from me to you : hello
••
sepulang sekolah, sonia berencana untuk menjenguk satya yang masih terbaring di rumah sakit. sonia membereskan barang-barangnya seperti buku, kotak pensil dan kotak makan ke dalam tasnya dan buru-buru pergi. sonia hari ini pulang sore, dan ia tak ingin pulang kemalaman hari ini.
sonia berjalan seperti biasa keluar dari kelas dan menemukan arvi yang melambaikan tangannya dari arah selatan.
"mau aku anter pulang?" tanya arvi yang sedang berusaha menyamakan langkahnya dengan sonia.
"makasih, tapi aku mau ke rumah sakit."
"emang mau ngapain?"
"mau liat satya."
rahang arvi mengeras mendengarnya. ia mengatupkan bibirnya rapat-rapat.
"aku anter, son. sekalian mau ikut juga."
sonia menatap arvi dengan tatapan bingung namun pada akhirnya ia mengiyakan.
••
dan sampailah mereka di rumah sakit.
"lo deket sama satya?" tanya arvi di dalam perjalanan mereka menuju kamar rawat satya.
"mmm, gak juga sih. gue dateng jenguk dia soalnya gue orang terakhir yang lagi sama dia. ga enak aja gitu gak jenguk kebetulan dia temen sekelas gue juga."
arvi mengangguk-angguk mengerti mendengar jawaban sonia. dalam pikirannya arvi sedang merencanakan bagaimana cara menjauhkan sonia dan satya, selain menggunakan cara 'memacari' sonia.
sampailah mereka di depan ruangan satya, sonia sempat mengintip dari pintu, apakah satya layak untuk dijenguk atau tidak. jika satya sedang tidur untuk beristirahat, sepertinya sonia akan membiarkannya dan pulang.
untungnya satya sedang menonton tv di atas tempat tidurnya.
"yuk, masuk."
sonia mengajak memasuki kamar, arvi pun mengiyakan.
melihat pintu terbuka, satya langsung mengecilkan volume tvnya.
"hai, satya. gimana udah baikan?"
arvi meletakkan parcel buah yang dibawanya untuk diletakkan di atas meja nakas. sonia duduk di samping tempat tidur satya.
"baik son, seperti yang lo liat." jawab satya seadanya. melihat satya yang menatap arvi dengan tatapan tidak ramah disertai kegiatan memindai yang dilakukan oleh mata satya, sonia menarik arvi untuk lebih dekat dengan satya. setidaknya arvi harus menyapa satya yang sedang sakit ini.
"eh, btw gue dateng bareng arvi nih, anak IIS 2."
sonia menepuk ransel arvi, bermaksud untuk menyuruh arvi mengucapkan setidaknya satu atau dua patah kata.
"hai bro, gws." ucap arvi mencoba untuk tulus.
bukannya berterima kasih atas ucapan arvi, satya malah menyelesaikan percakapan arvi secara sepihak dengan bertanya kepada sonia.
"gimana sekolah? lancar?" tanya satya bukan kepada arvi. iyalah, lagi pula untuk apa satya bicara dengan arvi.
satya sempat memberikan tatapan tidak suka dengan arvi. tapi karena eksistensi sonia, satya hanya mengabaikan arvi seolah sonia hanya datang sendiri.
"ya ngga gimana-gimana, biasa. eh btw mau buah apa?"
arvi mengambilkan buah apel untuk sonia kupas, agar satya bisa menikmatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] from me to you; 1995
Short Storysonia selalu menemukan surat penggemar harian di lokernya. ia terjebak di dalam banyak kemungkinan dan terjebak di dalam teorinya sendiri. sonia harus menemukan pengirim surat penggemar yang sebenarnya. diantara banyak laki-laki yang terus berada di...