from me to you : headline news
••
sonia pov
aku menatap orang-orang sekitarku dengan tanda tanya. kenapa? apa ada yang salah? aku memindai diriku dari atas sampai bawah dan tidak ada sesuatu yang aneh. rambutku tidak berantakan, dasi pita yang aku gunakan terikat dengan baik, zipper rokku tidak terbuka, kaos kakiku tidak salah pasangan, sepatuku juga tidak menginjak permen karet. lalu apa? apa yang mereka lihat pada diriku? sekutu bukunya diriku kah hingga orang-orang menatapku dengan tatapan risih seperti itu? belum lagi mereka seperti berbisik-bisik membicarakan sesuatu ketika di depanku. apa ada yang salah? aku ketinggalan berita apa?
aku mempercepat langkah kakiku. semula aku berjalan, namun aku makin meningkatkan kecepatan jalanku saat orang-orang tambah menatapku dengan tatapan jijik, tatapan yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya, walaupun aku sependiam dan semenyebalkan itu jadi orang.
aku melihat yerina bersama adrian sedang duduk di bawah pohon rindang, seperti biasa tempat kami bertukar cerita. adrian lebih dulu menyadari keberadaanku, lalu sekelebat angin dia pergi, membuat aku dan yerina hanya berdua. lihatlah, bahkan yerina pun menatapku dengan tatapan berbeda.
"kenapa sih yin????" tanyaku to the point. "ada apa sama semua orang? apa gue aneh? kenapa semua orang liat gue aneh banget? gue ga salah kostum kan??"
diantara banyak pertanyaan yang aku lontarkan pada yerina seperti hujan, yerina malah memilih bertanya kepadaku dengan pertanyaan yang sama sekali tidak ada hubungannya denganku.
"son... lo sama satya... bener itu?"
aku mengerutkan dahi. disaat-saat aku serius yerina malah banting setir membicarakan yang lain.
"apa??? kok satya sih? korelasinya apaan???"
"udah liat mading belum?"
"yerina priyandiena. please. kasih tau aja. emangnya kenapa sih? bedak gue ga rapih ya?"
"ya gue tanya dulu. lo belum liat mading??"
"ya apa peduli gue sama mading?? sejak kapan, yerina. masih pagi ini."
"ya apa bedanya masih pagi atau sudah siang sonia??? lo ga tau apa hah?? lo sama satya ngapain di atap kemarin-marin!!!???"
"kok... lo tau?"
"ya bukan gue aja son yang tau... satu sekolah ini juga tau lo ngapain kemarin sama satya di atap. sumpah son gue ga ngerti kenapa lo ga cerita lagi sama gue."
aku meletakkan kedua tanganku di pinggang. tak habis pikir. memang apa sih yang ada di pikirannya yerina?? aku sangat tidak mengerti. ini lebih rumit dari logaritma yang sangat tidak aku sukai.
"gue ga ngerti lo ngomong apaan sumpah,"
yerina mulai kehabisan kesabaran sepertiku, dia menghela napas sebal, dia membuat poninya ke atas. yerina terlihat kesal sekali sekarang.
"gue cuma nanya apa yang salah sama penampilan gue hari ini, ga ada hubungannya sama satya. apa apaan?"
"lo tau ga salah lo apaan?"
"apa yin? apaaa???"
"lo seharusnya ga sama satya di atap kemarin! lo harusnya pulang sama gue!"
"yin. gue ga pernah liat lo semarah ini cuma gara-gara gue ga pulang bareng lo. kok norak sih???"
"apa? norak?" yerina menatapku tidak percaya. rasanya aku ingin menampar mulutku sendiri. seharusnya aku tidak mengatakannya seperti itu.
"gak yin, maksud gue... "
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] from me to you; 1995
Short Storysonia selalu menemukan surat penggemar harian di lokernya. ia terjebak di dalam banyak kemungkinan dan terjebak di dalam teorinya sendiri. sonia harus menemukan pengirim surat penggemar yang sebenarnya. diantara banyak laki-laki yang terus berada di...