from me to you : untouchable
••
sonia pov
aku sudah lupa terakhir kali aku tersenyum kapan. yang kuingat hanyalah terakhir kali aku menangis, dan itu tadi pagi.
aku tidak bisa membayangkan betapa kejamnya manusia ini. tidak sulit membuatku sengsara, hanya cukup dengan diam dan hentikan cacian.
sebenci ini aku dengan hidup, hingga tidak tahu kemana lagi tempat untuk bersandar. aku rapuh sekali. aku ingin sendiri.
sekarang perpustakaan tak lagi sepi. kini perpustakaan makin ramai karena banyak sekali kelompok belajar yang belajar disana, terutama kelas 12. aku tidak bisa lagi membaca buku diam-diam di rak ujung atau sekadar untuk menghapus air mataku disana.
lalu, aku pergi ke atas. ke atap sekolah. tempat awal mula semua penderitaanku.
aku melangkahkan kaki dengan mengendap-endap dan merasa lega ketika melihat pintunya sedikit terbuka.
aku mulai mengira-ngira. apakah ada orang yang pergi kesini sebelumnya?
aku masuk melewati pintu dan merapatkan sedikit pintunya. tidak lucu aku terkunci disini.
mataku mengeksplor sekeliling. tidak ada siapa-siapa. yang ada hanya angin yang menerpa membuat rambutku berantakan. sambil menatap langit dan tanah lapangan bergantian, aku kembali mengeluarkan seluruh emosiku. aku menangis sampai tergugu, memukul berkali-kali pagar pembatas yang terbuat dari semen. aku pun tak sadar jika tanganku memerah dan berdarah. lagi-lagi aku berakhir dengan menyakiti diri sendiri. namun ini semua tak seberapa karena sakit hatiku lebih sakit jika dibandingkan dengan rasa sakit pada tanganku.
jam sembilan pagi pada jam istirahat...
"minggir. ini tempat gue."
aku mendongak ke arah suara.
"maaf, tapi tempat ini kosong." aku menjawab.
"tempat ini gue duluan yang nempatin, minggir!"
BRAK!
aku terhuyung ke samping. dan jatuh terjerembab dari kursi kantin.
serendah itu aku jadi orang. aku benar-benar dibuat tidak berharga.
"lo jatuh tuh sengaja apa gimana? caper banget minta perhatian bobby?"
aku mendengus pelan. cewek di depanku ini suka sekali berfantasi. cari perhatian macam mana lagi yang dimaksud, bukannya sadar diri jika dia yang mendorong dengan tenaga penuh.
"dasar cewek gampangan." cercanya kepadaku. rasanya ingin sekali kurobek bibirnya yang terus mengucapkan fitnah.
pacar bobby yang bernama tania alfazra itu memicingkan matanya kepadaku dan berdecak kesal.
"mending lo musnah aja deh daripada godain cowok orang!"
aku berdiri, gantian aku yang menatapnya nyalang.
"gue gak pernah sekalipun godain cowok lo. makanya, biar cowok lo perhatian dan sayang sama lo, jadilah cewek baik, jangan cuma bisa menghakimi orang. lo tuh ngaca nggak?? memangnya lo cewek baik?"
rasanya pasti ada tania ingin menarik rambutku, tapi entah dari mana, bobby lebih dulu membawanya dengan tatapan marah.
••
setelah camping, makin banyak saja cacian yang dilayangkan lagi kepadaku. malah ada rumor aku ingin merebut bobby dari tania. dan rumor itu merebak secepat kilat. pagi-pagi, aku pergi ke loker, ingin mengambil buku paket yang sengaja kutinggalkan. dan kejutan apa yang kudapat di pagi hari? entah bagaimana bisa orang membuka. lokerku yang terkunci, dan lokerku sudah seperti tempat sampah serta banyak sticky notes yang berisi cacian.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] from me to you; 1995
Historia Cortasonia selalu menemukan surat penggemar harian di lokernya. ia terjebak di dalam banyak kemungkinan dan terjebak di dalam teorinya sendiri. sonia harus menemukan pengirim surat penggemar yang sebenarnya. diantara banyak laki-laki yang terus berada di...