+55; cant escape

592 107 23
                                    

warn! pg17;nsfw-violence yet emotional chapter of from me to you/?

••

sonia pov

hari ini aku benar-benar merasa tidak ingin pergi ke sekolah. pergi ke sekolah benar-benar membuatku muak. setelah yerina meninggalkanku dan menjadikanku seperti seorang outcast, aku benar-benar seperti makhluk tak terlihat di sekolahku. terutama saat di kelas.

yerina, temanku yang cantik itu ternyata sama saja. perempuan ular. yerina memang masih dikatakan sering berbicara padaku, meskipun tidak berbicara tentang hal-hal yang umum seperti yang sering aku dan dia lakukan dulu sebelum insiden mading itu terjadi. dia... suka sekali membicarakanku dari belakang, dan aku memergokinya sendiri. dan kesalnya, dia hanya melihatku seperti tidak melakukan kesalahan, masih dengan senyum yang dia tunjukkan kepadaku, senyumannya seolah berkata, 'lo memang pantes dapetinnya'

aku bersumpah demi apapun, aku tidak mau menjadi rapuh, aku akan lebih kuat dan aku bisa berdiri sendiri.

••

tempat pelarianku tak lain tak bukan adalah perpustakaan. tempat yang jarang sekali dijamah oleh para siswa. aku pergi ke bagian buku sastra lama dan bagian buku-buku tebal seperti ensiklopedia.

aku duduk disana, memainkan ponselku yang sekarang juga tak ada lagi artinya. isinya hanyalah kehampaan.

baru sebentar duduk disini, aku merasa seperti ada yang mengikutiku dan mengawasiku. dan benar saja, cowok yang sekarang tidak ingin sekali aku lihat sedang berjalan ke arahku, membawa buku novel kesukaannya.

"sonia... apa kabar?"

aku beranjak dari kursiku dan pergi dari hadapannya, tapi dia menahan tanganku.

"jangan pergi. sonia, aku rindu."

deg

jantungku berdetak kencang tidak seperti biasanya.

aku rindu, katanya.

"kapan sih lo ngerti??? gue bilang kan jauhin gue!" aku melepaskan tangannya dengan paksa dan ia melihatku dengan tatapan tersedihnya membuatku menyesal telah membentaknya.

"aku rindu kita yang dulu sonia. kapan pergi ke toko buku bareng lagi? kenapa kamu gak pernah muncul di klub? padahal aku butuh kamu, aku sendirian... "

omong kosong.

••

sekolahku adalah nerakaku.

aku meremas kotak susu yang telah kuminum hingga tandas dan membuangnya dengan penuh amarah.

dan sekarang, takdir macam apa lagi ini??? kenapa bisa terkena kepala cowok beringas itu??

"maaf, gak sengaja." ucapku.

dia berdecak sebal. "lo sengaja, biar gua notis, iya kan?"

"gak, anjir."

"dih ngegas."

aku memutar bola mataku malas dan pergi meninggalkannya begitu saja.
berdebat dengannya hanya menambah masalahku dan membuatku makin stres.

"satya!" panggilku setelah kami berjalan agak jauh.

dia menoleh. "mau kemana lo?" tanyaku lagi.

"ke kelas, belajar."

aku hanya menatap punggungnya yang berjalan jauh.

yah, padahal aku mau mengajaknya kabur bersama.

[✔] from me to you; 1995Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang