"Diantara miliaran manusia, pasti Tuhan memiliki alasan mengapa kamu dan aku dipertemukan. Dan bodohnya, aku belum mengetahui apa alasan itu."
-Stupid Feeling-
Vira terus saja merutuki dirinya yang malah memasang tampang cengo nya di depan Dean saat laki-laki itu mengatakan perasaannya pada dirinya. Wajar saja, siapa sih yang tidak speechless ketika ada seseorang yang dengan berani mengungkapkan perasaannya pada kita?
Tapi hal yang dilakukan Dean sebenarnya adalah malah mempermalukan Vira. Ia hanya ingin melihat bagaimana ekspresi perempuan yang katanya tidak peka itu ketika ia mengungkapkan perasaannya.
Dan hasilnya? Dean benar-benar puas setelah melihat ekspresi Vira yang benar-benar, ah sulit dijelaskan. Vira sangat terlihat seperti abg di luaran sana yang ketika jatuh cinta, wajahnya akan semerah tomat.
Ia hanya ingin membuktikan, bahwa predikat sebagai cewek nggak peka sejagat masih melekat pada diri gadis itu.
Duh! Semoga orang kayak kamu cepet mati ya, De. Nggak sabar aja galiin lobangnya hehe.
"Nggak nyangka, cewek batu kayak lo bisa blushing juga."
Vira lantas membuang muka ke arah lain. Menghindari tatapan dari Dean. Yaallah.. tenggelamkan saja hambamu ini, hamba ikhlas yaallah.. rutuk Vira dalam hatinya.
Demi sempak fir'aun di tengah gurun sahara! Vira benar-benar ingin memenggal kepala Dean saat ini juga. Laki-laki itu sudah meluluhlantakkan harkat dan martabatnya selama menjadi perempuan tidak peka.
"Gue bisa jamin seratus persen, kalo lo-"
"Kalo gue apa?" tanya Vira menantang. Ia memotong pembicaraan dari Dean dengan cepat. Ia tidak ingin Dean berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya.
Bukannya meminta maaf karena kesalahannya atau setidaknya berfikir, Dean malah memajukan wajahnya lebih dekat dengan wajah milik Vira. Membuat Vira membelalakkan matanya. "Kalo lo baper pas gue ngomong kayak tadi." kata Dean dengan nada mengejek dan wajah songong yang tak pernah hilang.
Plak!
Dean meringis kecil dan menjauhkan wajahnya dari wajah Vira. Ia memegangi pipinya yang beberapa detik yang lalu mendapat tamparan cantik dari gadis di depannya.
"Anjir! KDRT nih." ucap Dean sambil terus mengusap pelan pipinya yang terasa panas akibat tamparan dari Vira.
Vira jadi salah tingkah sendiri, ia ingin mengecek pipi Dean, melihat seberapa parah akibat dari tamparannya. Namun ia mengurungkan niatnya. "Eh.. eh.. sorry sorry! Sumpah gue reflek banget tadi."
Dean hanya mendengus saja sambil terus memegangi pipinya.
Membuat Vira jadi makin merasa bersalah. "Tamparan cewek jones mah beda ya. Kayak ada pedes-pedesnya gitu."Tapi, itu juga kan salah Dean. Ngapain juga usilin Vira dengan cara bilang 'suka' segala.
Kalo Vira baper gimana? BPJS aja pasti nggak mau nanggung sakit hatinya.
"Makanya, nggak usah ngerjain orang pake bawa masalah perasaan. Hati cewek tuh kayak triplek, De. Tipis."
Dean bangun dari duduknya dan berdiri di samping Vira yang masih saja mengecek beberapa rak alat musik. "Hati lo kan dari batu. Bukan triplek."
Dean terus saja membuat Vira menyerah dan mengakui kekalahannya kali ini. Tapi tidak. Hal itu tidak akan terjadi. Vira? Mau mengaku kalah? Sampai sinetron cinta fitri diputar ulang juga Vira nggak akan mau ngaku kalah, apalagi kalo sama Dean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Feeling [COMPLETED]
Fiksi RemajaKamu tahu bagaimana rasanya jatuh pada harapan yang kita ciptakan sendiri? Seperti naik rollercoaster. Setelah diterbangkan dengan tingginya, lalu dihempaskan begitu saja saat tahu harapan itu tidaklah nyata. Sakit? Sudah jangan ditanya. Pasti sakit...