+++83; sonia replied the final messege

484 82 8
                                    

from me to you : sonia replied the final messege

••

berhari-hari aku terpuruk karena kehilangan manusia berharga dalam hidupㅡaku akhirnya kembali untuk melanjutkan hidup.

seperti yang diinginkan satya, aku membuka lokernya yang tidak terkunci.

loker yang dingin.

dan disana sudah banyak bunga-bunga yang mengering, di tempel pada dinding lokernya.

'rest in peace' dimana-mana, juga foto sekolah satya terpampang di salah satu meja yang bertabur bunga krisan putih. meja khusus untuk mengenang laki-laki itu.

bunga yang tertempel di loker satya sudah banyak yang mengering. mengeringnya bunga ini menandakan bahwa sudah lama sekali. aku bahkan baru pertama kali kesini. harusnya aku membawa bunga juga.

bunga baby breath...

bunga yang memiliki arti abadi. seperti perasaanku padanya. atau yang kuharapkan adalah satya yang abadi—aku ingin dia hidup selamanya berdampingan bersamaku. tapi tidak mungkin. aku menyalahi takdir namanya.

aku membukanya dan menemukan sebuah buku berukuran A4.

di covernya tertulis,

the best present alive.

aku jadi ingat sesuatu.

‘sonia, you're the best present alive’

dan air mataku jatuh lagi.

••

aku tidak berani membuka buku satya saat itu juga, jadi aku langsung bergegas pergi dari sana sebelum air mataku jatuh semena-mena tidak tahu tempat.

aku ingin mengingatnya lagi, jadi aku langsung berlari menuju atap.

aku meremas tanganku sendiri. masih ada sisa-sisa garis polisi. hatiku sesak mengingatnya.

kami berbicara sebagai teman disini.

juga,

dia meninggal disini.

aku mengusap hidungku yang memerah.

aku pergi ke sudut pagar dan terisak kuat-kuat sambil memeluk buku satya erat, seolah memeluk si pemilik buku, berharap dia kembali.

...

bukunya wangi. wangi yang hangat dan menenangkan.

apa satya menyemprot parfumnya?

tidak tahu.

sebelum aku membuka bukunya, aku menghapus air mataku untuk yang kesekian kalinya. aku takut bukunya rusak dan basah. buku ini adalah peninggalan terakhir, aku harus menyimpannya baik-baik.

pada halaman pertama, hanya ada tulisan 'the best present alive' dan tanggal.

aku tidak tahu itu tanggal apa, aku tak familiar, tapi aku tebak, itu tanggal satya membeli buku ini. atau tanggal pertama kali dia menulis di buku itu.

tanggal itu kurang lebih tiga tahun yang lalu.

aku ingat, itu tahun pertama aku bersekolah disini.

isi halaman pertama, aku menemukan foto bola futsal dan bola voli yang berdampingan.

‘aku harap aku adalah bola futsal, dan dia adalah bola volinya. kedua bolanya berdampingan, aku harap kami berdua juga begitu.’

di halaman kedua, aku membaca sebuah puisi. judulnya waktu.
aku tersenyum pias, tertulis ‘karya : m. saka tri satya’ disana.

aku benar-benar tidak tahu jika satya adalah orang yang seperti 'ini'.

di halaman selanjutnya, ada foto langit dengan silau matahari yang terang.

'sambil memandangi langit, aku memandangmu.'

di bawahnya, ada foto lapangan sekolahku.

memang benar. satya berada di atas sana memang sudah sejak lama.

dan berhalaman-halaman berikutnya hanyalah fotoku dan puisi-puisi indah buatannya.

semua yang ada di buku ini adalah perwakilan suara hati dan jeritan perih yang tidak pernah ku dengar.

••

hai, XY/42/179,yang ternyata adalah teman sekelasku yang bernama muhammad saka tri satya.

kamu pasti senang diatas sana karena aku telah membalas suratmu yang terakhir kali. surat perpisahan kita, pemisah antara dua dimensi dunia yang berbeda.

kamu tahu bagaimana perasaanku setelah tahu kamu adalah pengirim surat misterius itu? bersiap-siaplah, karena akan kuungkapkan sekarang.

aku tidak pernah menyangka jika kamu adalah pengirim surat itu. sangat jauh dari ekspektasiku dan dirimu sama sekali tidak terbersit di otakku jika kamu adalah dalang dari semua ini. kuucapkan selamat, kamu berhasil membuatku gila dalam beberapa bulan ini.

jadi begini, rasanya saat surat yang aku tulis dengan sepenuh hati berakhir tidak terbalas. jadi seperti ini rasanya. sakit, marah, kecewa, menunggu. semua itu adalah perasaan-perasaaan yang kamu rasakan selama ini. maafkan aku satya, aku tidak peka, aku bodoh, aku menyakitimu. aku sangat minta maaf.

disaat kamu sudah pergi, aku baru merasakan seberapa besarnya kasih sayang yang kamu berikan kepadaku.

aku ucapkan terima kasih karena telah mencintaiku setulus hati, walaupun aku tidak mengetahui bagaimana asal muasal cinta yang kamu torehkan padaku, terima kasih telah bijaksana dalam memilih keputusan, walaupun bagiku sangat tidak adil dan menyakitkan ini. kamu melakukan yang terbaik, kamu sudah cukup menderita. kamu melakukan yang terbaik, satya.

aku, sonia annisa wimaulia merasa sangat bahagia dan bangga pernah disukai oleh seorang laki-laki seperti kamu.

aku, sonia annisa wimaulia, juga mencintai muhammad saka tri satya sepenuh hati dan jiwa raga. aku akan bekerja keras dalam membahagiakan orang sekitarku, aku janji akan menjadi pribadi yang peduli tanpa acuh. aku janji akan memiliki perasaan yang lebih peka. aku janji akan terus menempatkan ditempat yang spesial di hatiku. aku janji aku akan bertemu denganmu, di kehidupan yang kedua nanti. aku mencintaimu juga, muhammad saka tri satya. tolong jangan bosan untuk menungguku.

semoga bahagia.













FIN

the real FIN.

[✔] from me to you; 1995Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang