan berterima kasih kepada imam setelah ini.
setidaknya ia yakin satya akan baik-baik saja.
••
"sonia, kamu gapapa?" // "sonia, lo baik-baik aja 'kan?"
sonia menatap bingung keduanya, bagaimana sonia bisa fokus jika mereka bertanya dalam waktu yang bersamaan. sonia bingung mau jawab yang mana. joshua menatap kembarannya, yang ditatap hanya mengendikkan bahunya.
"mentang-mentang kembar, ga usah barengan juga nanyanya!" ucap yerina sambil mendelik tajam. nadia hanya memperhatikan mereka, seperti biasa, stone-nadia.
"santai... gue gapapa kok. dan ga tuli." jawab sonia sambil cengengesan. joshua pun bingung, bagaimana bisa gadis di depannya ini bisa menunjukkan senyum jenakanya saat dia memiliki kemungkinan tuli. arvi juga menatap sonia heran, bagaimana bisa sonia sesantai itu saat ia yakin bahwa telinga sonia pasti berdengung tak mengenakkan.
"serius son lo gapapa? gua khawatir." ucap joshua prihatin. ia mengelus puncak kepala sonia dan membuat mata arvi seperti ingin keluar dari tempatnya.
"sumpah ya gua kesel banget sama si bangsat! mau gua marahin tapi ga berani."
"tenang, rasa marah lo udah diwakilin sama si bobby." ujar nadia yang sedari tadi hanya diam saja.
"oh udah diurus bobby?"
nadia mengangguk. "iya, tuh tadi gue abis nontonin mereka adu jotos di lapangan. untung ada si naya dan anak futsal lain yang misahin mereka."
sonia membulatkan matanya, yerina apalagi.
"hah serius?? terus mereka gimana? luka parah gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] from me to you; 1995
Short Storysonia selalu menemukan surat penggemar harian di lokernya. ia terjebak di dalam banyak kemungkinan dan terjebak di dalam teorinya sendiri. sonia harus menemukan pengirim surat penggemar yang sebenarnya. diantara banyak laki-laki yang terus berada di...