"Karena rasa nyaman itu hadir, dari obrolan-obrolan ngaco dan nggak jelas. Yang entah kenapa semakin lama, semakin seru."
-Dari seseorang yang mulai nyaman-
Vira sudah selesai menyanyikan lagu yang berjudul Lebih indah milik Adera. Ia sukses melawan rasa gugupnya. Itu semua karena suntikan semangat dari sahabat-sahabatnya, anggota klub musik yang lain --termasuk Eza tentunya-- agar ia mampu melawan rasa tidak percaya dirinya itu.
Ya, Vira memang berhasil. Dia bisa menyanyi dengan lancar tanpa suara yang gemetaran seperti saat pertama kali latihan.
Tapi saat di akhir lagu, ia sedikit tercekat karena melihat sesuatu yang membuat oksigen seolah menghilang dari hadapannya. Beruntung ia bisa menghadapi masalah itu, sehingga ia bisa menyelesaikan lagu sampai habis dengan baik.
Cewek itu masih setia memegang botol air mineral yang diberikan Eza barusan. Ia hanya meminumnya setenggak untuk sekedar membasahi tenggorokannya. Pikirannya tertuju pada dua orang yang tiba-tiba muncul saat ia sedang tampil tadi.
Dua orang yang terlihat sangat bahagia, tampak dari senyum di wajahnya yang seolah tak pernah hilang.
"Vir, you okay?" teguran Eza barusan membuat Vira tersadar dari lamunannya.
"Eh-"
Eza tertawa pelan melihat ekspresi adik kelasnya itu. "Sisa nervous nya masih ada ya?"
"Apaan sih, Kak. Nggak kok," elak Vira. Bohong sih kalau dia baik-baik aja.
Sebenarnya dia juga bingung sama diri dia, kenapa rasanya tuh beda aja gitu setelah lihat Dean sama Risa yang tiba-tiba muncul pas dia lagi tampil. Kaya ada yang.. aahhhh susah deh jelasinnya. Cuma hati yang paham.
"Vir, lo gue tinggal dulu nggak apa kan?" suara Eza memecah lamunan Vira. Cewek itu lantas menoleh dan mengangguk pelan. Membiarkan kakak seniornya itu pergi untuk mengurus hal lain.
Dan..
Akhirnya Vira sendiri lagi..Meski telah beberapa kali mencoba untuk positive thinking dengan apa yang dilihatnya tadi, Vira tetap saja merasa ada sesuatu yang janggal dengan dirinya. Namun entahlah, kalaupun sesuatu yang aneh itu adalah perasaannya dengan Dean, apakah secepat itu ia menyukai cowok itu? Bahkan rencana sahabatnya saja belum terlaksana.
'Nggak. Gue nggak mungkin suka sama Dean!' Vira menggelengkan kepalanya pelan sembari memejamkan matanya. Ia tidak percaya dengan perasaan aneh yang tiba-tiba saja muncul ini.
Lagian, mereka juga nggak dekat banget. Walaupun sekalinya dekat, Dean memang langsung keluarin jurus mematikannya buat bikin Vira pengen cepet-cepet mati aja rasanya.
Dean memang kadang cuek ke cewek. Tapi sekalinya dia sweet ke cewek, sudah tak usah ditanya bagaimana. Sweet nya Angga di cerita Perfect Couple yang dibaca Luna di wattpad aja kalah kali.
Nathan nya Salma? Lewaatttt deh. Dilan nya Milea? Jauuhhh pokoknya. Kalo kata Vira, sweet nya Dean itu beda, lebih gurih.
Lamunan Vira mengenai perasaannya itu harus terhenti karena kehadiran Dean yang tiba-tiba saja masuk ke ruang musik. Cowok itu masuk sendirian, tanpa Risa atau duo serigala yang senantiasa ngintilin dia kemana-mana.
Dean. Cowok itu tampak kelihatan lebih dewasa malam ini. Dengan balutan tuxedo berwarna cream semakin membuat ketampanannya naik sekitar delapan puluh persen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Feeling [COMPLETED]
Novela JuvenilKamu tahu bagaimana rasanya jatuh pada harapan yang kita ciptakan sendiri? Seperti naik rollercoaster. Setelah diterbangkan dengan tingginya, lalu dihempaskan begitu saja saat tahu harapan itu tidaklah nyata. Sakit? Sudah jangan ditanya. Pasti sakit...